Buku Membumikan Literasi: Antologi Kisah Pejuang Literasi Nusantara
Membumikan Literasi: Antologi Kisah Pejuang Literasi Nusantara adalah buku yang ditulis atau disusun oleh Hardita Pangestuti, dkk. dan diterbitkan oleh Penerbit Lokajaya Media
Sinopsis Buku Membumikan Literasi: Antologi Kisah Pejuang Literasi Nusantara
Buku ini berisi 26 karya terbaik peserta “Lomba Menulis Kisah Pejuang Literasi Nasional” yang dilaksanakan oleh Penggerak Literasi Pedesaan (perpusdes.id), CV. Lokajaya Media dan CV. Tirta Buana Media.
Kisah-kisah yang dihadirkan di dalam buku ini sangat inspiratif dan mengesankan. Di halaman pertama buku ini, pembaca disambut dengan kisah dari tokoh bernama Dian Nafi, pegiat literasi asal Demak yang sudah malang melintang dalam dunia kepenulisan, terutama Novel, dan berhasil menginspirasi penggerak literasi lainnya serta mendirikan taman baca sederhana. Demikian pula dengan Adi Wahyudin, Sri Rezeki, Nikotiana HJ, Adjat Wiratma, dan lain-lain, yang dengan sukarela merintis taman baca masyarakat untuk warga sekitarnya.
Dalam hal inovasi Perpustakaan Desa/Taman Baca Masyarakat, tokoh Bambang Dwi Putranto ikut serta disajikan di dalam buku ini, dengan program nonton film dan sanggar seninya. Tokoh lainnya yang tak kalah menggugah adalah Redovan Jamil, Arista Setyastuti, dan lainnya yang berhasil membuat program Lapak Baca dan Gerobak Baca Keliling-nya.
Mengenai dampak perpustakaan kepada masyarakat sekitar, Raden Roro Hendarti merupakan tokoh yang paling jago menyajikannya. Kisahnya itu disusul oleh tokoh lainnya seperti Rabita Sari, Shofiyah, Nadya Rizqi Hasanah Devi, dan lain-lain. Demikian pula dengan Rendra Suparmadi, tokoh literasi yang tanpa dinyana oleh siapapun mengajak masyarakat untuk mencintai budaya baca melalui Taman Baca Masyarakat Sanggar Studio Biru-nya. Hingga ia berhasil diamanahkan sebagai pengelola Perpustakaan Desa “Pena” dan menyulapnya menjadi perpustakaan terakreditasi “A”.
Masih banyak pendalaman cerita menarik lainnya yang akan memanjakan semangat dan memberi pengalaman kepada pembaca, di mana setiap karya memiliki lika-liku dan keunikannya masing-masing. Dengan buku ini, para pembaca akan bergumam, “Ternyata membangun literasi di desa itu gak gampang, ya. Tapi dengan tekad yang kuat, mereka dapat melakukannya”.
Ulasan
Belum ada ulasan.