Seringkali kita temui perpustakaan sekolah yang sepi dari kunjungan siswa, karena programnya yang hanya berpaku pada layanan pinjam-kembali saja. Maka perlu adanya program kreatif dan inovatif agar siswa cinta budaya baca dan betah berkunjung ke perpustakaan setiap hari, seperti berikut:
Pojok Baca Kelas
Pojok Baca Kelas berguna untuk mendekatkan buku-buku dengan siswa. Karena biasanya, siswa di sekolah yang baru memiliki perpustakaan, merasa gengsi dan malu untuk pergi ke perpustakaan. Padahal dalam hati mereka ada rasa ingin membaca buku-buku di sana, hanya saja teman-temannya kebanyakan tidak pergi ke perpustakaan. Sehingga perlu diadakan pojok baca kelas yang menjajarkan buku-buku di rak yang ada, dan siswa bisa membacanya sewaktu-waktu.
Membaca 15 Menit
Membaca 15 menit sebelum masuk kelas sebenarnya program yang dicanangkan oleh Kemendikbud melalui Gerakan Literasi Sekolah-nya. Hal ini akan berjalan dengan baik jika ditunjang dengan penyediaan koleksi buku yang relevan dengan minat siswa, misalnya buku-buku nonteks (puisi, cerpen, novel, motivasi, dan sebagainya).
Mendongeng Ceria
Mendongeng Ceria ini salah satunya diperkenalkan oleh Donny Safari melalui Gerakan Hayu Maca-nya di Cimahi Jawa Barat, dengan cara ia mendongeng di depan kelas sebelum pelajaran dimulai setiap seminggu sekali. Namun dongeng yang ia baca seringkali sengaja tidak dituntaskan agar siswa merasa penasaran terhadap kelanjutan dari dongeng tersebut dan tertarik untuk membaca sendiri bukunya. Program Mendongeng Ceria ini juga bisa dilakukan oleh sekolah-sekolah lainnya yang memiliki minat dalam pengembangan budaya baca, dengan langkah sebagai berikut:
- Tunjuk satu guru yang suka mendongeng, berkisah atau bercerita.
- Minta guru tersebut untuk membawa buku-buku kisah, dongeng, dan biografi tokoh setiap kali mengajar di kelas.
- Minta guru tersebut membacakan salah satu isi buku yang ia bawa sebelum pelajaran dimulai.
- Bisa juga guru tersebut meminta siswa untuk membaca bukunya secara bergantian di setiap minggunya.
- Buku yang dipamerkan dan dibacakan kepada siswa tidak harus buku dongeng, melainkan juga buku kisah lainnya, seperti kisah tokoh pahlawan, tokoh sukses, dan sebagainya.
Bedah Kasus Melalui Buku
Dalam sebuah sekolah, ada saja masalah yang ditimbulkan dan atau dimiliki oleh siswa-siswanya. Sebut saja siswa yang keras kepala, nakal, pemalas, dan sebagainya. Nah, masalah siswa tersebut bisa dibedah oleh guru (terutama guru BK) yang solusinya bisa didapatkan melalui buku. jadi, guru tersebut mencari solusi bagi siswa tersebut dengan membacakan buku secara langsung di depan kelas. Dengan metode ini, setidaknya ada 3 keuntungan; pertama, dengan menemukan solusi melalui buku maka siswa akan lebih percaya dan yakin daripada solusi atau saran itu keluar dari gurunya secara pribadi semata. Kedua, menemukan solusi dari masalah yang dimiliki siswa. Ketiga, mendekatkan buku dengan siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk menemukan solusi permasalahan mereka melalui membaca buku.
Pelatihan dan Diskusi Kepenulisan
Menulis, bagaimanapun juga, sudah diakui sebagai keterampilan yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Selain menambah wawasan pengetahuan, menulis juga bisa menjadi profesi yang menghasilkan uang di masa depan. Maka dari itu perlu diadakan program pelatihan dan diskusi seputar kepenulisan bagi para siswa dan guru, dengan langkah sebagai berikut:
- Mintalah guru yang suka menulis untuk mengisi pelatihan kepenulisan.
- Bila tidak ada guru yang suka menulis, maka undanglah penulis terdekat untuk mengisi pelatihan.
- Berikan pelatihan kepenulisan setiap seminggu sekali, dengan materi yang ringan dan praktis bagi siswa atau guru.
- Si Batu Guli (Siswa Baca-Tulis Seminggu Sekali)
- Program ini diperkenalkan oleh I Komang Arsana asal Bali yang berprofesi sebagai Kepala Sekolah. Dalam program ini, siswa diwajibkan membaca buku setiap minggu sekali dan diminta untuk menuliskan isi dari materi dalam buku yang mereka baca. Kemudian tulisan tersebut dikumpulkan kepada guru yang bertugas membimbing program ini, entah wali kelas, pengelola perpustakaan, dan sebagainya. Selain melalui penulisan ulang, untuk membuktikan apakah siswa benar-benar membaca atau tidak maka siswa diwajibkan untuk merekam ketika mereka sedang membaca, lalu hasil rekamannya dikirim kepada pembimbing melalui WA. Apalagi di era sekarang ini sudah memasuki dunia digital, sehingga pembimbing bisa membuat grup WA setiap kelas dan mengontrol program ini melalui grup tersebut.
- Tugu Berseri (Satu Guru Bercerita Setiap Hari)
- Tidak hanya melatih budaya baca siswa, sekolah juga perlu membiasakan membaca bagi para gurunya. Hal ini bisa dilakukan dengan cara guru membaca setiap hari di depan siswa, dan meminta siswa untuk mencatat poin pentingnya. Sehingga didapatkan dua keuntungan, yaitu membudayakan membaca bagi guru dan membiasakan menulis bagi siswa. Program ini juga bisa dilakukan melalui dunia digital sebagaimana program Si Batu Guli di penjelasa sebelumnya. Namun pembagian harinya harus dijadwalkan, karena tidak mungkin masing-masing guru membaca setiap harinya. Buku yang dibaca pun harus ringan, seperti cerpen, kisah sukses, novel, motivasi dan sebagainya.
Bedah Buku
Bedah buku adalah kegiatan membedah dan mendiskusikan isi dan penulisan sebuah buku bersama-sama. Kegiatan ini bisa dilakukan sebulan dua kali atau sebulan sekali. Tergantung kebijakan pembina/pengelola perpustakaan. Buku yang dibedah tergantung pada kecenderungan minat siswa, dan sesekali juga bisa dibedah buku umum lainnya.
Buletin dan Penerbitan Buku
Buletin sangat berperan penting dalam menjaga budaya baca dan menulis siswa maupun guru. Penerbitan buletin bisa dilakukan setahun dua kali, setiap awal atau akhir semester. Demikian pula dengan penerbitan buku, yang menampung semua karya siswa dan diterbitkan menjadi sebuah buku yang ber-ISBN resmi. Langkahnya adalah sebagai berikut:
- Mendaftar ISBN di Website ISBN Perpusnas
- Adakan kegiatan menulis puisi atau cerpen bagi siswa dan guru
- Kumpulkan karya yang sudah ada dalam file komputer
- Terbitkan menjadi sebuah buku antologi
- Hari Kunjung Perpustakaan
- Hari kunjung perpustakaan dilakukan untuk mendekatkan siswa dengan dunia perpustakaan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mewajibkan siswa berkunjung ke perpustakaan seminggu sekali, sesuai hari yang sudah ditentukan. Misal, setiap hari Kamis semua siswa wajib berkunjung ke perpustakaan dan wajib membaca buku di sana.
Hari Kunjung Perpustakaan
Hari kunjung perpustakaan dilakukan untuk mendekatkan siswa dengan dunia perpustakaan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mewajibkan siswa berkunjung ke perpustakaan seminggu sekali, sesuai hari yang sudah ditentukan. Misal, setiap hari Kamis semua siswa wajib berkunjung ke perpustakaan dan wajib membaca buku di sana.
Festival Literasi Sekolah Tahunan
Festival atau lomba literasi ini berguna untuk menampilkan kegiatan literasi yang meriah, sehingga menarik perhatian para siswa dan guru di sekolah. Sekolah bisa mengadakan kegiatan ini setiap tahun sekali, dengan mengadakan lomba seperti Lomba Menulis Puisi, Lomba Menulis Cerpen, Lomba Berdongeng/Bercerita, Penghargaan untuk siswa paling rajin berkunjung ke perpustakaan, siswa paling rajin membaca, dan sebagainya.
Artikel-artikel Lain Tentang Manajemen dan Tata Kelola Perpustakaan
- Langkah Taktis Membangun Perpustakaan Sekolah
- Tata kelola dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan Sekolah
- Manajemen/Tata Kelola Anggaran Perpustakaan
- Manajemen/Tata Kelola Pengawasan Perpustakaan Sekolah
- Arti Dasar dan Peran Perpustakaan Sekolah
- Program Kegiatan Kreatif dan Inovatif untuk Pengembangan Perpustakaan Sekolah
- Kiat Praktis Merancang Rencana Strategis Perpustakaan Sekolah
- Pengolahan Koleksi/Bahan Perpustakaan
- Permasalahan Umum Perpustakaan Sekolah dan Solusinya
- Manajeme dan Tata Kelola Perpustakaan Sekolah
- Manajemen/Tata Kelola Layanan dan Standar Prosedur Kerja Perpustakaan Sekolah
- Yuk, Kenali Perpustakaan dan Jenis-Jenisnya!
- Sebelum Mendirikan Perpustakaan, Pahami Fungsi dan Tujuannya Berikut Ini
- Struktur Organisasi dan Pembagian Kerja Perpustakaan
- Tugas Pustakawan sebagai Sumber Daya Manusia Perpustakaan
- Tata Kelola Pengadaan dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan
- Tata Cara Perawatan dan Pelestarian Koleksi Perpustakaan
- Kiat Perawatan dan Pelestarian Koleksi Perpustakaan
- Media Promosi Perpustakaan yang Efektif
- Tata Kelola Sarana dan Prasarana Perpustakaan Perpustakaan
- Tujuan dan Strategi Promosi Perpustakaan
- Manajemen/Tata Kelola Layanan Pemustaka
- Program Kreatif dan Inovatif untuk Perpustakaan Desa agar Lebih Menarik Masyarakat
- Tata Kelola Pelaporan Kegiatan Perpustakaan
- Arti Dasar dan Peran Perpustakaan Desa
- Perbedaan dan Pedoman Tata Kelola Perpustakaan Desa
- Arti Dasar, Tata Kelola, dan Pedoman Penyelenggaraan Taman Baca Masyarakat
- Permasalahan Umum Perpustakaan Desa dan Solusinya
- Langkah bagi Pemuda untuk Membangun dan Mengembangkan Perpustakaan Desa
- Permasalahan Umum Taman Baca Masyarakat dan Solusinya
- Pengolahan Koleksi/Bahan Perpustakaan Desa
- Langkah Praktis Membangun Perpustakaan Desa
- Program Kreatif dan Inovatif untuk Taman Baca Masyarakat agar Menarik Pengunjung
- Perpustakaan Digital: Pengertian, Keunggulan dan Pentingnya bagi Masa Depan
- Kiat Menjadi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
Jika artikel-artikel singkat tentang perpustakaan tersebut di atas bermanfaat, jangan lupa tinggalkan komentar dan share kepada yang lainnya di media sosial sebagai kampanye Gerakan Membaca di Perpustakaan. Terima Kasih
Keren dan sangat bermanfaat