Nama tersebut kami gunakan karena kami memiliki konsep “jalan-jalan sambil belajar”, melihat masyarakat lebih dekat dan membawa kabar gembira dengan buku. Dengan nama tersebut kami juga menekankan bahwa belajar tidak hanya di dalam kelas, namun juga bisa dilakukan di mana-mana.
Berkaitan dengan peringkat Indonesia yang berada pada tingkatan ke-60 dalam hal minat baca dan menulis, ide ini berawal dari keresahan hati kami untuk berpartisipasi menebar budaya baca dan semangat mengajar untuk para relawan yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan. Wara Wiri Mengajar hadir untuk memfasilitasi tersedianya akses bacaan kepada siapa pun dan mengajak siapa pun untuk berani keluar dari zona nyaman dengan mengikuti kegiatan jalan-jalan sambil belajar.
Banyak masyarakat dari kalangan ibu-ibu dan anak-anak yang antusias dalam bermain di Wara Wiri Mengajar, banyak juga daerah yang Wara Wiri Mengajar datangi ikut bahagia karena berbagi gembira antara relawan dan masyarakat. Bahkan ada yang menitip agar anaknya dididik menjadi Sastrawan dan Qori.
