Pustaka Keliling
Kegiatan Pustaka Keliling memiliki manfaat yang sangat penting dalam rangka mendekatkan buku kepada masyarakat sekitar. Sehingga masyarakat terkesan dilayani dan tidak asing dengan dunia buku yang mereka lihat setiap saat, tanpa alasan jarak jauh atau keterbatasan kendaraan dan sebagainya.
Pustaka Keliling dijalankan dengan membawa buku-buku dan alat permainan anak-anak dengan kendaraan yang sudah disiapkan, kemudian berkeliling ke tempat-tempat umum seperti masjid, sekolah, taman kota, komplek, dan sebagainya.
Pustaka Keliling memiliki banyak jenis, sesuai dengan kendaraan yang digunakan oleh Si Pustakawan, sebagaimana akan dijabarkan pada poin-poin berikut:
- Gerobak Pustaka
Gerobak Pustaka merupakan gerobak yang dirancang khusus dan disesuaikan dengan kebutuhan agar mampu membawa buku-buku dan alat permainan lainnya. Gerobak Pustaka ini kemudian didorong keliling kampung untuk menyapa anak-anak dan masyarakat sekitar yang butuh buku.
- Angkot/Mobil Pustaka
Angkot/Mobil Pustaka dijalankan dengan membawa mobil/angkot berisi buku-buku kebutuhan anak-anak dan masyarakat sekitar, berkeliling ke kampung-kampung untuk menyapa para pembacanya.
- Motor Pustaka
Motor Pustaka adalah program pendekatan literasi kepada masyarakat sekitar dengan memanfaatkan motor sebagai kendaraan untuk membawa buku-buku yang ada. Motor ini didesain dengan alat pembawa barang di bagian Jok Belakang motor, yang kemudian dibawa berkeliling menemui masyarakat pembacanya.
- Sepeda Pustaka
Sebagaimana Motor Pustaka, Sepeda Pustaka juga didesain dengan hal serupa, namun dengan beban yang berbeda. Sepeda Pustaka dibawa dengan buku-buku secukupnya untuk diantar menemui anak-anak atau masyarakat sekitar yang butuh bahan bacaan buku.
- Kuda Pustaka
Kuda Pustaka dijalankan dengan memanfaatkan kuda sebagai alat kendaraannya. Kuda tersebut dituntun dengan muatan buku-buku di atas punggungnya, yang kemudian dibawa menemui warga-warga sekitar dan anak-anak yang butuh buku untuk membacanya.
Langkah-langkah dalam menjalankan program ini adalah sebagai berikut:
- Sediakan armada atau relawan yang akan memandu kendaraan pustaka keliling menuju tempat yang ditentukan.
- Sediakan kendaraan untuk mengangkut buku-buku yang ada, seperti gerobak, motor, mobil, dan sebagainya.
- Buatlah jadwal kunjungan, lengkap dengan data tempat yang akan dikunjungi. Semisal sekolah, taman desa, taman kecamatan, taman kota, tempat wisata, dan sebagainya.
- Buatlah daftar layanan kegiatan dalam kunjungan, seperti; apakah buku bisa dipinjam pulang atau dibaca di tempat saja, kegiatan berdongeng bersama, menuliskan ulang isi cerita/buku, pelatihan menulis, dan sebagainya.
- Rekrutlah relawan sebanyak-banyaknya untuk kegiatan ini di kesempatan berikutnya. Sehingga tenaga/armada pustaka keliling semakin bertambah dan meringankan beban pustakawan.
Pelampung (Perpustakaan Terapung dalam Kampung)
Kegiatan ini cocok dilakukan bagi perpustakaan desa yang berada di pedalaman yang transportasi masyarakatnya mengandalkan aliran sungai. Program pelampung dilaksanakan dengan cara menaruh koleksi buku-buku pada sampan yang biasa digunakan untuk transportasi publik, seperti transportasi anak-anak untuk pergi dan pulang sekolah, dan sebagainya.
Piala (Pohon Literasi Anak Gembala)
Program ini cocok untuk pedesaan yang sebagian anak-anak bekerja menjadi penggembala hewan ternak. Program ini dilaksanakan dengan cara membuat gubuk kecil di atas pohon, yang di dalamnya ditaruh buku-buku bacaan untuk anak-anak sambil lalu mereka menggembala hewan ternak mereka.
Lapak Buku
Lapak Buku dilaksanakan dengan menggelar buku-buku di atas alas/karpet yang sudah dihampar di pusat-pusat keramaian seperti taman kota, pantai, sekolah, masjid, dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk mendekatkan buku kepada masyarakat sehingga mereka tidak merasa asing dengan dunia buku, dan kemudian tergerak untuk membacanya. Pelaksanaan program ini hampir sama dengan program Pustaka Keliling.
Limbah Pustaka
Limbah Pustaka bertujuan mendekatkan literasi kepada masyarakat, sekaligus menjalarkan rasa kepedulian terhadap kebersihan lingkungan dan pemanfaatan barang bekas menjadi kerajinan tangan. Berbeda dengan Pustaka Keliling, Limbah Pustaka didesain dengan membawa gerobak motor sampah yang juga diisi dengan buku-buku. Kemudian gerobak motor tersebut dibawa berkeliling ke rumah-rumah warga untuk mengantarkan/menjemput buku, sekaligus mengambil sampah di rumah-rumah warga tersebut dan diletakkan di gerobak motor yang ada. Sampah-sampah tersebut kemudian dikumpulkan di rumah/gedung perpustakaan untuk kemudian diolah/didaur ulang menjadi pupuk kompos maupun bahan kerajinan tangan.
Langkah-langkah pelaksanaan program ini antara lain:
- Tentukan petugas/relawan bagian sampah dan lingkungan hidup.
- Sediakan alat pengolah sampah di perpustakaan, ataupun tempat pemilahan sampah.
- Sediakan gerobak motor yang sudah didesain dengan muatan rak buku, dan muatan rongsok sampah.
- Buatlah jadwal keliling ke rumah-rumah warga, apakah seminggu sekali atau dua minggu sekali. Misal, minggu pertama ke dusun A, B, dan C. Dan minggu kedua ke dusun D, E, F, dan seterusnya. Tinggal disesuaikan dengan kebijakan pengelola perpustakaannya.
- Lakukan kegiatan dengan mengunjungi rumah-rumah warga, seraya menawarkan peminjaman buku dan mengambil sampah yang ada di masing-masing rumah tersebut.
- Buku bisa di-rolling atau diputar di kunjungan berikutnya. Sehingga semua rumah sama-sama bisa membaca buku yang sama, di waktu yang berbeda.
Literasi Kafe
Literasi Kafe merupakan konsep membumikan literasi dengan tujuan menarik para pecinta tongkrongan ngopi untuk membaca buku. Program ini dilakukan dengan mendesain ruangan Kafe dengan menyediakan rak-rak berisi buku-buku bacaan agar dibaca oleh pengunjungnya. Dalam program ini, sebuah perpustakaan desa tidak harus memiliki kafe sendiri, melainkan bisa kerjasama dengan kafe-kafe lain yang sudah ada.
Langkah-langkah dalam menjalankan program ini yaitu:
- Ajukan proposal kerjasama dengan kafe-kafe terdekat, dengan meminta kafe menyediakan rak buku dan perpustakaan desa bersedia mengisi rak tersebut dengan buku-buku koleksi pustaka.
- Sediakan buku-buku secukupnya, dan ditaruh di kafe-kafe yang sudah bekerjasama.
- Apabila kafe yang mau bekerjasama lebih dari satu, maka buku dalam satu kafe bisa diputar ke kafe lainnya setiap 1-2 bulan sekali agar semua buku bisa dinikmati oleh semua kafe.
- Buatlah program literasi di kafe secara rutin, seperti diskusi kepenulisan atau bedah buku setiap bulan sekali.
Perpustakaan Jangkau Keluarga (Pujangga)
Perpustakaan Jangkau Keluarga (Pujangga) bertujuan mendekatkan buku kepada keluarga dengan cara mengantar buku ke rumah-rumah warga. Setiap 2 minggu sekali, buku-buku tersebut kemudian diganti dengan judul lain yang dialihkan secara bergilir dari rumah ke rumah. Sehingga setiap rumah memiliki kesempatan yang sama untuk membaca buku yang sama, namun di waktu yang berbeda dengan pola putar-gilir setiap 2 pekan sekali.
Pelaksanaan program ini hampir sama dengan Limbah Pustaka, hanya saja tidak disertai dengan kegiatan pemungutan sampah.
Perpustakaan Pos Kamling (Puskamling)
Hampir sama dengan Pustaka Jangkau Keluarga, Perpustakaan Pos Kamling (Puskamling) juga memiliki pola putar gilir yang serupa. Bedanya, Perpustakaan Pos Kamling (Puskamling) dijalankan dengan menaruh rak berisi buku di pojok Pos-Pos Kamling yang ada di sebuah desa, untuk mendekatkan buku kepada bapak-bapak, anak-anak dan para pemuda yang biasa nongkrong di Pos Kamling setiap harinya. Buku-buku yang ada kemudian digilir setiap 2 pekan sekali dari pos satu ke pos lainnya, tanpa harus ada pos yang kosong oleh buku-buku.
Pojok Baca Masjid
Pojok Baca Masjid bertujuan mendekatkan literasi kepada masyarakat yang sering berkunjung ke masjid untuk melaksanakan ibadah. Program ini dilakukan dengan cara meletakkan rak berisi buku di pojok masjid-masjid dalam sebuah desa. Polanya, bisa disamakan dengan putar-gilir dalam program Perpustakaan Pos Kamling (Puskamling).
Warung Baca
Warung Baca hampir sama dengan Pojok Baca lainnya, hanya saja tempatnya yang berbeda; menggunakan warung sebagai tempat pemajangan rak buku. Warung yang dimaksud bukan sekadar warung makan dan sejenisnya, melainkan juga warung bersantai yang memang khusus untuk tempat perkumpulan anak-anak dan remaja bermain di sana.
Mendongeng Ceria
Mendongeng Ceria dilakukan untuk mendekatkan anak-anak dengan dunia buku agar mereka tertarik untuk membacanya, dengan cara membacakan buku dongeng di depan mereka. Mendongeng Ceria tidak hanya bisa dilakukan di dalam ruang perpustakaan, melainkan juga bisa dilakukan ketika sedang membuka Lapak Baca di pusat-pusat keramaian seperti taman kota, pantai, sekolah, dan sebagainya.
Bincang Asyik (BiSik)
Bincang Asyik (BiSik) dijalankan dengan tujuan mengajak para pengunjung mendiskusikan sebuah topik atau materi yang ada dalam sebuah buku. Program ini biasanya efektif bagi para pemuda atau mahasiswa yang ada di desa, dengan cara berkumpul dan berdiskusi di ruang perpustakaan setiap minggu sekali. Setiap orang berkesempatan untuk memantik atau memberikan materi secara bergantian di setiap pertemuan.
Mahota Buku (MaBuk)
Mahota Buku (MaBuk) merupakan program yang dilaksanakan dengan tujuan mengajak para pengunjung membedah isi sebuah buku, dengan cara memberikan tugas bergilir kepada para peserta untuk menjadi pembedah di setiap pertemuan seminggu sekali.
Pelatihan dan Diskusi Kepenulisan
Pelatihan dan Diskusi Kepenulisan dilakukan dengan maksud merangkul para pengunjung perpustakaan yang memiliki minat menulis, namun mereka tidak punya wadah untuk mengekspresikannya. Dengan program ini mereka bisa belajar seputar dunia kepenulisan, berikut cara-cara mempublikasikan di media massa atau menerbitkannya menjadi sebuah buku.
Event Menulis dan Penerbitan
Event Menulis bertujuan untuk mengajak semua kalangan peminat literasi, baik anak-anak remaja maupun dewasa, agar menulis dengan cara mengadakan Lomba Menulis (puisi, Cerpen, artikel, dan lain-lain) dengan tema tertentu. Tema dan desain lomba dibuat semenarik mungkin agar banyak peserta yang ikut serta.
Perpustakaan juga perlu memiliki sebuah Penerbitan yang fungsinya menerbitkan buku-buku antologi hasil kumpulan karya para peserta event menulis/lomba menulis, atau menerbitkan karya-karya seseorang yang memiliki hobi dalam bidang kepenulisan. Sehingga tidak sekadar mengajak orang untuk menulis, Perpustakaan juga mendokumentasikan karya para penulis agar bisa dibaca oleh orang lain. Bahkan sebuah penerbitan juga bisa menghasilkan laba/keuntungan dengan cara menjual buku-buku terbitannya kepada khalayak umum.
Lomba yang Berkesan
Lomba berfungsi mengajak anak-anak dan remaja untuk berkunjung ke perpustakaan, sekalipun dengan hadiah yang sederhana. Karena umumnya anak-anak atau remaja sangat senang ketika ada kegiatan perlombaan yang diadakan oleh lembaga tertentu sejenis perpustakaan. Hal-hal yang dilombakan bisa bermacam-macam seperti Lomba Mewarnai, Lomba Menggambar, Lomba Mendongeng, Lomba Menulis Cerita Pendek/Puisi, dan sebagainya.
Pelatihan Kerajinan Tangan
Pelatihan Kerajinan Tangan bertujuan untuk mengajak masyarakat memanfaatkan barang-barang bekas maupun bahan di sekitar yang sederhana guna menambah nilai ekonomi dan penghasilan menuju masyarakat yang sejahtera. Banyak sekali jenis dan bahan kerajinan tangan yang bisa dijadikan materi pelatihan, seperti membuat anyaman bambu, barang hias dari sampah plastik dan botol bekas, dan sebagainya.
Pelatihan Keterampilan Pemuda
Pelatihan Keterampilan Pemuda mengajak pemuda untuk kreatif dan mandiri secara ekonomi, dengan cara memberikan keterampilan kepada mereka. Pelatihan yang dilakukan bisa bermacam-macam, seperti Pelatihan Teknik Perbengkelan, Pelatihan Servis Elektronik (Komputer, HP, dll.), Pelatihan Sablon, dan sebagainya.
Pelatihan Membuat Pupuk Kompos
Pelatihan Membuat Pupuk Kompos memiliki sasaran masyarakat dengan usia dewasa, yang pada umumnya bekerja sebagai petani. Hal ini bertujuan agar para petani bisa mandiri dan mampu memanfaatkan barang sekitar tanpa harus membeli pupuk organik. Selain itu, pembuatan pupuk kompos bisa menjadi ladang bisnis bagi masyarakat apabila hasil pupuknya bisa dijual ke masyarakat desa lainnya, atau dilepas ke distributor perusahaan.
Pendampingan Belajar Siswa Sekolah
Pendampingan Belajar Siswa Sekolah berfungsi untuk memberikan pendampingan kepada siswa di luar kelas, guna membantu beban orangtua dalam mendidik keseharian mereka.
Kegiatan yang bisa dilakukan di antaranya:
- Pendampingan Tugas Sekolah
Pendampingan Tugas Sekolah bisa dilakukan dengan mengajak anak-anak sekolahan berkunjung ke perpustakaan dan mengerjakan tugas mereka di sana. Kemudian petugas/pengelola perpustakaan membantu mereka mencarikan buku-buku referensi sebagai bahan untuk menjawab soal-soal yang diberikan (PR) oleh guru mereka. - Kursus Bahasa
Kursus Bahasa berguna untuk memperkaya keterampilan bahasa anak-anak sekolahan maupun mahasiswa dengan cara mengadakan kegiatan kursus seminggu sekali, dengan bahasa tertentu seperti Bahasa Inggris dan lain-lain. guru atau tutor bisa didatangkan dari lembaga sekolah maupun perseorangan yang memang tekun di bidangnya. - Pelatihan Komputer
Pelatihan Komputer membantu masyarakat, siswa dan mahasiswa agar tidak ketinggalan dalam dunia teknologi modern saat ini. Kegiatan ini dilakukan dengan cara menyediakan fasilitas komputer di perpustakaan, kemudian diadakan pelatihan seminggu sekali dengan mendatangkan guru/tutor yang kompeten di bidangnya.
Penyuluhan Pertanian dan Peternakan Modern
Penyuluhan Pertanian dan Peternakan Modern bertujuan mengajak masyarakat mengembangkan pola pertanian dan peternakan mereka dengan pola pertanian dan perkebunan modern yang lebih fleksibel dan dapat menambah penghasilan mereka. Karena dalam pertanian modern, bercocok tanam tidak lagi hanya bergantung pada lahan basah, seperti pertanian hidroponik, akuaponik, dan sebagainya. Demikian pula dengan peternakan yang kiranya mampu menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari biasanya.
Literasi Ramah Anak
Literasi Ramah Anak mencoba meniru pola Kampung Ramah Anak/Kota Ramah Anak yang di dalamnya disediakan fasilitas yang diperlukan oleh dunia anak-anak seperti alat menggambar/mewarnai, permainan tradisional, tempat bermain, dan sebagainya. Demikian pula dengan ketersediaan koleksi buku yang identik dengan anak-anak, dan butuh untuk dibaca oleh mereka.
Sanggar Kesenian
Sanggar Kesenian bertujuan untuk menampung dan memfasilitasi minat dan bakat anak-anak muda dan masyarakat umum dengan cara mengadakan pelatihan maupun acara kesenian seperti Pelatihan Tari, Musik, dan sebagainya.
Wisata Alam + Wisata Edukasi
Wisata Alam + Wisata Edukasi berupaya menarik para pengunjung untuk membaca buku dengan cara menyediakan taman wisata di lokasi perpustakaan berada. Sehingga sambil lalu berwisata, pengunjung tidak lupa untuk sambil lalu bersantai membaca buku di pinggiran taman yang ada.
Festival Literasi (Tahunan)
Festival Literasi (Tahunan) bisa dilakukan setahun sekali dengan tujuan memberikan apresiasi kepada masyarakat yang memiliki minat baca yang tinggi, serta memberikan penghargaan kepada para penggerak/pegiat literasi di pedesaan. Dalam kegiatan tahunan ini pula bisa diadakan berbagai macam lomba untuk menambah kemeriahan acara.
Dalam kegiatan ini, perpustakaan bisa bekerjasama dengan pihak pemerintah desa, sekolah-sekolah, pesantren, dan lembaga lainnya.