Bilik Pustaka

Literasi KPoP

Dimas Indianto S.
(Ketua Instruktur Literasi Jawa Tengah)

Keberlangsungan sebuah organisasi, komunitas, lembaga, atau apapun tergantung pada pemimpin. Seorang pemimpin yang baik memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, yang diistilahkan dengan leadership. Begitu pula yang terjadi pada sebuah komunitas literasi baik berbentuk perpustakan maupun TBM, baik yang didirikan oleh lembaga pemerintahan, swasta, maupun institusi pendidikan.

Memang benar, untuk menilai sukses tidaknya kita perlu meninjau banyak hal yang melingkupinya. Namun, dapat dipastikan kepemimpinan memiliki posisi yang penting. Hal ini berpengaruh pada kebijakan dan pola manajemen yang akan dilakukan. Pemimpin yang baik akan memiliki cara pandang yang luas, dengan menanfaatkan segala kelebihan dan meminimalisasi segala kekurangan.

Dalam pada ini, tentu kita tahu konsep analisis SWOT, yakni strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman). Pertama, seorang pemimpin yang baik, mampu menginventarisasi sumber daya yang ada di kelompoknya, dalam hal ini komunitas literasi. Baik sumber daya manusia yang berupa relawan atau pengurus, maupun sumber daya yang lain, yang bisa berguna bagi keberlangsungan perpustakaan atau TBM.

Kedua, selain menginventarisasi kekuatan, pemimpin juga perlu menginvertarisasi kelemahan. Hal ini dimaksudkan agar keberlangsungan perpustakaan atau TBM tidak menemukan kendala yang tidak diinginkan. Dengan mengetahui kelemahan, seorang pemimpin akan mencari cara untuk menutup kelemahan itu, atau paling tidak agar kelemahan itu tidak menjadi sesuatu yang merugikan.

Ketiga, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa menangkap peluang, baik yang muncul dari dalam maupun yang datang dari luar. Seorang bijak mengatakan bahwa kesempatan tidak datang dua kali. Untuk itu seorang pemimpin yang cerdas haruslah seseorang yang memiliki kepekaan yang tajam. Sehingga ia bisa menggunakannya dalam rangka mengembangkan perpustakaan atau TBM.

Keempat, setelah mengoptimalkan peluang yang ada, diharapkan pemimpin bisa meminimalisasi ancaman. Dengan begitu, perjalanan perpustakaan atau TBM tidak akan menemukan kendala yang berarti. Sebab, ancaman ini yang terkadang datang tiba-tiba tanpa disangka. Maka, seorang pemimpin sudah semestinya menyiapkan segala ikhwal untuk mencegah ancaman ini datang dalam berbagai bentuknya.

Kepemimpinan KPoP

Dalam menjalankan tugas kepemimpinannya, seorang pemimpin harus memiliki prinsip yang kuat. Meminjam istilah Ki Hajar Dewantara, seorang pemimpin itu harus menginternalisasikan spirit ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Artinya, pemimpin harus bisa memberikan contoh yang baik. Baik dalam sikap, pemikiran, maupun kedewasaan dalam menghadapi sesuatu. Karena seorang pemimpin akan menjadi figur yang pada akhirnya menjadi tolak ukur bagi anggotanya.

Pemimpin yang baik juga tidak selamanya di depan. Pemimpin harus bijak mengatur posisi. Dalam hal publikasi, misalnya, tidak selamanya pemimpin yang harus muncul ke hadapan. Sesekali, perlu memberikan kesempatan bagi anggota atau pengurus lain untuk maju dan tampil. Dengan begitu, akan ada regenerasi ke depannya. Sehingga keberlangsungan sebuah perpustakaanm atau TBM tidak sepenuhnya bergantung pada kehadiran pemimpin.

Sementara itu, pemimpin juga harus bisa mengambil hati anggota atau pengurus lainnya. Dengan cara memberikan support baik berupa semangat maupun yang lain. Hal ini akan berpengaruh pada hubungan psikologis-interpersonal anggota atau pengurus, yang pada gilirannya akan memunculkan sense of belonging. Rasa memiliki inilah yang akan melahirkan loyalitas anggota atau pengurus perpustakaan atau TBM.

Terakhir, pemimpin harus punya jiwa KPoP, yakni kreatif-produktif-progresif. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak pernah kehabisan ide untuk memberi warna, selalu memanfaatkan waktu untuk terus bergerak serta berkarya, dan punya misi ke depan yang revolusioner. Dengan modal itu semua, komunitas literasi apapun bentuknya akan memperoleh napas panjang. Tabik.

Halaman Indonesia, 2020.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *