Prestasi siswa dalam menempuh pendidikannya sering dikaitkan dengan kualitas, kuantitas, dan kinerja guru. Guru berkuasa penuh atas kelas yang dipimpinnya. Guru berkuasa menjadikan ruang kelasnya sebagai neraka yang membuat siswanya trauma untuk datang. Namun, guru juga berkuasa menjadikan ruang kelasnya sebagai surga yang membuat siswanya betah dan selalu termotivasi untuk ke sekolah dan sebagai tempat yang dirindukan siswanya. Benarkah guru satu-satunya variabel yang sangat menentukan?
Sekilas kepemimpinan sebagai variabel antara dan mungkin saja tidak bertindak secara langsung atas prestasi siswa. Hallinger dan Heck menyatakan bahwa kondisi sekolah dipengaruhi oleh kepemimpinan sekolah. Kondisi-kondisi tersebut mencakup tujuan dan sasaran, struktur sekolah dan jaringan sosial, sumberdaya manusia, dan budaya organisasi. Kepala sekolah memainkan peran sebagai komandan dan sumber yang membangun hubungan dengan masyarakat untuk mencapai visi dan tujuan sekolah. Sumber-sumber ini dapat berupa bahan yang bersifat benda, informasi, dan kesempatan, dimana kepala sekolah bertindak sebagai perantara (broker).
Ulasan
Belum ada ulasan.