“Dan orang-orang yang melakukan kejahatan (keburukan)
akan mendapatkan balasan yang setimpal dan mereka
akan ditutupi kehinaan. Tak ada bagi mereka seorang pelindung
pun dari (azab) Allah Swt, seakan-akan wajah mereka ditutupi
oleh keping-keping malam yang kelam. Mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”
(Yunus: 7)
Jika Anda menyempatkan diri menyaksikan bulan purnama yang sempurna cemerlang, betapa indah pesonanya. Lalu pelan demi pelan, datanglah awan-awan kelam yang mengitarinya, kemudian menutupinya sedikit demi sedikit, keping demi keping. Pesona indahnya meluruh, mengurang. Cahaya cemerlangnya tak lagi sempurna memukau di pelupuk mata. Awan-awan kelam, keping demi keping, sedikit demi sedikit, terus berarak menutupinya, hingga akhirnya sempurnalah ia tenggelam di balik samudra pekatnya, dan tak tersebutlah lagi oleh kita adanya bulan purnama yang cemerlang itu.
Ke mana gerangan bulan purnama itu?
Ia sejatinya tetap ada, di balik tahta awan-awan kelam itu. Dan ia tetap bernama purnama. Hanya tak lagi tampak, apalagi mencahayai sekitarnya, termasuk mempesonakan Anda.
Begitulah cara kerja kemungkaran, kemaksiatan, kekufuran, dan kezhaliman mengganyang rohani kita, batiniah kita, iman kita.
Ulasan
Belum ada ulasan.