Perang saudara selalu terasa lebih menyakitkan. Ia bukan saja melukai orang-orang yang saling mencintai, tapi juga mencabik keluarga, membunuh pertemanan, menumpahkan teror massal.
Dari Ambarawa Sampai Tegal Selatan mengisahkan seorang gadis yang ingin mendapatkan kasih sayang ayahnya, tentara yang memilih bergabung dengan gerakan separatisme DI/TII, melawan republik Indonesia yang masih muda. Setelah nekat kabur dari kungkungan sikap otoriter kakeknya, hidup Selasih malah tambah runyam. Ia lari dengan pacar, namun membuat orang menganggapnya ternoda, terlebih ia gagal dalam upacara ritual menjadi sintren.
Di tengah revolusi yang tega menghabisi bangsanya sendiri, secara berliku-liku dan membius Bung Smas menghadirkan betapa kasih sayang, ketulusan, juga ketangguhan wanita mampu mengalahkan prahara paling mengerikan sekalipun. Novel ini membuktikan kembali betapa kepiawaian dan produktivitasnya dalam menggali kisah berlatar belakang konflik bersenjata dalam sejarah militer Indonesia masih mengagumkan.
Ulasan
Belum ada ulasan.