Pemuda seringkali luput dari perhatian pemerintah dan masyarakat desa, kaitannya dengan kemajuan dan pengembangan desa. Banyak sekali pemuda di desa-desa terpencil yang terdidik, bahkan lulus kuliah, menjadi pengangguran. Padahal, sebagai pemilik usia emas yang penuh dengan semangat, gairah, dan kreativitas, pemuda bisa menjadi penyambung lidah antara masyarakat dengan pemerintah desa. Salah satunya dengan memambangun dan menggerakkan literasi desa melalui perpustakaan desa.
Berikut peran penting pemuda kaitannya dengan perpustakaan desa:
Membentuk Karang Taruna atau Komunitas Kepemudaan
Bagi desa-desa terpencil, organisasi Karang Taruna atau komunitas pemuda masih terasa asing didengar, atau sudah terdengar namun tidak ada yang membentuk dan menjalankannya. Hal itu tidak lain dikarenakan sulitnya mendapatkan informasi di daerah-daerah terpencil, sehingga banyak pemuda yang kurang paham mengenai organisasi kepemudaan dan bagaimana cara menjalankannya.
Penting bagi para pemuda untuk terus belajar dan mencari tahu perihal Kepemudaan dan Kekarangtarunaan sehingga mereka mampu membangun dan menggerakkan organisasi pemuda di desa masing-masing. Apalagi, karang taruna memiliki asupan anggaran resmi dari Dinas Sosial yang disalurkan melalui desa. Asalkan mereka berani membentuk dan sudah mendapatkan SK dari Kepala Desa-nya.
Pembentukan organisasi pemuda berguna untuk membangun dan menghidupkan perpustakaan desa. Begitupun sebaliknya, jika perpustakaan lebih dulu terbentuk, setelah memiliki organisasi para pemuda bisa memusatkan kegiatannya di perpustakaan desa.
Membangun dan Mengelola Perpustakaan Desa
Sibuknya masyarakat (orang dewasa) dengan kehidupan ekonomi masing-masing membuat perhatian terhadap pelayanan publik, termasuk perpustakaan desa, menjadi jarang ditemukan. Hanya orang-orang dengan wawasan tinggi dan berpegang teguh pada idealismenya saja yang berani merintis gerakan literasi di pedesaan. Maka dari itu, pemuda menjadi salah satu harapan dalam membangun dan mengembangkan perpustakaan desa, dengan kehidupannya yang masih bebas dan memiliki semangat yang tinggi.
Membuat Kegiatan Kreatif dan Inovatif di Perpustakaan Desa
Banyak sekali kegiatan pemuda yang bisa dilakukan di perpustakaan desa, seperti diskusi rutinan, musyawarah organisasi kepemudaan, pelatihan ekonomi kreatif, dan sebagainya. Sehingga perpustakaan desa menjadi pusat kegiatan pemuda, serta tempat melahirkan ide-ide kreatif seputar pemberdayaan masyarakat dan pembangunan desa.
Sebagai salah satu ilustrasi, pemuda sebagai pribadi yang menyukai kegiatan nongkrong bareng, bukan tidak mungkin bagi mereka untuk bisa membuat semacam warung atau kedai kopi yang didesain semenarik mungkin dan di dalamnya terpampang rak-rak berisi buku. Sehingga selain menjadi tempat istirahat dan ngumpul bareng, juga digunakan untuk sambil lalu membaca buku.