Buku Sadar Atlet Amatir
Sadar Atlet Amatir adalah buku yang ditulis oleh Rahmad Diyanto, S.Pd, M. Pd dan diterbitkan oleh Penerbit Adab
Sinopsis Sadar Atlet Amatir
Sadar atlet amatir adalah cerita singkat yang saya rangkum dalam rangka mengabadikan momen-momen yang mungkin tidak dapat diulang dan menjadi sejarah perjalanan hidup saya dalam berkarir sebagai atlet. Yang dimulai dari tahun 2008 sampai dengan saat ini, saya mengawali karir menjadi atlet semenjak menonton acara multievent internasional yaitu Olimpiade Beijing pada tahun 2008. Saat itu pertandingan final ganda putra yaitu Markis Kido dan Hendra Setiawan masuk final dan mendapat medali emas pada ajang tersebut.
Semenjak saat itu saya memutuskan untuk menekuni menjadi atlet pada cabang olahraga bulutangkis. Namun di bulutangkis karir saya sebagai atlet tidak begitu cemerlang hanya sampai pecan olahraga provinsi (PORPROV). Pada tahun 2012 teman saya mengajak saya untuk pindah cabang olahraga yaitu squash. Namun saya belum menerima ajakan tersebut sampai tahun 2013 saya baru menerimanya. Pertama kali mencoba ada rasa yang aneh karena cara bermainnya dengan memukul tembok tapi seru juga. Akhirnya saya mencoba terus menerus di cabang olahraga squash sampai pada akhirnya saya di ikutkan kejuaraan di Jakarta. Mimpi saya untuk bisa naik pesawat diwujudkan di cabang olahraga ini.
Pertandingan pertama saya di cabang olahraga langsung mengalami kekalahan dari babak awal. Disini saya masih belajar dan beradaptasi dengan cabang olahraga sembari melihat calon-calon lawan saya yang akan dihadapi untuk kejuaraan berikutnya. Setelah kekalahan itu saya benar-benar fokus untuk berlatih sampai pada tahun 2014 saya mengikuti kejuaraan nasional di Jakarta dan langsung meraih juara dua. Dari sini awal mula karir saya langsung melejit seperti di gaspol setelah juara tersebut.
Saya mengikuti PRA-PON pada tahun 2015 dan kami meraih medali perunggu dan puncaknya pada PON 2016 Jawa Barat kami meraih perunggu pada nomor beregu campuran. Setelah itu saya dipanggil untuk mengikuti seleksi Sea Games 2017 namun tidak lolos. Dipanggil lagi pada tahun 2018 untuk mengikuti seleksi Asian Games 2018 lagi-lagi tidak lolos. Dan puncaknya pada tahun 2018 saya meraih juara satu pada kejuaraan nasional senior putra di Jawa Barat dan mengantarkan saya mendapatkan tiket masuk ke pemusatan latihan Tim Nasional persiapan Sea Games 2019. Seperti mimpi namun kenyataan, saya benar-benar fokuskan tujuan saya untuk bisa bertahan dan kalau bisa meraih medali pada Sea Games tersebut. Alhamdulillah saya bertahan dan meraih medali perunggu pada nomor beregu putra dan merupakan atlet Riau pertama yang meraih medali di Sea Games.
Bangga dan mengapresiasi diri sendiri karena banyak pengorbanan yang diambil untuk terus berjuang meraih mimpi tersebut. semoga ini menjadi motivasi untuk saya pribadi khususnya dan semoga saya bisa memotivasi adik-adik saya di Riau dan semoga sejarah saya ini dapat diterima dikhalayak ramai.
Ulasan
Belum ada ulasan.