Buku Semedi Daun-Daun (Kumpulan Puisi)
Semedi Daun-Daun (Kumpulan Puisi) adalah buku yang ditulis atau disusun oleh Ali Munir S. dan diterbitkan oleh Penerbit Lokajaya Media
Sinopsis Buku Semedi Daun-Daun (Kumpulan Puisi)
“Sederhana, mengalir dan mudah dipahami. Tetapi penuh makna. Begitulah wujud puisi-puisi perjalanan dalam buku ini. Sebagai pencipta puisi yang masih muda, Ali Munir hendak menyampaikan pada pembaca tentang sebuah perjuangan hidup di tanah rantau. Laiknya sang pencipta, Ali Munir juga tak luput memotret momen-momen cinta dan kerinduan dalam hidupnya menjadi puisi sederhana. Lepas dari semua itu, Ali Munir menunjukkan upaya-upaya dan niat baik melalui puisi yang ditulis penuh kesadaran, semacam memberi makna pada hidup yang fana.” (Selendang Sulaiman, penulis lepas, tinggal di Yogyakarta)
“Saya duduk di depan rumah, di tumpukan kayu-kayu kering sambil lalu membaca puisi-puisi Ali Munir. Tanpa harus melihat, menginjak dan meraba alam di sekitar saya sudah digambarkan dalam puisi Ali Munir. Tak ada bedanya apa yang saya lihat di depan saya dan apa yang saya rasakan tentang alam sudah saya rasakan dalam puisi-puisi Munir. Puisi-puisi Munir salah satu gerak puisi yang unik dan tidak boleh ditinggalkan. Sebab Munir sudah membahasnya begitu santun dan lembut. Mari mari kita masuk pada puisi Munir dan buktikan apa yang saya bicarakan.” (Rusydi Tolareng, Penyair, tinggal di Yogyakarta)
“Membaca Semedi Daun-daun karya Ali Munir S. ini tak diragukan lagi dia adalah penyair yang berbakat. Itu bisa dilihat dalam praktis hampir semua puisinya sudah pernah dipublikasikan di berbagai media di Nusantara. Pengalaman tentang sang ibu merintih-rintih membuat pembaca juga hanyut dalam alam rindunya yang sendu. Secara keseluruhan karya Ali Munir S. adalah rintihan dari pengalaman hidup pribadi penulis yang mendayu-dayu penuh duka dan nestapa, penuh ratapan, harapan, dan tangis air mata. Itu semua menjadi puisi yang hidup dalam diri setiap umat yang merindukan dunia, yang menurut mahaguru dunia Kresnamurti sebagai sesuatu yang nyata dan sakti, sisanya hanyalah janji-janji yang tak pernah terbukti.” (Soesilo Toer, Sastrawan, tinggal di Blora Jawa Tengah)
Ulasan
Belum ada ulasan.