Buku Manfaat Buah Pala Sebagai Antisarcopenia
Manfaat Buah Pala Sebagai Antisarcopenia adalah buku yang ditulis atau disusun oleh Yuni Susanti Pratiwi, dkk dan diterbitkan oleh Penerbit Deepublish
Sinopsis Buku Manfaat Buah Pala Sebagai Antisarcopenia
Indonesia memiliki kekayaan alam berupa spesies tanaman termasuk tanaman obat tradisional. Terdapat sekitar 30.000-40.000 spesies tanaman obat tradisional di Indonesia dan salah satunya adalah pala. Pala adalah tanaman asli Indonesia1 . Pala dikenal sebagai tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomis dan potensi manfaat pada hampir semua bagian tanaman2 . Bagian tanaman pala yang memiliki nilai ekonomis adalah biji, fuli dan minyak pala yang merupakan komiditi ekspor. Indonesia merupakan salah negara pengekspor biji pala dan fuli terbesar di dunia selain Grenada. Indonesia memenuhi 75% kebutuhan pala dunia.
Pemanfaatan tanaman pala untuk obat tradisional dapat dilakukan dengan cara diminum atau dioles sebagai obat luar. Selain dikonsumsi sebagai rempah-rempah dan obat, tanaman pala juga dimanfaatkan sebagai bahan makanan, bumbu masakan, minuman, parfum, kosmetik dan insektisida. Biji pala yang dijadikan minyak sering digunakan sebagai obat oles untuk nyeri otot dan sendi dan pereda nyeri gusi. Pala juga sering digunakan masyarakat sebagai obat maag, mencret, disentri, menghentikan muntah, mengobati mual, mulas, perut kembung, sulit tidur pada anak, obat oles untuk rematik dan anti inflamasi
Adapun tujuan disusunnya buku ini untuk dapat mengetahui khasiat buah pala di bidang kesehatan khususnya potensi ekstrak biji pala sebagai antisarcopenia dan mempelajari mekanisme molekuler yang terjadi pada fisiologi penghambatan proses penyusutan massa otot pada orang tua yang mudah dipahami bagi para mahasiswa secara khusus dan masyarakat pada umumnya.
Buku Manfaat Buah Pala Sebagai Antisarcopenia ini terdiri dari sepuluh Bab. Pada Bab pertama hingga ke empat dipaparkan mengenai tentang pala, tinjauan botani, kandungan kimia dan potensi ekstrak biji pala dan potensi senyawa natural sebagai ligan pparg. Pada Bab kelima hingga kedelapan dipaparkan mengenai anatomi dan fisiologi otot rangka, autofagi, sel satelit dan hewan coba pada penelitian penuaan di otot rangka. Pada Bab kesembilan dan terakhir dipaparkan mengenai efek pala terhadap penghambatan penuaan otot dan pengolahan pala pascapanen.
Ulasan
Belum ada ulasan.