Firman dan Sebiji Apel merupakan hasil tangkapan saya dari sebuah cermin besar kehidupan. Merekamnya satu per satu dari berbagai peristiwa, lalu menuliskannya. Demikian berulang-ulang. Selalu ada hal sederhana untuk menghidupkan kepekaan pada sekeliling saya dan menumbuhkan rasa cinta pada puisi. Namun, ketika mengendapkannya, saya menemukan kemewahan tak terbatas. Betapa tidak, kata-kata begitu kaya. Kata-kata begitu riuh. Kata-kata begitu gembira menjelaskan arti kerumitan. Dan, kata-kata begitu kuat mencari rumahnya sendiri.
Memadukan kesederhanaan dan kemewahan dalam puisi bukanlah perkara mudah, meski telah membaca ribuan kali buku tentang cara mudah menulis puisi. Saya meyakini bahwa dalam perpaduan itu telah tumbuh daya pikat puisi yang mampu berbicara tentang apa saja, di mana saja, dan kapan saja. Karena itulah, Firman dan Sebiji Apel menjadi sebuah rumah bagi puisi-puisi saya.
Ulasan
Belum ada ulasan.