Bilik Pustaka

Antara Pemuda dan Perpustakaan

Desa merupakan tempat bertumbuh dan berkembang tiap manusia. Hampir banyak waktunya digunakan di sana. Tak bisa dipungkiri bahwa banyak tempat tinggal manusia berada di desa. Kalau orang mendengar kata desa, pastilah yang terngiang dalam kepala adalah asri dan ramai. Penduduk desa pun tergolong ramah-ramah, mulai dari anak kecil, pemuda, hingga orangtua. Banyak kegiatan hingga barang modern yang sudah memasuki area pedesaan. Akan tetapi, terkadang orang desa masih sedikit tertinggal dengan pemikiran-pemikiran yang sudah maju, dikarenakan kurangnya informasi sehingga gampang sekali untuk dibodohi.

Untuk meningkatkan dan mendapatkan informasi secara baik, maka harus ada perpustakaan di desa sebagai sumber yang informatif menangkal tertinggalnya penduduk desa. Perpustakaan sendiri bisa didirikan di tempat yang ramai dan terjangkau oleh penduduk desa, misalnya di dekat lapangan di mana pasti banyak sekali anak yang bermain di lapangan tersebut. Pengurusnya sendiri bisa diambil dari pemudanya, karena pemuda adalah api yang sedang bergejolak, di mana ide yang dipunya sangat banyak dan masih memiliki semangat yang tinggi untuk berinovasi di perpustakaan. Bisa dimaksimalkan melalui karang taruna.

Pemuda di desa ini dapat menarik anak-anak dengan mengadakan lomba di perpustakaan, bisa dengan lomba mewarnai ataupun menggambar. Lomba tersebut dapat menarik anak-anak untuk datang ke perpustakaan dan lebih banyak mengisi waktunya dengan membaca buku. Selain itu bisa juga dengan mengadakan ruang bermain.

Pemudanya pun tidak lupa diajak untuk pergi ke perpustakaan dengan berbagai cara, mungkin yang paling mudah dengan cara teman ke teman. Jadi tiap pemuda wajib mengajak temannya ke perpustakaan dan melibatkan dalam kegiatan perpustakaan, bisa dengan acara bakti sosial. Ataupun bisa dibuat acara bertukar pikiran dan bedah buku untuk para pemuda desa.

Orangtua pun juga harus terbuka dengan perpustakaan, mempersilahkan anaknya untuk datang ke perpustakaan. Buat penyuluhan yang menarik untuk orangtua. Kegiatan perpustakaan pun sebaiknya jangan monoton untuk di desa. Boleh sekali-kali membuat perpustakaan terbuka di lapangan seminggu sekali.

Perpustakaan desa sangat berpengaruh dalam masuk keluarnya arus informasi di desa. Penduduknya harus mendukung segala macam kegiatan perpustakaan desa, terutama pemudanya. Karena pemuda memiliki ide yang meluap dan semangat yang membara yang bisa memajukan desanya beserta penduduknya jika ditempatkan pada tempatnya, seperti perpustakaan. Pemuda pun memilki pengaruh yang besar dalam untuk andil di berbagai belahan bumi. Untuk pemuda, ayo majukan desa dengan memaksimalkan peran perpustakaan!

Referensi:

  • Semua isi dari tulisan esai ini adalah ide atau pendapat pribadi penulis.

Penulis :

Nama : Zirlirosa Zarra Hanifa
TTL : Tuban, 16 Juni 1999
Pendidikan Terakhir : Diploma III (perpustakaan UNS)
Domisili : Karanganyar, Jawa Tengah
Pengalaman Organisasi : Ketua Bidang Kemuslimahan LKI FISIP UNS 2019
WA : 085842140650
E-mail : [email protected]
IG : zirli_zarra
FB : Zirlirosa Zarra

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *