Buku Papua Memanggil (Sepenggal Kisah Dari Pedalaman Papua)
Papua Memanggil (Sepenggal Kisah Dari Pedalaman Papua) adalah buku yang ditulis atau disusun oleh I Made Suarbawa Diasa dan diterbitkan oleh Penerbit Deepublish
Sinopsis Buku Papua Memanggil (Sepenggal Kisah Dari Pedalaman Papua)
Berada di dalam pesawat jenis ATR, saya memandang keluar jendela melihat hamparan luas hutan hujan tropis Papua. Merupakan pengalaman pertama saya ke Papua sekaligus menaiki pesawat jenis ini. Suara baling-baling yang keras dan aroma khas di dalam pesawat mengantarkan ingatan saya kembali beberapa tahun sebelumnya. Awal ketika perjalanan ini dimulai.
Setelah menyelesaikan kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, saya harus mengikuti satu program wajib pemerintah yaitu “Internsip”. Istilah lainnya magang. Iya, setelah menempuh pendidikan selama hampir 6 tahun, kami para dokter yang baru tamat harus magang selama 1 tahun di rumah sakit. Enam tahun tersebut saya hitung dari 3,5 tahun kuliah di kampus, 1,5 tahun koas/ko-asisten di rumah sakit, dan 1 tahun menunggu. Menunggu jadwal ujian kompetensi dan jadwal wisuda. Jadi, bagi kalian yang mau kuliah kedokteran, siapkan waktu minimal 7 tahun sampai bisa berpraktik mandiri. Percayalah, semuanya akan terasa cepat dan menyenangkan jika menjadi dokter adalah panggilan hati, bukan paksaan dari siapa pun.
Saya tidak akan membahas lebih jauh bagaimana suka dukanya selama kuliah dan koas. Sudah banyak buku menceritakan hal itu, bahkan sudah dibuatkan filmnya. Perjuangan menghadapi ujian kompetensi layak mendapat tempat di buku ini. Ujian tersebut diberi nama UKMPPD (Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter) dilaksanakan serentak secara nasional sebanyak 4 kali dalam setahun yaitu periode bulan Februari, Mei, Agustus, dan November. Ujiannya menggunakan sistem CBT (Computer Based Test) dan OSCE (Objective Structured Clinical Examination). Singkatnya CBT merupakan ujian tertulis dan OSCE adalah ujian praktik.
UKMPPD menjadi momok yang menakutkan bagi mahasiswa kedokteran. Mengapa menakutkan? Karena jika kami gagal di salah satu tes, kami tidak bisa mendapatkan ijazah dokter dan harus mengulang ujian di periode selanjutnya. Untuk lulus bukan perkara mudah. Selain batas kelulusannya yang tinggi, soalnya pun tergolong susah. Tidak sedikit yang mengikuti bimbingan belajar (bimbel), bahkan sampai ke luar daerah untuk menghadapi ujian ini. Termasuk saya sendiri.
Ulasan
Belum ada ulasan.