Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando di akhir tahun 2021 menyatakan bahwa jumlah Perpustakaan Desa dan Kelurahan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia adalah sekitar 33.929 perpustakaan. Angka tersebut kisaran 40 persenan dari 83.843 desa/kelurahan yang ada di Indonesia pada tahun 2021. Selain mengungkapkan jumlah perpustakaan desa/kelurahan yang terdata, beliau juga merincikan jumlah perpustakaan yang ada di Indonesia yaitu: sebanyak 34 Perpustakaan provinsi, 496 Perpustakaan Kabupaten/kota, 1.685 Perpustakaan kecamatan, 76.083 Perpustakaan SD, 19.995 Perpustakaan, 17.483 Perpustakaan SLTA, 2.057 Perpustakaan perguruan tinggi, 2.202 Perpustakaan khusus pemerintah, 872 Perpustakaan khusus swasta, 1.018 Perpustakaan komunitas dan sebanyak 5.298 Perpustakaan Taman Bacaan Masyarakat.
Jika ditotal secara keseluruhan sebagaimana yang disebutkan di atas, jumlah perpustakaan di Indonesia sebanyak 164.610 perpustakaan. Kita patut bangga bahwa kita memiliki jumlah perpustakaan terbanyak di dunia. Dengan modal perpustakaan ratusan ribu yang tersebar hingga ke desa-desa tersebut seharusnya tingkat literasi masyarakat kita tidak berada di papan bawah. Namun faktanya, menurut riset 3 tahunan Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia masih berada di urutan 71 dari 77 Negara peserta. Sempat tertunda pengumumannya, semoga pada pengumuman PISA tahun 2023, Indonesia sudah keluar dari peringkat 10 terendah, Aamiin.
Sebanyak apapun jumlah perpustakaan yang ada termasuk perpustakaan desa dan kelurahan tidak akan berpengaruh banyak terhadap kenaikan Indeks Literasi dan kegemaran membaca masyarakat jika tidak dibarengi dengan kualitas dan kemampuan perpustakaan dalam melayani masyarakat. Tak sedikit ditemukan perpustakaan yang terdata ternyata kondisinya “mati suri” bahkan keberadaannya sudah tidak layak lagi disebut sebagai sebuah perpustakaan. Informasi tersebut kami peroleh saat beberapa kali mengunjungi Perpustakaan Umum Daerah yang kami ajak berdiskusi tentang perkembangan perpustakaan desa atau kelurahan yang berada di wilayahnya. Di samping itu pula, banyak juga perpustakaan desa dan kelurahan yang berkembang pesat, memiliki prestasi moncer yang membanggakan serta berpengaruh terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui program implementasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
1. Peremajaan Koleksi Buku Menjadi Hal Wajib untuk Terus Menjaga Eksistensi Perpustakaan Desa
Banyak faktor yang menjadikan perpustakaan desa dan kelurahan bernasib “hidup segan mati tak mau”. Salah satunya adalah karena pengelola perpustakaan desa kurang perhatian terhadap peremajaan koleksi buku yang ada di perpustakaan. Tahun demi tahun perpustakaan hanya memiliki koleksi “itu-itu saja” dan menjadikan pemustaka atau masyarakat enggan mengunjungi perpustakaan karena tidak menemukan hal baru. Mengingat juga bahwa perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat dinamis dan berkembang cepat, tak sedikit dari koleksi buku di perpustakaan desa dirasa kurang up to date. Dengan adanya koleksi buku-buku baru tiap tahunnya, maka akan dapat menjadi magnet kunjungan masyarakat.
2. Cukup Hanya dengan Modal 1% – 3% dari Dana Desa (DD) atau Alokasi Dana Desa (DD), Perpustakaan Desa akan Terus Berkembang Pesat
Terkait masalah peremajaan buku ini, tentu sudah menjadi tanggung jawab dari pemerintahan desa atau kelurahan untuk mengalokasikan sebagian Dana Desa untuk pemberdayaan masyarakat di bidang literasi atau pendidikan. Tak perlu dengan dana yang fantastis, cukup dengan 1% sampai dengan 3% saja dari total Dana Desa (DD) atau Alokasi Dana Desa (ADD) yang dimiliki. Anggap saja total DD dan ADD yang dimiliki desa adalah 1 Milyar, maka desa dapat mengalokasikan sekitar 10.000.000,- sampai dengan 30.000.000,- di setiap tahunnya. Jumlah 1% – 3% tersebut dirasa sangat masuk akal jika dialokasikan untuk program pemberdayaan masyarakat desa melalui perpustakaan desa mengingat bahwa program tersebut merupakan program prioritas nasional yang terus digalakkan melalui realisasi Dana Desa (DD).
Jika setiap tahun rutin dianggarkan, maka tidak menutup kemungkinan bahwa tujuan Dana Desa untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Masyarakat (SDM) desa akan terealisasi dengan cepat.
3. Diskon hingga 50%, Belanja buku hemat, Jumlah koleksi buku meningkat
Untuk membantu perpustakaan desa menghemat anggaran, kami selaku distributor buku yang sejak 2016 berkonsentrasi untuk menyediakan buku-buku terbaik untuk perpustakaan desa memberikan penawaran terbaik dengan memberikan potongan harga hingga 50%. Adapun rincian potongan harga atau diskon buku adalah sebagai berikut:
Potongan harga berlaku untuk pembelian buku perpustakaan desa seluruh Indonesia. Biaya pengiriman ditanggung oleh pelanggan (pengiriman dari Kota Yogyakarta)
Dengan adanya potongan harga tersebut, harapan kami dapat menghemat biaya anggaran dan dapat dimanfaatkan atau dialihkan untuk pengadaan sarana pendukung lainnya atau juga untuk membiayai operasional dan kegiatan-kegiatan penyemarak pengembangan perpustakaan desa.
4. Pemilihan Koleksi buku yang tepat menjadikan tujuan dari perpustakaan desa tepat sasaran
Hal lainnya terkait koleksi buku yang menjadikan perpustakaan desa eksis dan ramai dikunjungi oleh masyarakat adalah beragamnya jenis koleksi yang ada di perpustakaan. Meskipun hanya melayani masyarakat desa, namun kebutuhan literasi masyarakat juga beragam. Berbagai genre buku perlu ada untuk melayani pengunjung dari usia anak-anak, remaja hingga dewasa. Kegemaran dan kebutuhan literasi tiap usia pasti berbeda-beda. Oleh karena itu, berbekal pengalaman kami selaku distributor buku yang banyak melayani kebutuhan literasi perpustakaan desa, kami menyiapkan jenis koleksi buku yang sangat bervariasi diantaranya:
● Manajemen dan Tata Kelola Desa dan Kelurahan
● Manajemen, Tata Kelola dan Pengembangan Perpustakaan Desa
● Mitigasi dan Penanggulangan Bencana
● Pengetahuan Agama Islam
● Pengetahuan Agama Katolik
● Pengetahuan Agama Kristen
● Pendidikan antikorupsi dan Antinarkoba
● Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan
● Ensiklopedia
● Kamus
● Pengenalan Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing
● Sejarah, Biografi dan Kebudayaan
● Pengetahuan Umum
● Self Improvement (Pengembangan Diri)
● Esai, Filsafat dan Pemikiran
● Fiksi dan Karya Sastra
● Parenting dan Pendidikan Keluarga
● Kesehatan Masyarakat
● Stunting dan Gizi
● Budidaya, Teknologi dan Pengelolaan Hasil Pertanian dan Perkebunan
● Budidaya, Teknologi dan Pengelolaan Hasil Perikanan
● Budidaya, Teknologi dan Pengelolaan Hasil Peternakan
● Pengelolaan dan Pengembangan Pariwisata Pedesaan
● BUMDes dan Koperasi
● Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan
● Komputer dan Teknologi Informasi
● Cerita, Dongeng dan Kisah Teladan
● Keterampilan dan Kerajinan Tangan
● Pengetahuan, Aktivitas dan Keterampilan Anak
● Pendidikan Anak Usia Dini
Variasi jenis buku yang kami sediakan di atas juga diterbitkan oleh puluhan penerbit-penerbit besar di Indonesia sehingga kontennya sangan beragam dan tidak monoton.
5. Kemudahan Belanja dengan Beragam Metode Transaksi dan Pengiriman yang Kami Sediakan
Sebuah kehormatan bagi kami telah dipercaya sebagai suplayer buku-buku perpustakaan desa yang melayani pengadaan buku perpustakaan desa di berbagai pelosok desa di Indonesia lebih dari 7 tahun. Kami menyadari bahwa kelangkaan toko buku bacaan di daerah-daerah menjadikan perpustakaan desa khususnya di daerah luar pulau jawa menjadi sulit. Oleh karena itu, kami ingin menyuguhkan kemudahan dalam bertransaksi pengadaan buku. Berikut adalah beragam pilihan transaksi dan pengiriman yang kami sediakan.
Bapak/Ibu dapat bertransaksi langsung melalui nomor WA atau telpon yang kami sediakan di nomor 082243591879. Kami akan membantu merekomendasikan buku-buku terbaik yang kami miliki. Buku-buku tersebut telah kami pilah dan pilih serta kami susun dalam katalog excel lengkap spesifikasi jenis buku, judul buku, penulis, penerbit hingga nomor ISBN.
Tak sedikit desa-desa yang datang langsung atau mengutus petugas untuk bertemu kami langsung di kota Yogyakarta. Keberadaan Kota Yogyakarta yang merupakan destinasi wisata yang sering dijadikan tempat berlibur maupun pekerjaan dinas sering dijadikan kesempatan oleh pihak desa-desa untuk sekalian berjumpa dengan kami. Beberapa pihak desa pun sering menitipkan transaksi dengan sanak famili atau warga desa yang kebetulan menempuh Pendidikan (kuliah) atau sekadar tugas di kota Pendidikan Yogyakarta untuk mewakili bertransaksi dengan kami.
Buku-buku yang kami distribusikan juga telah kami upload di eKatalog LKPP LPSE. Jika ingin melakukan transaksi melalui eKatalog, kami persilakan.
Kami telah bekerjasama dengan banyak pihak ekspedisi atau jasa pengiriman yang dapat meng-handle pengiriman seluruh wilayah di Indonesia. Kami akan rekomendasikan yang terbaik bagi Bapak/Ibu jasa pengiriman yang aman dan dengan harga bersaing. Untuk packing buku, kami menggunakan standar keamanan agar buku sampai tujuan tanpa ada cacat saat pengiriman.
6. Kreatif, Inovatif dan Terus Belajar adalah Kunci Sukses Pengembangan Perpustakaan Desa
Sudah barang tentu dibutuhkan efford (upaya) lebih agar perpustakaan desa yang ada terus berkembang dan maju pesat diantaranya adalah kreatif, inovatif serta terus belajar mengembangkan diri menjadi lebih baik. Untuk terus berkreasi dan melakukan terobosan-terobosan baru, dibutuhkan banyak pengetahuan khususnya dalam hal manajemen dan development. Untuk membantu pengelola perpustakaan desa dalam menemukan sumber materi yang tepat, kami telah banyak memposting tulisan-tulisan terkain dengan perpustakaan desa diantaranya adalah:
Dan masih banyak lagi yang lainnya berupa artikel dan esai yang dapatdilihat melalui link di bawah ini:
Sebain besar tulisan di atas adalah karya ilmiah dari peserta dan pemenang lomba literasi yang telah kami adalah sebelumnya yaitu Lomba Menulis Kisah Inspiratif Perpustakaan Desa “Dari Desa Membangun Bangsa”, Lomba Menulis Kisah Para Pejuang Literasi dan Lomba Menulis Esai Literasi Tingkat Nasional dengan Tema “Membangun Kedaulatan Literasi di Wilayah pedesaan”.