Bilik Pustaka

Langkah Praktis Membangun Perpustakaan Desa

Kebanyakan masyarakat atau pemerintah desa yang bingung, dari mana pembangunan perpustakaan desa dimulai. Karena yang ada dalam anggapan mereka, untuk membangun perpustakaan desa harus dibangun gedungnya terlebih dahulu. Padahal, membangun perpustakaan desa bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana, seperti langkah berikut:

  1. Tentukan 2 orang sebagai petugas perpustakaan/penanggung jawab literasi
    Kebanyakan desa terkendala dengan tidak adanya pustakawan profesional lulusan Ilmu Perpustakaan untuk kemudian dijadikan pengelola perpustakaan. Hal ini bisa diatasi dengan mengangkat warga/masyarakat yang bersedia secara sukarela mengelola perpustakaan dan memiliki minat dalam dunia literasi, sekalipun bukan lulusan Ilmu Perpustakaan. Karena tata kelola perpustakaan bisa dipelajari sambil berjalannya waktu. Bahkan, desa bisa memanfaatkan pemuda/anggota karang taruna untuk dijadikan pengelola perpustakaan dan kegiatan literasinya.
  2. Setelah didapatkan 2 orang yang bersedia mengurus perpustakaan, selanjutnya pihak pemerintah desa memberikan tugas pada masing-masing orang tersebut. Orang pertama ditugaskan untuk mengurus administrasi (pencatatan, dan lain-lain), dan orang kedua ditugaskan untuk memberikan layanan secara langsung (program kegiatan, dan sebagainya).
  3. Sediakan satu ruangan yang tidak terpakai
    Setelah pengelola perpustakaan sudah ada, selanjutnya menentukan ruang kosong yang akan dijadikan tempat buku-buku dipajangkan. Karena pada umumnya, banyak tempat di desa yang bisa dimanfaatkan untuk menempatkan rak atau lemari seperti balai desa, balai dusun, pos kamling, masjid, sekolah, rumah warga, dan sebagainya.
  4. Sediakan lemari dan atau rak buku di tempat yang sudah ditentukan
    Setelah tempatnya sudah ditentukan, sediakan lemari atau rak buku di sana.
  5. Belanja buku setiap tahunnya
    Setelah tempat dan lemari/rak bukunya tersedia, silakan bagi pemerintah desa untuk belanja buku koleksi yang kiranya relevan dengan minat masyarakat, terutama kalangan anak-anak dan remaja. Pemilihan jenis koleksi ini perlu diperhatikan, karena kebanyakan masyarakat tidak senang dengan buku-buku yang tidak relevan dengan kehidupan mereka.
  6. Masukkan database dan berikan label pada setiap buku yang baru dibeli
    Setelah buku datang, selanjutnya adalah mendata buku dalam katalog dan memberinya label tertentu sesuai aturan tata kelola koleksi perpustakaan pada umumnya.
  7. Taruhlah koleksi yang sudah dibeli pada rak dan atau lemari yang sudah disediakan
    Setelah buku didata dan diberi label, selanjutnya adalah memajang buku pada lemari dan rak buku yang sudah disiapkan sebelumnya.
  8. Buatlah program kreatif dan inovatif untuk kegiatan pemustaka/pengunjung perpustakaan
    Program literasi yang menarik bagi masyarakat perlu dijalankan agar minat baca masyarakat tumbuh seiring berjalannya waktu. Perihal program ini akan dijelaskan di poin berikutnya.
  9. Buatlah program jangka panjang dalam rangka pengembangan perpustakaan dan literasi desa
    Yang dimaksud program jangka panjang di sini adalah misalnya perpustakaan desa belum memiliki gedung, maka pemerintah desa harus merencanakan pembangunan gedung dalam beberapa tahun ke depan (misal 5 tahun ke depan). Karena ketika pemerintah desa membeli buku setiap tahunnya, tentu jumlah buku semakin bertambah, dan dalam jangka waktu 5-10 ke depan, ruangan yang ada sudah tidak bisa menampungnya lagi. Sehingga dibutuhkan gedung perpustakaan untuk dapat menampung koleksi tersebut.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *