Distributor Buku Tirta Buana Media Menyediakan Buku-buku Buku Fiksi dan Sastra seperti Angin dan Kisah-Kisah yang Disaksikannya dan sebagainya

Menampilkan semua 10 hasil

Centhini I: Tambangraras Amongraga

Rp92.000
Kondisi: Baru Berat: 415 Gram Kategori: Buku Sejarah Etalase: Budaya Penulis: Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Amangkunagara III (Sunan Paku

Centhini II: Tambangraras Amongraga

Rp94.000
Kondisi: Baru Berat: 450 Gram Kategori: Kisah Nyata Etalase: Buku Sastra Tema utama teks Centhini atau disebut Suluk Tambangraras –

Centhini III: Tambangraras Amongraga

Rp90.000
Tema utama teks Centhini atau disebut Suluk Tambangraras – Amongraga adalah tasawuf Jawa atau manunggaling kawula Gusti atau kesempurnaan hidup

Centhini Tambangraras-Amongraga Jilid IV

Rp57.000
Pengembaraan Mas Cebolang beserta 4 temannya sampai ke Lawean. Mas Cebolang menerima uraian 7 macam zaman. Ki Antyanto menerangkan 40

Centhini Tambangraras-Amongraga Jilid IX

Rp67.000
Rombongan Jayengresmi meninggalkan Desa Pulung dan tiba di Gua Pedhali. Jayengresmi, yang semasa romobongannya bermalam di Desa Pulung tidak ikut

Centhini Tambangraras-Amongraga Jilid V

Rp22.500
Mas Cebolang beserta pengikutnya berada di Kabupaten Wirasaba. Mas Cebolang menunjukkan beraneka macam sulap yang membuat penonton kagum. Di kabupaten

Centhini Tambangraras-Amongraga Jilid VI

Rp18.000
Pada jilid ini menceritakan tentang upacara perkawinan Seh Amongraga dengan Tambangraras. Dipaparkan ritual-ritual, tata cara, serta tahapan-tahapan yang dilalui dalam

Centhini Tambangraras-Amongraga Jilid VII

Rp66.000
Seh Amongraga di pendapa berdiskusi dan mewejang berbagai ilmu dengan keluarga mertua, Ki Bayi Panurta. Seh Amongraga dibuatkan sebuah rumah

Centhini Tambangraras-Amongraga Jilid VIII

Rp63.000
Seh Amongraga pergi meninggalkan isterinya diiringi oleh dua pengikutnya. Mereka sampai di Hutan Kabarehan. Seh Amongraga masuk ke Hutan Kabarehan

Centhini Tambangraras-Amongraga Jilid XI

Rp74.000
Karena kesedihannya, Niken Tambangraras meninggalkan Wanamarta disertai abdi Centhini dan mengganti namanya menjadi Ni Rubiyah Selabranta. Ia kemudian sampai di