Partai Politik Lokal Untuk Indonesia

Kehadiran buku karya M. Rifqinizamy Karsayuda tentang partai politik lokal yang ditulis ulang dari disertasi doktornya ini adalah sejalan dengan pendirian MK tentang salah satu cara menjaga keutuhan bangsa di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Buku yang berjudul “Partai Politik Lokal untuk Indonesia, Kajian Yuridis Ketatanegaraan Pembentukan Partai Politik di Indonesia sebagai Negara Kesatuan” ini berangkat dari keyakinan bahwa adanya parpol lokal bisa memperkuat integrasi (keutuhan persatuan dan kesatuan kita) karena menjadi alat pemantapan bhinneka tunggal ika di negara kita. Jika satu atau beberapa entitas budaya atau ikatan primordial tidak diberi peluang untuk ikut dalam lembaga-lembaga pengambil kebijakan negara maka entitas itu akan mencari jalan sendiri untuk eksis secara poitik yang ujung-ujungnya bisa memancing tindakan pemisahan diri (disintegrasi). Jadi, adanya  parpol lokal merupakan pembuatan kanal atau instrumen hukum unuk menjaga keutuhan kita sebagai bangsa melalui demokrasi. (Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD, S.H, S.U – Ketua Mahkamah Konstitusi 2008-2013)

… merupakan suatu realitas bahwa Indonesia adalah suatu negara yang plural dalam segala hal, konsep bhinneka tunggal ika menjadi credo bukan sekedar semboyan bagi upaya mempertahankan eksistensi NKRI, sehingga konsep negara kebangsaan tidak boleh menafikan berbagai kearifan lokal sebagai ciri kemajemukan Indonesia. Dalam kerangka yang demikianlah seharusnya sikap kita untuk kemungkinan membuka peluang bagi keberadaan partai politik lokal dalam NKRI. Apalagi secara historis pada era NKRI tahun 1950-an saat pemilu 1955, kita sudah mengenal dan toleran terhadap kehadiran partai politik lokal. Sungguh kita sangat beruntung dengan kehadiran buku karya Dr. M. Rifqinizamy Karsayuda, S.H., LL.M., yang berjudul “PARTAI POLITIK LOKAL UNTUK INDONESIA: Kajian Yuridis Ketatanegaraan Pembentukan Partai Politik Lokal di Indonesia Sebagai Negara Kesatuan” yang diangkat atau ditulis ulang dari naskah disertasinya pada Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang. Intelek muda yang cerdas dan santun ini telah memprovokasi kita untuk membuka wacana bagi pembentukan partai politik lokal dalam desain NKRI. (Prof. Abdul Mukhtie Fadjar, S.H, M.S. – Ketua Dewan Etik Mahkamah Konstitusi)