Apa ada yang pernah merasakan jatuh cinta pada sahabatnya sendiri? Kurasa banyak, termasuk jatuh cinta padanya. Pemuda sederhana yang selalu memberiku semangat di saat aku terpuruk, gagal SNMPTN dan SBMPTN misalnya.
Namun, kisahku tak seindah persahabatan yang berakhir jadi cinta. Di saat suatu tragedi besar menimpaku, Adam menyuruhku untuk pergi dan berpisah dengannya. Karena keadaan yang tidak memungkinkan kami untuk bersama, aku mengikuti apa yang dia katakan.
Aku pergi. Tak tentu arah. Tak tentu waktu. Hanya berpasrah kepada apa yang digariskan Tuhan padaku, dengan harapan agar suatu hari aku dan Adam kembali dipersatukan dalam suatu momen bahagia.
Akan tetapi, siapa yang bisa menyangka bahwa runtutan kejadian di kota orang membuatku benar-benar jauh dari Adam. Dan harapanku… tidak terealisasikan.
Kami memang bertemu pada akhirnya, tapi dalam keadaan yang tidak pernah kami inginkan.
Dipertemukan, hanya untuk kembali dipisahkan.
Ulasan
Belum ada ulasan.