Bilik Pustaka

Dari Dunia Maya Ke Pelosok Desa

Perkembangan teknologi saat ini dalam rentang waktu satu dekade begitu cepat. Tak sampai setahun keluaran model baru dan perkembangan dari suatu produk teknologi mampu memutus peminat teknologi lama. Seperti penemuan alat telekomunikasi yang kemudian berkembang menjadi penemuan telepon rumah, lalu kebutuhan zaman pun menjadikan handphone yang digenggam menjadi tren. Alhasil telepon rumah saat ini penggunaannya, sudah tak dapat kita temukan lagi di masyarakat.

Tidak sampai di situ, pengembangan handphone pun sampai awal tahun ini begitu kompetitif. Jika kita melihat trend handphone atau biasa disebut dengan gadget saat ini tengah mengarah ke screen dengan model minimalis. Model dan penambahan produk yang disisipkan di handphone tersebut juga lebih variatif. Penanaman berbagai macam fitur yang di butuhkan manusia terdapat dalam alat tersebut. Sehingga memudahkan dan mendukung para penggunaannya dalam melakukan berbagai macam aktivitas dan rutinitas.

Sejak penemuan dan pengembangan teknologi android dan ios, yang ditanamkan dalam fitur handphone tersebut, berbagai macam aplikasi pun berjamuran bak cendawan dimusim hujan. Salah satu aplikasi yang memiliki peminat cukup banyak ialah aplikasi komunikasi sosial media. Dahulu penulis pernah menggunakan aplikasi sosial media yang bernama Friendster. Akan tetapi aplikasi tersebut saat ini sudah tidak dapat ditemukan lagi di mesin pencari (google). Aplikasi Friendster mengalami kondisi distrupsi dengan hadirnya facebook, twitter, instagram, youtube dan lain-lain. Para peminat aplikasi yang penulis sebutkan diakhir cukup banyak sehingga mempengaruhi tingkah laku para penggunanya.

Salah satu pengaruhnya ialah pola komunikasi oleh para penggunannya. Jika dahulu komunikasi harus dua arah dengan pertemuan dua atau lebih dalam satu lingkungan. Lain halnya saat ini, akibat dari perkembangan teknologi tersebut menjadikan pola komunikasi tidak lagi seperti itu. Sekarang komunikasi bisa hanya seorang saja tanpa harus berada di ruang atau lingkungan yang sama.

Contohnya seperti saya berada di Indonesia dan lawan bicara saya berada di Jepang. Saya kemudian mengirimkan video saya hari ini, bisa saja besok atau lusa lawan bicara saya menontonnya. Artinya ruang dan waktu sudah tak menjadi patokan untuk melangsungkan suatu komunikasi. Teknologi tersebut memutus mata rantai kegiatan komunikasi terdahulu.

Sama seperti pemanfaatan teknologi media sosial saat ini. Salah satu media sosial yang berkembang dan menjadi tren saat ini ialah youtube. Youtube merupakan aplikasi yang mendukung kegiatan berbagi informasi, pengetahuan, trend, budaya, hiburan dan lain-lain. Kegiatan berbagi tersebut berupah video atau suara baik yang bergambar maupun tidak. Untuk mengakses aplikasi ini sangatah mudah karena para penggunanya tidak membutuhkan berbagai macam aplikasi pendukung lainnya. Cukup dengen menginstalnya di handphone kemudian registrasi dengan email maka berjuta-juta video yang disimpan di aplikasi ini bisa diakses dengan gratis.

Dalam penelitian Tugino yang berjudul “Efektivitas Media Youtube dalam Melestarikan Permaian Tradisonal di LSM Bening Saguling Foundation Desa Cihampelas” menjukan bahwa pengaruh media youtube terhadap edukasi permaian tradisonal masyarakat Desa sangat membantu. Karena anak-anak dari objek penelitian ini memiliki niat dan rasa ingin tahu terhadap permaianan tradisional. Terlebih pengaruh permaianan gadget atau game online sudah semakin parah di Desa tersebut. Sehingga adanya media edukasi berupa channel Youtube sangat membantu para penggiat permainan tradisional tersebut dalam mengedukasi anak-anak.

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Mangole dkk yang berjudul “Pemanfaatan Youtube dalam Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat di Desa Paslaten Kecamatan Remboken Minahasa” mendukung penelitian Tugiono. Penelitian ini menunjukan bahwa beberapa masyarakat Desa sudah ada yang memanfaatkan media sosial youtube dalam mendukung aktifitas mereka. Aktifitas tersebut seperti tutorial memperbaiki motor, tutorial membuat kue dan lain-lain. Artinya bahwa keberadaan youtube saat ini mendukung kegiatan masyarakat di Desa. Sehingga bagi penulis media youtube dapat dijadikan tempat atau wadah untuk mengedukasi masyarakat desa terkait literasi.

Saat ini, penulis menggunakan aplikasi ini untuk mendukung dan membantu kegiatan penulis dalam mengkampanyekan kegiatan literasi di Indonesia. Penulis membuat video beraneka ragam dengan judul channel “adhibelajar”. Dalam channel tersebut penulis membahas beberapa buku yang telah dibaca. Selain itu genre dari buku yang penulis ulas dalam channel tersebut lebih bervariasi. Seperti genre: edukasi, kehutanan, pertanian, pendidikan, ekonomi, pengembangan diri, dan rubrik diskusi dengan penulis serta lain sebagainya.

Dengan adanya aplikasi youtube jarak, ruang, dan waktu sudah tak menjadi kendala lagi. Terlebih saat ini Kementrian Komunikasi dan Informatika memfokuskan internet untuk desa. Sehingga aktvitas yang berfokus untuk pendidikan terutama literasi tak berjarak lagi.

Kelebihan dari pemanfaatan teknologi ini sangat banyak, seperti:

1. Tidak membutuhkan ruang dan tempat yang besar

Pengalaman penulis menggunakan media youtube untuk kegiatan pembelajaran serta sharing edukasi literasi selama ini cukup sederhana. Karena penulis hanya menggunakan sudut ruang kamar tidur untuk melakukan proses sharing literasi. Penulis tak perlu lagi keluar rumah atau pergi ke desa untuk mengkampanyekan atau memberikan informasi terkait buku yang penulis baca. Dampaknya juga terhadap pendanaan, baik untuk menuju ke Desa serta aktifitas-aktifitas selama berada di desa tidak ada.

2. Akses informasi literasi tak ditentukan oleh waktu

Kegiatan literasi tak lagi dibatasi oleh waktu baik penulis maupun mereka yang menenton video literasi (viewer). Para viewer ini sesuka hati untuk menentonnya baik pagi, siang, atau malam. Sehingga para viewer tak terganggu oleh kegiatan penting mereka. Jadinya mereka lebih fokus dalam menerima materi dari buku yang penulis bahas.

3. Jangkauannya luas

Sudah pasti hal tersebut terjadi, karena tak perlu jarak ruang dan waktu lagi. Sehingga bagi mereka yang berada jauh di pulau sana bukanlah kendala. Selama akses internet masih ditemukan didaerah tersebut maka informasi pun mudah didapatkan.

Itulah beberapa dari sekian banyak manfaat penggunaan media sosial youtube dalam kegiatan literasi yang penulis alami. Sehingga bagi penulis kampanye kegiatan literasi saat ini haruslah memanfaatkan teknologi. Khususnya teknologi sosial media menginggat bahwa aplikasi tersebut banyak di akses dan digunakan pada masyarakat desa. Seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh Indriasari yang berjudul “Pemanfaatan Media Youtube dalam Meningkatkan Pemahaman Program Keluarga Berencana di KP KB Insan Sejahtera Desa Sukajaya Lembang”. Dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa media youtube telah banyak digunakan dan di akses oleh masyarakat pedesaan sehingga memudahkan para penyuluh kesehatan dalam mengkampanyekan Keluarga Berencana melalui media tersebut.

Sabaruddin B

Sabaruddin B. adalah ayah dari Alfarezi Riawalagi S. dan Suami dari Masdiana ini lahir 18 Januari 1990 di Kolaka, Sulawesi Tenggara. Menyelesaikan studi pendidikan jenjang Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Umum di Kabupaten Kolaka. Melanjutkan Studi Sarjana dan Pasca Sarjana di Makassar Sulawesi Selatan pada Universitas Hasanuddin Fakultas Kehutanan bidang studi Ilmu Kehutanan.

Selama duduk di bangku perkuliahan banyak aktif di berbagai macam organisasi baik intra maupun ekstra kampus seperti BEM Kehutanan Sylva Indonesia (PC) Universitas Hasanuddin, Maperwa BEM Kehutanan Sylva Indonesia (PC) Universitas Hasanuddin, Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Kehutanan Cabang Makassar Timur, Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Makassar Timur, Tim Layanan Kehutanan Masyarakat, Green Community Universitas Hasanuddin, Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Universitas Hasanuddin, IDEC, Warta Timur, Al-Markaz For Khudi Enlightening, Benteng Panyua English Club, Hasanuddin English Club. Saat ini sedang aktif mengajar di Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo pada program Studi Konservasi Hutan dan Pemilik Channel Youtube Adhi Belajar. Penulis dapat dihubungi melalui wa/phone 085241577800, email [email protected], facebook SabaruddinAdhi, ig @Sabaruddin_b.

• https://www.youtube.com/channel/UCZE6szRQ7OiF26JNd-Mt0NQ
• Indriasari Dilla.2020.Pemanfaatan media youtube dalam meningkatkan pemahaman program Keluarga Berencana di KP KB Insan Sejahtera Desa Sukajaya Lembang. Bandung. Jawa Barat: Jurnal Comm-Edu Vol 3, No.2.
• Mangole dkk.2017. Pemanfaatan youtube dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat di Desa Paslaten Kecamatan Remboken Minahasa.Manado.ejournal.unsrat.ac.id Vol6 No.4.
• Tugino 2020.Efektivitas media youtube dalam melestarikan permaian tradisonal di LSM Bening Saguling Foundation Desa Cihampelas. . Bandung. Jawa Barat: Jurnal Comm-Edu Vol 3, No.1.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *