Pejuang Literasi

Giat Inovasi Literasi Berbuah Prestasi

Rendahnya literasi bangsa kita disebabkan karena lemahnya minat serta kemampuan membaca dan menulis. Pada tahun 2012, UNESCO telah melakukan survei yang menunjukkan bahwa hanya 1 dari 1000 orang Indonesia yang membaca buku. Keadaan tersebut diperparah oleh survei yang dilakukan oleh Central Connecticut State University yang meletakkan Indonesia di peringkat 60 dari total 61 negara dalam hal minat baca. Sungguh sangat miris kalau kita melihat data tersebut.

Kenyataan di atas memang menjadi cambuk bagi kita semua, dan kita patut berbangga hati pada sosok I Komang Arsana. Ia adalah sosok pegiat literasi sekolah yang berasal dari Desa Tinga-tinga, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Propinsi Bali. Ia lahir 39 tahun silam tepatnya pada tanggal 10 Mei 1981. Sosok yang lebih akrab disapa Pak Arsana ini merupakan alumni dari D-2 PGSD IKIP Negeri Singaraja pada tahun 2004. Kemudian ia melanjutkan studi ke jenjang S-1 PGSD di tahun 2008 dan terakhir menamatkan pendidikannya pada Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) pada tahun 2016.

Ia sangat mencintai anak-anak. Kecintaannya terhadap anak-anak menggiring cita-cita besarnya untuk menjadi seorang guru pada jenjang sekolah dasar. Bak gayung bersambut, hal itu terwujud pada tahun 2005. Ia diangkat sebagai CPNS di salah satu sekolah dasar yang berada di wilayah Kecamatan Gerokgak tepatnya di Desa Pejarakan. Sebagai seorang guru. Sekolah adalah tempat baginya untuk mengembangkan literasi.

Menurut Pak Arsana, literasi adalah hal yang sangat penting dan wajib dilaksanakan di sekolah. Karena literasi merupakan keterampilan penting dalam hidup. Budaya literasi yang tertanam dalam diri siswa mempengaruhi tingkat keberhasilannya baik di sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Ia juga mengatakan betapa pentingnya literasi bagi siswa, sehingga sekolah sebagai lembaga pendidikan harus mampu berinovasi dan berkreasi dalam menyusun program-program literasi yang bisa diterapkan di sekolah agar kemampuan literasi siswa meningkat. Inilah yang dilakukan oleh Pak Arsana. Ia berhasil mengembangkan perpustakaan dan literasi di sekolahnya melalui inovasi brilian yang diterapkannya, seperti yang dikisahkan di bawah ini.

Literasi Awal di SD Negeri 2 Pejarakan

Kiprah Pak Arsana dalam memperjuangkan keterlaksanaan literasi di sekolah untuk para siswa sudah mulai terlihat di awal bertugas sebagai guru di SD Negeri 2 Pejarakan. Kecintaannya terhadap literasi sekolah dimulai dari memperkenalkan sastra kepada siswanya. Ia selalu berusaha memaksimalkan keberadaan perpustakaan sekolah dengan mengajak siswa untuk berkunjung ke perpustakaan. Untuk menumbuhkan minat baca siswa, ia mulai memperkenalkan buku cerita bergambar dengan tujuan menarik keingintahuan siswa terhadap isi buku terutama bagi siswa kelas rendah.
Sejalan dengan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Peraturan Menteri nomor 23 tahun 2015, yang mana dalam Permen tersebut pemerintah membuat sebuah Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Untuk mendukung program pemerintah tersebut, Pak Arsana melakukan kegiatan literasi antara lain dengan membuat pojok baca pada kelas yang diajarnya. Di pojok ruang kelasnya ditempatkan sebuah meja yang dilapisi taplak meja berwarna merah dan di atasnya dipajang beberapa buah buku cerita.

Agar keberadaan pojok baca ini bermanfaat bagi siswa, Pak Arsana membuat program kegiatan membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Selain kegiatan literasi tersebut, ia juga memperkenalkan sastra kepada siswa melalui kegiatan bercerita dan berpuisi. Berkat kegiatan tersebut, Pak Arsana mampu mengantarkan siswanya menjadi wakil kecamatan dalam Lomba Bercerita dan Cipta Puisi Tingkat Kabupaten.

Giat Literasi Sekolah di SD Negeri 2 Pengulon

Pada tahun 2018, Pak Arsana diberikan tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri 2 Pengulon. Sebagai kepala sekolah memiliki peran yang penting terhadap prioritas pelaksanaan program sekolah. Di manapun ia bertugas, Gerakan Literasi Sekolah tetap menjadi salah satu program prioritas yang dipilih oleh Pak Arsana untuk diterapkan di sekolah yang dipimpinnya. Inovasi literasi yang dibuat di sini adalah Kelas Sastra dan Peduli (Penunjukkan Duta Literasi) selain pemanfaatan perpustakaan.

Inovasi literasi di atas dilakukan oleh Pak Arsana diawali dengan melakukan pemetaan siswa yang memiliki potensi di bidang sastra dan literasi atas masukan guru-gurunya. Terhadap siswa yang memiliki potensi tersebut diberikan ruang untuk berekspresi dalam sebuah kelas sastra. Bersama salah satu guru, Pak Arsana juga ikut membantu membina siswa dalam bidang bercerita, puisi, syair, dan pantun. Kegiatan ini dilaksanakan seminggu sekali tepatnya pada hari Sabtu.

Setiap inovasi literasi yang diterapkan oleh Pak Arsana selalu berusaha untuk memaksimalkan keberadaan perpustakaan sekolah. Salah satunya adalah dengan memperkenalkan buku-buku cerita koleksi perpustakaan sekolah dalam Kelas Sastra. Dari sekian banyak siswa yang tergabung dalam Kelas Sastra tersebut Pak Arsana menunjuk beberapa siswa yang memiliki kemampuan literasi cukup baik untuk menjadi duta literasi sekolah. Duta literasi sekolah mempunyai tugas untuk memperkenalkan sastra, mengembangkan literasi serta mengajak untuk memanfaatkan perpustakaan sekolah kepada siswa lainnya mulai dari kelas 1 (satu) sampai dengan kelas 6 (enam).

Berkat inovasi literasi berupa kegiatan kelas sastra dan penunjukkan duta literasi (peduli) yang dilakukan oleh Pak Arsana berhasil mengantarkan siswa dan sekolahnya meraih prestasi yang cukup membanggakan yaitu 2 (dua) tahun berturut-turut menjadi wakil Bali dalam ajang Festival Lomba Literasi Nasional (FL2N) Tingkat Nasional yaitu pada tahun 2018 dalam bidang Lomba Baca Puisi di Bogor-Jawa Barat dan tahun 2019 dalam bidang Lomba Cipta Syair di Tangerang-Banten.

Inovasi Literasi Di SD Negeri 2 Tinga-tinga

Bulan April tahun 2020, Pak Arsana kembali berpindah tugas sebagai kepala sekolah ke tempat yang baru yaitu di SD Negeri 2 Tinga-tinga. Perpindahan tugas di masa pandemi Covid-19 ini tidak menyurutkan niat mulia Pak Arsana untuk terus berinovasi untuk mengembangkan gerakan literasi di sekolah tempatnya bertugas. Ia menceritakan bahwa dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, siswa harus belajar dari rumah (BDR) sehingga keberadaan perpustakaan sekolah tidak bisa dimaksimalkan, kondisi tersebut yang memaksa Pak Arsana untuk memutar otak mencari kegiatan literasi yang bisa dilakukan di masa pandemi Covid-19 ini.

Akhirnya muncul ide inovasi dari Pak Arsana si Pejuang Literasi yang diberi nama Sibatu Guli dan Tugu Berseri. Sibatu Guli merupakan akronim dari siswa baca tulis seminggu sekali. Inovasi ini adalah kegiatan literasi siswa yang dilakukan di rumah dengan bimbingan dan pengawasan orang tua. Ia menjelaskan tahapan pelaksanaan inovasi ini adalah :

  • Baca. Melalui grup whatsapp masing-masing kelas, guru memberikan tugas literasi kepada siswa yaitu membaca satu cerita sederhana baik yang diberikan oleh guru maupun yang dicari sendiri oleh siswa melalui internet dalam kurun waktu satu minggu.Terkait dengan apa yang dibaca, siswa mencari pesan apa yang terkandung dalam cerita sederhana yang dibaca.
  • Tulis. Selain membaca cerita, siswa juga ditugaskan untuk menuliskan sesuatu hal baik itu berupa pengalaman selama belajar dari rumah (BDR), aktivitas yang dikerjakan di rumah selama pandemi, maupun produk sastra baik yang berupa puisi ataupun cerita sederhana.
  •  Kegiatan literasi baca tulis di atas dilaporkan siswa dengan mengumpulkan hasilnya seminggu sekali kepada guru kelasnya secara daring.
  • Tujuan dari Si Batu Guli ini adalah melatih kemampuan membaca siswa dan merangsang kreatifitas siswa dalam bentuk karya sastra sederhana.

Sedangkan inovasi Tugu Berseri merupakan akronim dari satu guru bercerita setiap hari. Ia mengatakan inovasi ini selain mengembangkan kemampuan literasi siswa dalam menyimak dan memahami isi cerita juga lebih melatih kemampuan literasi guru dalam hal membaca cerita dengan ekspresif dan penuh penghayatan. Langkah-langkah pelaksanaan inovasi ini adalah:

  • Guru memilih satu cerita yang menarik dan memiliki pesan moral yang baik untuk siswa. Kemudian setiap hari secara bergantian terdapat satu guru yang membacakan cerita yang dipilih (bercerita) dengan ekspresif dan penuh penghayatan baik secara daring melalui zoom meeting atau merekamnya terlebih dahulu dan mengirimkan video rekaman tersebut ke grup whatsapp masing-masing kelas.
  • Di akhir pembacaan cerita (bercerita), guru memberikan beberapa pertanyaan terkait isi cerita yang harus dijawab oleh siswa.
  • Tujuan kegiatan literasi ini adalah memberikan pengetahuan kepada siswa tentang bagaimana cara membaca cerita (bercerita) dengan baik yaitu yang ekspresif dan penuh penghayatan sehingga bisa merangsang dan memotivasi siswa untuk berani bercerita berdasarkan contoh pembacaan cerita gurunya yang bisa direkam dan video rekamannya dikirim di grup whatsapp kelas.

Setidaknya inovasi diatas mampu menjadi solusi kegiatan literasi sekolah bagi siswa di masa pandemi Covid-19 ini, tegas Pak Arsana.
Inovasi literasi tersebut di atas yang diterapkan oleh Pak Arsana mampu mengantarkan dirinya menjadi Finalis Kepala Sekolah Inovatif Tingkat Nasional Tahun 2020 oleh Kemendikbud.

Dalam memperjuangkan literasi, Pak Arsana juga tidak berjalan mulus, banyak tantangan yang ia hadapi. Mulai dari usaha meyakinkan orang lain agar bisa bersama-sama bergerak untuk sebuah literasi, kurangnya koleksi buku cerita anak bergambar yang bisa dijadikan tambahan koleksi perpustakaan, kurangnya kemampuan guru dalam berliterasi. Menyikapi kendala tersebut, Pak Arsana melakukan usaha-usaha di antaranya dengan meyakinkan betapa pentingnya literasi bagi siswa, tergabung dalam beberapa komunitas literasi, mulai menulis buku sebagai tambahan koleksi bacaan anak dan memfasilitasi guru melalui kegiatan workshop tentang literasi.

Perjuangan literasi yang dilakukan oleh Pak Arsana mampu menghasilkan beberapa prestasi di bidang literasi bagi siswa, sekolah dan dirinya sendiri, antara lain:
Juara 1 Lomba Cipta Puisi tingkat Kecamatan diwakili oleh Putu Desi Rastini Tahun 2015

  • Juara 3 Baca Puisi tingkat Kecamatan oleh Komang Yanti Arsini Tahun 2017
  • Karya Buku Pantun Nusantara (Antologi Pantun Komunitas Guru Menulis#3) oleh I Komang Arsana Tahun 2017
  • Wakil Kecamatan dalam Lomba Bercerita yang diselenggarakan Perpustakaan Daerah oleh Kadek Fitri Indah Lestari pada Tahun 2018
  • Finalis Festival Lomba Literasi Nasional (FL2N) bidang Baca Puisi oleh Ida Ayu Kirana Dewi diselengarakan Kemdikbud di Bogor Tahun 2018
  • Karya Buku Perjalanan (Kumpulan Puisi) oleh I Komang Arsana Tahun 2019
  • Karya Buku Senja (Kumpulan Pantun) oleh I Komang Arsana Tahun 2019
  • Karya Buku Sang Guru (Antologi Puisi Guru Se-Bali) oleh I Komang Arsana Tahun 2019
  • Nominasi 56 Puisi Pilihan Lomba Cipta Puisi Guru se-Bali oleh I Komang Arsana Tahun 2019
  • Finalis Festival Lomba Literasi Nasional (FL2N) bidang Cipta Syair yang diwakili oleh Ketut Sopy Arini yang diselengarakan oleh Kemdikbud di Tangerang pada Tahun 2019
  • Terpilih sebagai 30 Penulis Terbaik Lomba Menulis Puisi oleh Ruang Kreasi tingkat Nasional Tahun 2020 atas nama I Komang Arsana
    Terpilih sebagai 25 Nominator Teacher Literacy Award (TLA) tingkat Nasional oleh GMB Indonesia Tahun 2020 atas nama I Komang Arsana
  • 3 orang siswa masuk puisi nominasi dalam sayembara penulisan puisi SD se-Bali yang diselenggarakan oleh Guru Berkarya Klungkung Tahun 2020 atas nama Komang Amira Putri Cahyani (Judul Puisi Sahabatku), Putu Andin Chesa Mita Saraswati (Judul Puisi Aku di Pagi Hari) dan Luh Gede Erlin Cindrayani Wijaya (Judul Puisi Bunga Mawar)
  • Sebagai Finalis Kepala Sekolah Dasar Inovatif tingkat Nasional di bidang Literasi Tahun 2020 atas nama I Komang Arsana
  • Terpilih sebagai 25 Besar Lomba Karya Tulis ASN bidang Inovasi Literasi Kabupaten Buleleng Tahun 2020 atas nama I Komang Arsana

Itulah kisah Pak Arsana dalam memperjuangkan literasi di sekolah. Ia berharap semoga ke depannya tetap bisa mempertahankan prestasi tersebut terlebih lagi bisa meningkatkan tanpa adanya rasa puas diri. Tak lupa juga ia mengucapkan rasa syukur dan terimakasih kepada semua pihak yang sudah bekerjasama “atas nama” literasi. Semoga apa yang telah ia lakukan bisa bermanfaat dan menginspirasi banyak orang sebagai penggerak literasi di manapun berada dan apapun profesinya. Program ke depan yang masih ingin diwujudkan oleh Pak Arsana adalah Suhu Saku (Satu Tahun Satu Buku) dan menciptakan perpustakaan sekolah yang ramah anak. Mari cintai literasi, bergerak dan berjuang untuk literasi. Salam Literasi untuk kita semua!

BIOGRAFI TOKOH CERITA DAN PENULIS

Nama : I Komang Arsana, M.Pd
Tempat, Tanggal Lahir : Tinga-tinga, 10 Mei 1981
Domisili : Banjar Dinas Bubunan, Desa Tinga-tinga, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Propinsi Bali
Pendidikan Terakhir : S2 Pendas Undiksha
Pengalaman Organisasi/Jabatan Di Bidang Literasi:

  • Guru di SD Negeri 2 Pejarakan 2005-2018
  • Kepala Sekolah di SD Negeri 2 Pengulon 2018-2020
  • Kepala Sekolah di SD Negeri 2 Tinga-tinga 2020-sekarang
  • Bendahara Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Gerokgak 2008-sekarang
  • Ketua Tim PKB Kecamatan Gerokgak 2020-sekarang
  • Sekretaris Kelompok Kerja Kepala Sekolah 2020-sekarang
  • Pengurus IGI Daerah Buleleng 2018-sekarang
  • Pengurus Guru Berkarya Buleleng 2020-sekarang
  • Pengurus LPM Desa Tinga-tinga 2019-sekarang
  • Kader PHBS Desa Tinga-tinga 2016-sekarang

Karya/Prestasi Di Bidang Literasi:

  • Juara II Olimpiade Sains Nasional Guru tingkat Kecamatan Tahun 2013
  • Juara III Olimpiade Sains Nasional Guru tingkat Kabupaten Tahun 2013
  • Juara II Olimpiade Sains Nasional Guru tingkat Propinsi Tahun 2013
  • Finalis Olimpiade Sains Nasional Guru tingkat Nasional Tahun 2013
  • Juara Harapan II Lomba Guru Menciptakan Bahan Ajar Berbasis ICT Kompetensi jenjang SD tingkat Propinsi Bali Tahun 2014
  • Juara I Pemilihan Guru SD Berprestasi tingkat Kecamatan Tahun 2015
  • Juara I Pemilihan Guru SD Berprestasi tingkat Kabupaten Tahun 2015
  • Juara II Pemilihan Guru SD Berprestasi tingkat Propinsi Tahun 2015
  • Guru Berprestasi Pilihan PGRI Cabang Gerokgak Tahun 2017
  • Buku Pantun Nusantara (Antologi Pantun Komunitas Guru Menulis#3)
  • Buku Perjalanan (Kumpulan Puisi)
  • Buku Senja (Kumpulan Pantun)
  • Buku Sang Guru (Antologi Puisi Guru Se-Bali)
  • Nominasi 56 Puisi Pilihan Lomba Cipta Puisi Guru se-Bali Tahun 2019
  • Best Practise Kepala Sekolah berjudul “Penunjukkan Duta Literasi (Peduli) untuk Menumbuhkan Budaya Literasi di SD Negeri 2 Pengulon”
  • Pendamping bidang Lomba Cipta Syair FL2N tingkat Nasional Tahun 2019
  • 30 Penulis Terbaik Lomba Menulis Puisi oleh Ruang Kreasi tingkat Nasional Tahun 2020
  • 25 Nominator Teacher Literacy Award (TLA) tingkat Nasional Tahun 2020
  • Finalis Kepala SD Inovatif bidang Literasi tingkat Nasional Tahun 2020
  • Nominator Lomba Menulis Puisi tingkat Nasional oleh GMB Indonesia Tahun 2020
  • 25 Besar Lomba Karya Tulis ASN Kabupaten Buleleng Tahun 2020
  • Karya Tulis tentang Literasi berjudul “Sibatu Guli dan Tugu Berseri Solusi Literasi Sekolah di Masa Pandemi Covid-19

Kontak Person:
Wa : 081339573593
Email : [email protected]
Fb : Mang Arsana
IG : arsana_mang

Motto : “teruslah berbuat dan berkarya, sekecil apapun itu”

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *