Buku Belajar Dari Kisah Fakta, Fiktif dan Legenda; Spektrum Perenungan Diri
Belajar Dari Kisah Fakta, Fiktif dan Legenda; Spektrum Perenungan Diri adalah Buku yang ditulis oleh Misnawaty Usman; Aswan Usman; Himala Praptami Adys Dan diterbitkan oleh Calibri Media
Sinopsis Belajar Dari Kisah Fakta, Fiktif dan Legenda; Spektrum Perenungan Diri
“Belajar dari kisah dimaksudkan agar kita bisa belajar dan mengambil hikmah dari berbagai keadaan, atau peristiwa yang terjadi baik yang bersifat alami maupun yang dilakukan atau terjadi pada diri manusia dan makhluk lainnya.
Belajar pada yang diam yang meliputi pentingnya kerja sama, yang terdiri dari belajar pada semut, belajar pada sapu lidi, belajar pada dirimu dan belajar pada permainan sepak bola, yang apabila manusia mengamatinya dan merenungkannya akan ditemukan hikmah yang sangat penting bagi kehidupan.
Sementara bagian lainnya semua ada proses, yang meliputi belajar pada hidupmu, belajar pada alam dan belajar pada kematian, mengajarkan agar manusia dalam melaksanakan atau menginginkan sesuatu untuk tidak terburu-buru yang dapat menjerumuskan pada kegagalan atau penyesalan.
Pada bagian belajar pada fakta dikemukakan sikap atau perilaku hidup tokoh-tokoh yang personal, maupun kelompok masyarakat yang sederhana, jujur yang ikhlas telah melakukan pekerjaan-pekerjaan luar biasa yang mungkin dalam beberapa aspek tertentu sukar dilakukan generasi sekarang. Mereka yang dikemukakan dalam buku ini kami anggap sangat pantas untuk dijadikan sebagai sumber inspirasi pembelajaran dalam menjalani hidup ini.
Pada bagian kisah fiktif, dikemukakan tentang kisah-kisah yang tidak terjadi secara faktual, namun substansi yang terkandung dalam kisah ini banyak terjadi dalam kehidupan masyarakat.
Pada bagian terakhir dikemukakan tentang belajar pada legenda, kisah yang turun temurun dituturkan dari generasi ke generasi yang mungkin saja terjadi atau tidak pernah terjadi yang sarat dengan petuah, ajaran, guna dijadikan pembelajaran dalam kehidupan. Demikian sangat kuatnya keyakinan masyarakat akan kejadian-kejadian yang dikisahkan itu sehingga menjadi kewajiban moral bagi setiap orang tua untuk mewariskan kisah itu kepada anak-anaknya.”
Ulasan
Belum ada ulasan.