Domestikasi Udang: Prospek Masa Depan Sumber Pangan dari Laut

Pengarang Gazali Salim & Sutrisno Anggoro
Institusi Universitas Borneo Tarakan
Kategori Buku Referensi
Bidang Ilmu Perikanan dan Kelautan
ISBN 978-623-209-369-0
Ukuran 15.5×23 cm
Halaman xviii, 155 hlm

Buku Domestikasi Udang: Prospek Masa Depan Sumber Pangan Dari Laut |
Buku ini terdiri dari beberapa bab. Bab pertama membahas tentang sejarah domestikasi, bab dua membahas tentang domestikasi biota air, bab tiga membahas tentang domestikasi udang, bab empat membahas tentang kerawanan penyusunan stok sumber daya udang, dan bab lima membahas tentang manfaat dan prospek masa depan domestikasi serta dampak negatifnya bagi pemuliaan udang. Bab enam membahas tentang factor-faktor penting dalam domestikasi udang, bab tujuh membahas tentang metode dan proses domestikasi udang.

Pemuliaan sumber pangan pada saat ini tidak lepas dari upaya-upaya yang dilakukan oleh manusia pada masa lalu. Domestikasi tanaman dan hewan liar menjadi dasar kegiatan pertanian dan peternakan yang sampai saat ini masih dilakukan oleh manusia. Meskipun tehnik budidaya hewan dan tanaman telah berkembang dengan sangat pesat, namun domestikasi tanaman dan hewan liar masih saja dilakukan, khususnya terhadap spesies yang baru dikenali manfaat dan nilai ekonominya. Pada dasarnya, istilah “domestikasi”memiliki makna yang masih ambiggu. Hal ini dikarenakan jika dilihat dari berbagai aspek, domestikasi memiliki tujuan yang berbeda. Domestikasi didefinisikan sebagai proses pengadaptasian hewan atau tanaman liar sehingga dapat hidup dalam lingkungan yang dibuat oleh manusia (Laladizinsky, 1998). Domestikasi memiliki makna lebih dari sekedar menjinakkan, karena dalam proses tersebut terdapat unsur-unsur pengelolaan berupa pembiakan, perawatan dan pemberian makan yang dilakukan oleh manusia (Price, 2002).

Domestikasi merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh manusia untuk membentuk suatu organisme domestic yang sesuai dengan keinginannya melalui serangkaian intervensi (Leach, 2007). Dalam beberapa aspek, domestikasi juga melibatkan adanya interaksi antara hewan dan manusia. Menurut beberapa ahli, penjinakan hewan hanya dilakukan terhadap individu-individu, sementara domestikasi melibatkan populasi serta generasi berturut-turut (Russell, 2007). Indonesia merupakan Negara yang memiliki keanekaragaman hayati kelautan yang sangat tinggi. Keragaman sumber daya kelautan tersebut, saat ini tengah menjadi incaran dunia untuk penelitian terhadap berbagai produk-produk alami yang potensial untuk dimanfaatkan (Riandy and Handayani, 2015). Saat ini, biota air dapat dikatakan sebagai objek yang p[aling menarik dalam domestikasi. Selain dimanfaatkan sebagai kultivan budidaya, domestikasi biota air juga didorong oleh adanya berbagai penemuan yang terkait dengan manfaatnya sebagai sumber obat-obatan dan bioteknologi (Arrieta, Arnaud-Haond and Duarte, 2010).