“Akan ditutup sumurnya?” Pendeta heran mendengar itu. “Bukankah sumur itu satu-satunya sumber air minum kalian?”
Bercerita tentang kehidupan para pendatang dan suku asli Jayapura di tahun 1980-an, La Muli menyuguhkan persoalan sehari-hari masyarakat kampung nelayan di kota itu. Latar belakang nelayan pendatang dan persoalan tanah suku asli yang menjadi warisan masa lalu dipilih penulis sebagai upaya kritiknya terhadap permasalahan sosial dan ekonomi di kota paling timur Indonesia itu. La Muli, karakter sentral novel ini, adalah perantau dari pulau Buton. Ia menjadi representasi kehidupan keluarga nelayan miskin yang serba terbatas pilihan hidupnya.
Kata Pengantar
La Muli adalah karya ciamik lainnya dari NUNUK Y. KUSMIANA, penulis kelahiran Ponorogo, 2 juni 1964. Nunuk adalah pemenang Kusala Sastra Khatulistiwa Literary Award 2017 Kategori Karya Perdana dan Kedua. 5 Besar Kategori Prosa di Kusala Sastra Khatulistiwa Literary Award 2017 (untuk novel yang sama). Pemenang Unggulan Sayembara Novel DKJ 2016. Juara II Lomba Menulis Skenario Film Tentang Anak & Kepahlawanan 2011, Departemen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Juara I Lomba Menulis Cerber Majalah Femina 2009. Juara I Lomba Menulis Cerber Majalah Femina 2008. Juara Harapan Lomba Menulis Cerber Majalah Femina 2007. Artikelnya pernah dimuat di Jakarta Jakarta, Pikiran Rakyat, Kedaulatan Rakyat, Suara Pembaruan dan Kompas. Cerpen dan cerbernya pernah dimuat di Majalah Femina dan Kartini. Pernah juga menulis sandiwara radio.
Ulasan
Belum ada ulasan.