Judul : Dari Mendulang jadi Menambang : Jalur Emas di Lebong (Bengkulu) Abad XIX hingga Abad XX
Penulis : Siti Rahmana
ISBN: 978-602-453-898-9
Halaman: xvi, 95 hlm
Ukuran:14×20 cm
Terbit: Maret 2018
Sinopsis:
Sejarah Bengkulu memang tidak seramai sejarah sumatera Barat dengan dinamika keagamaannya ataupun Aceh dengan posisi masa lalunya sebagai Kesultanan maupun sebagai bandar dagang pengganti peran Malaka. Namun sejarah Bengkulu perlu pula diramaikan dengan tulisan-tulisan baru dari para sejarawan dan peneliti sejarah. Mengingat masing-masing daerah memiliki sejarah yang unik, dan terkadang tidak dimiliki oleh daerah lainnya bahkan tidak terulang. Tidak salah jika dikatakan bahwa sejarah Bengkulu pun menjadi penopang sejarah nasional.
Disinilah, peran vital dari buku yang berada di tangan anda saat ini. Jika sejarawan maupun peneliti Bengkulu selama ini lebih menyorot pada peran politik dan birokrasi, Buku ini menyuguhkan sesuatu yang berbeda, yaitu fokus pada kajian ekonomi. Seperti munculnya gelombang migrasi suku sunda dan Jawa ke Bengkulu untuk bekerja di Pertambangan maupun diperkebunan teh (lih. Zubir dan Lindayanti, 2004 : 54-55), serta bergesernya perekonomian Bengkulu dari penghasil lada yang cukup diperhitungkan hingga membuat kesultanan Banten ingin menduduki daerah ini, menjadi daerah pertambangan dan perkebunan di dataran tingginya.
Buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca dan diteliti secara seksama karena data yang digunakan merujuk pada data primer yang dikeluarkan oleh Pemerintah Hindia Belanda seperti di Arsip Nasional Republik Indonesia Jakarta, sehingga memiliki kekuatan pada sumber sejarah kuat
Ulasan
Belum ada ulasan.