Efektifitas Web Sebagai Media Promosi Pariwisata

Buku Efektifitas Web Sebagai Media Promosi Pariwisata |
Secara faktual pertumbuhan masyarakat kelas menengah di Indonesia terus meningkat sehingga saat ini jumlahnya sudah hampir setengah dari total populasi. Sementara itu fenomena tersebut, menunjukkan kebalikannya dimana jumlah penduduk miskin relatif mengalami penurunan. Hal ini diartikan bahwa mayoritas dari total penduduk Indonesia ini dapat dikatakan sudah bisa hidup dengan ekonomi relatif baik, sehingga dengan peningkatan ekonomi masyarakat itu berimplikasi dengan daya beli sekaligus kemampuan bepergian atau berlibur, sehingga Jumlah penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan wisata makin tahun, semakin meningkat dengan frekuensi antara dua sampai tiga kali dalam setahun. Berdasarkan fenomena tersebut maka sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan rakyat maka kebutuhan untuk berlibur pun meningkat (Usman, 2006). Dengan meningkatnya perjalanan wisata yang dilakukan maka kebutuhan terhadap informasi sangat diperlukan olah cal0n wisatawan, utamanya yang terkait dengan informasi tentang tujuan wisata, objek wisata yang menarik, sarana yang tersedia seperti transportasi untuk mencapai daerah tujuan wisata, produk wisata yang diminati dan lain sebagainya, namun fakta kekinian untuk memperoleh informasi tersebut dirasakan oleh wisatawan cukup sulit untuk mendapatkannya, karena kurang mengetahui dimana dan pada siapa harus meminta informasi.

Khalayak (calon wisatawan) pada dasarnya membutuhkan informasi di bidang pariwisata yang terus meningkat, sehingga perlu disiapkan dengan rapi dan terstruktur sehingga nantinya dapat diakses dengan mudah. Ketersediaan peta wisata, brosur, leaflet dan website memang menjadi andalan dalam melakukan persebaran informasi terkait dengan publikasi destinasi pariwisata, akan tetapi terdapat kelemahan pada masing-masing tools tersebut. Seperti peta wisata, memang dapat memudahkan wisatawan dalam menemukan tempat wisata, secara mudah. Akan tetapi dengan ketersediaan dan keterbatasan media, memiliki implikasi terhadap informasi yang diinginkan oleh wisatawan, karena tidak semua dapat ditampilkan di dalam peta. Meskipun tampilannya tersedia secara lengkap ternyata informasi yang ingin disampaikan menjadi hilang dan ambigu. Sementara itu, brosur dan leaflet telah menyediakan informasi yang cukup tentang profil suatu daya tarik wisata.