Bilik Pustaka

Kontribusi Nyata Perpustakaan Desa Menuju Desa Produktif

Perpustakaan adalah suatu ruang yang berisi sumber bacaan yang berupa buku, majalah, koran, dan berbagai bahan bacaan lain yang dapat digunakan untuk keperluan studi literatur atau hanya sebagai bacaan saja. Perpustakaan saat ini identik berada di pusat kota maupun berada di sekolah-sekolah dan kampus-kampus saja. Perpustakaan di sekolah menjadi sangat wajib dalam menyediakan sumber belajar bagi guru dan siswa. Untuk perpustakaan daerah terkadang berada di perkotaan yang jauh dari jangkauan masyarakat pedesaan. Masyarakat pedesaan sebenarnya butuh sumber bacaan yang dapat diakses secara langsung. Selain untuk menambah wawasan, masyarakat pedesaan juga banyak yang berpendidikan. Desa yang berada di luar jangkauan kota, sebenarnya dapat mengembangkan sebuah perpustakaan desa atau taman baca bagi masyarakatnya. Dukungan pemerintah desa beserta unsur organisasi karang taruna desa dapat menggerakkan berdirinya perpustakaan desa di setiap perkampungan di Indonesia.

Perkembangan perpustakaan Desa saat ini sudah mencapai jumlah sebanyak 661 yang hampir mencapai jumlahnya pada keseluruhan yang ada di berbagai wilayah di Indonesia. Adanya perpustakaan Desa dapat digunakan sebagai wahana bagi masyarakat Desa untuk menambah pengetahuannya dengan membaca buku-buku. Hal tersebut akan berdampak positif pada tingkat produktivitas masyarakat yang dapat memanfaatkan perpustakaan Desa dalam menunjang potensi lokal. Sekarang perpustakaan tidak hanya berada di kota seperti perpustakaan kota. Di daerah-daerah pedesaan juga harus ada dalam rangka menambah wawasan kemampuan membaca masyarakat Desa. Pemerintah Desa biasanya mendirikan sebuah taman baca atau perpustakaan Desa untuk kesejahteraan melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Pengembangan perpustakaan sampai ke pedesaan merupakan langkah yang baik. Hal tersebut karena perpustakaan merupakan wahan membaca sepanjang hayat yang diwujudkan dalam bentuk inovasi dan kreativitas masyarakat melalui rajin membaca untuk menambah kecerdasan terhadap informasi dan pengetahuan. Perpustakaan Desa harus dimaksimalkan oleh masyarakat Desa setempat dan dapat dikembangkan dengan baik. Perpustakaan Desa bukan saja sebagai tempat membaca sumber-sumber informasi, namun juga sebagai tempat berdiskusi ilmiah yang dapat membangun kepribadian dan Desa itu sendiri.

Perpustakaan berdiri sebagai sumber informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, media rekreasi, pelestarikan berbagai budaya bangsa dan sebagai jasa lainnya. Salah satu perpustakaan yang tidak kalah pentingnya di Indonesia adalah perpustakaan Desa. Perpustakaan Desa adalah perpustakaan yang paling rendah tingkatannya. Berdirinya perpustakaan Desa bukan tanpa alasan, namun juga memiliki landasan yang kuat. Landasan berdirinya perpustakaan Desa adalah Instruksi Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 50 Tahun 2000, dimana perpustakaan Desa adalah sebagai perpanjangan tangan perpustakaan umum yanng berada di daerah atau kota. Berdirinya perpustakaan Desa tersebut bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung kegiatan pendidikan masyarakat pedesaan yang sangat penting di era globalisasi saat ini. Selain itu, tujuan pembentukan perpustakaan Desa, yaitu sebagai penyedia fasilitas untuk membaca dan belajar yang merupakan kebutuhan masyarakat Desa dalam menunjang pengetahuannya.

Perpustakaan Desa dibentuk dan didirikan dengan melalui sub sistem yang telah ada dalam sistem nasional tentang perpustakaan. Jadi bukan berdiri tanpa ada sistem yang menjadi landasannya. Kesemua sistem tersebut diatur dan disempurnakan dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Sebuah perpustakaan Desa yang telah berkembang dan mengalami kemajuan pesat diharapkan dapat menjadi sumber informasi utama bagi masyarakat Desa setempat dalam mengatasi masalah-masalah terkait bahan bacaan dan literasi pendidikan yang terjadi di lingkungan tersebut.

Sebagai perpustakaan pedesaan, perpustakaan Desa diharapkan mampu berperan sebagai tempat yang menjadi rujukan untuk masyarakat yang ingin menambah bahan bacaan dari berbagai kalangan. Berdirinya perpustakaan Desa tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Koleksi yang ada di perpustakaan Desa tersebut harus benar-benar mendukung atas kebutuhan masyarakat demi kemakmuran masyarakat tersebut. Selain itu, untuk menunjang sumber daya manusia (SDM) di pedesaan, pihak pemerintah Desa maupun Kelurahan harus benar-benar memilih dan mengangkat pegawai pengelola perpustakaan yang benar-benar menguasai sistem pengelolaan perpustakaan itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan bahwa perpustakaan Desa berfungsi dengan baik sesuai yang ditetapkan oleh pemerintah.

Minat dalam membaca buku-buku atau tulisan karya orang lain dapat dikembangkan dalam lingkungan keluarga. Peran oranng tua sangat besar dalam membina anak-anaknya untuk gemar membaca. Masyarakat Desa yang mayoritas berkecimpung dalam bidang pertanian dan perkebunan tentunya peran di rumah sangat kurang. Orang tua membutuhkan perpustakaan yang ada di Desa-Desa untuk membantu anak-anaknya dalam mengembangkan minat membacanya. Perpustakaan ada di dalam lingkungan masyarakat sebagai wujud mendukung pendidikan di Indonesia. Fungsi perpustakaan sendiri adalah untuk meningkatkan kegemaran dalam membaca bagi masyarakat berbagai generasi. Adanya perpustakaan, masyarakat akan mendapatkan informasi yang bermanfaat dan dibutuhkan dalam kegiatan sehari-harinya.

Perpustakaan yang ada di Desa sangat penting didirikan sebagai pusat mencari sumber informasi bagi masyarakat Desa dan sekitarnya. Fungsi perpustakaann Desa terkadang juga digunakan oleh masyarakat luar Desa dalam mencari sumber data penelitian. Banyak arsip-arsip Desa yang disimpan dalam perpustakaan Desa untuk menunjang penelitian didunia pendidikan. Selain berfungsi sebagai tempat mengembangkan pengetahuan dan mencari sumber informasi, perpustakaan Desa juga berfungsi sebagai media rekreasi. Berkunjung ke perpustakaan dan membaca buku-buku dan arsip-arsip yang ada di perpustakaan tersebut akan menjadi hiburan yag berfaedah bagi masyarakat.

Perpustakaan Desa atau perpustakaan kelurahan merupakan wujud pemerintah dalam mengembangkan dan memperdayakan masyarakat tingkat pedesaan untuk tetap berkreasi dan berkarya dengan berbagai referensi yang ada. Banyak perpustakaan Desa yang kurang diminati oleh masyarakat sekitar, hal tersebut dikarenakan kurangnya sosialisasi pemerintah Desa dalam mengenalkan pentingnya dunia literasi bagi masyarakat umum. Sebenarnya jika didalami lebih mendalam, keberadaan perpustakaan Desa sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa terutama generasi mudanya. Para anak-anak muda di Desa sebenarnya banyak yang telah menempuh pendidikan tinggi dan perlu mengembangkan keilmuannya dengan berkunjung dan menjadikan perpustakaan studi literatur pada kegiatan studi-studinya. Beberapa perpustakaan yang sering ditemui adalah perpustakaan yang ada di sekolah-sekolah ditingkat pedesaan, namun munculnya perpustakaan Desa itu adalah hal yang luar biasa.

Adanya perpustakaan Desa yang mudah untuk dijangkau akan memudahkan masyarakat mengakses berbagai sumber yang diinginkan dalam mengembangkan kemampuannya dan berkreasi dengan rajin membaca buku. Perpustakaan Desa yang ada di Desa harus ada sinergi yang kuat dan dukungan masyarakatnya. Jangan sampai perpustakaan Desa didirikan hanya dijadikan pajangan atau tempat nongkrong saja. Perpustakaan Desa harus difungsikan sebagai sarana penunjang pengetahuan dan mengembangkan kreativitas masyarakat. Membaca mampu membuka pikiran masyarakat yang dari tidak tahu menjadi tahu. Sesuatu hal yang harus dilakukan dalam mensukseskan fungsi perpustakaan bagi Desa.

Tata kelola sebuah perpustakaan Desa yang baik harus dikelola dan dibina dengan seksama agar menjadi perpustakaan yang dapat diakses masyarakat secara luas meskipun kecil. Pemerintah Desa dalam pengelolaan perpustakaan harus dengan kebijakan yang baik. Struktur pengelolaan sangat berpengaruh bagi perkembangan perpustakaan itu sendiri. Maka struktur pengelolaan perpustakaan harus diisi orang-orang yang paham akan pengelolaan perpustakaan Desa.

Masyarakat Desa dengan adanya perpustakaan Desa dapat menjadikan perpustakaan tersebut sebagai bentuk pemberdayaan pengetahuan masyarakat tentang budaya membaca. Apalagi saat ini teknologi informasi yang semakin berkembang dan canggih. Pengaruh globalisasi terkadang tidak diimbangi dengan kemampuan membaca buku yang baik, sehingga dampaknya para generasi muda lebih nyaman bermain gadjet yang tentunya hal tersebut tidak baik jika diteruskan dalam jangkauan yang lama. Membaca buku dapat membuka jendela dunia dan menambah wawasan. Tugas untuk membaca bukan hanya untuk anak-anak yang sekolah, kuliah, namun juga bagi masyarakat umum dimanapun berada. Pemanfaatan perpustakaan Desa dapat dimanfaatkan semua kalangan masyarakat. Perpustakaan Desa harus ditata dengan baik dengan pelayanan yang baik pula. Sistem pinjam buku harus diterapkan dengan teratur jangan sampai ada buku atau sumber literatur yang hilang pada perpustakaan tersebut. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan perpustakaan Desa itu sendiri seperti jam pelayanan buka dan tutup perpustakaan, pelayanan dan sarana pelayanan. Sangat baik jika perpustakaan Desa sudah dilengkapi teknologi seperti komputer yang terhubung dengan jaringan internet untuk mencari sumber referensi terkait sumber literatur yang ingin dicapai.

Perpustakaan Desa Sumber Jaya yang berada di Kecamatan Sumberharta Kabupaten Musi Rawas merupakan wujud nyata pemerintah terutama pemerintah Desa dalam memberikan akses untuk masyarakat mengembangkan keilmuannya dengan membaca berbagai sumber referensi yang dapat ditemukan di perpustakaan Desa tersebut. Perpustakaan Desa Sumber Jaya dikembangkan oleh pemerintah Desa dengan bekerjasama dengan organisasi Desa seperti Remaja Masjid dan Karang Taruna Desa dalam mempromosikan perpustakaan sebagai tempat menambah ilmu dan wawasan.

Masyarakat yang sebelumnya minim informasi sumber bacaan dengan adanya perpustakaan Desa Sumber Jaya dapat banyak manfaat dalam mencari berbagai informasi. Kalangan remajapun banyak yang memanfaatkan perpustakaan sebagai media mencari sumber untuk belajar di sekolah. Pengelolaan perpustakaan Desa Sumber Jaya dikelola oleh lulusan kepustakaan yang didukung oleh pemerintah Desa. Mengingat Desa Sumber Jaya yang jauh dari pusat Kota Lubuklinggau untuk akses bacaan, perlu dikembangkan perpustakaan Desa yang inovatif dan kreatif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Desa terhadap berbagai bahan bacaan.

Hadirnya perpustakaan Desa Sumber Jaya yang telah dirintis sejak lama layak untuk didirikan karena masyarakat Sumber Jaya yang sangat gemar membaca berita-berita. Kebiasaan membaca berita sudah lama ada dan membudaya, meskipun hanya sebatas membaca info-info di koran dann media sosial. Perpustakaan Desa Sumber Jaya didirikan dengan alasan yang kuat dan dukungan lembaga dan masyarakat Desa yang tinggi. Banyak masyarakat terutama kalangan pendidik yang banyak menyumbangkan koleksi buku-buku, koran, dan bahkan mendesain ruangan perpustakaan agar lebih bagus dan menarik untuk dikunjungi. Semua kegiatan dalam pendirian perpustakaan Desa Sumber Jaya melibatkan masyarakat Desa untuk semakin berkembang dan dapat hidup lebih bermakna dengan membaca.

Hal yang menarik dari perpustakaan Desa Sumber Jaya sendiri adalah perpustakaan Desa ini sering mendapatkan bantuan buku dari para kolektor buku untuk menambah khazanah keilmuan. Masyarakat yang memanfaatkan fasilitas perpustakaan Desa ini juga berbagai kalangan dari tua sampai yang masih sekolah. Adanya perpustakaan Desa Sumber Jaya menandakan bahwa Desa Sumber Jaya telah bersiap untuk menjadi Desa yang produktif sebagai bentuk kontribusi nyata adanya perpustakaan Desa tersebut. Bagi masyarakat Desa Sumber Jaya maupun sekitarnya yang ingin menambah wawasan dengan membaca dapat mengunjungi perpustakaan Desa Sumber Jaya dan tidak perlu harus keluar Desa untuk ke Kota Lubuklinggau.

Di era globalisasi sendiri, peran perpustakaan disetiap Desa sangat penting sekali. Generasi muda yang telah nyaman terhadap smartphone maupun tayangan-tayangan yang ada di televisi sudah selayaknya untuk mengurangi aktivitas tersebut dan menggantinya dengan rajin membaca buku-buku yang ada di perpustakaan Desa Sumber Jaya. Budaya literasi yang hampir punah, harus dikembangkan kembali oleh komunitas, masyarakat, dan dukungan pemerintah Desa dengan kehadiran perpustakaan Desa. Membaca bukan hanya menambah pengetahuan saja, namun juga dapat menjadikan kita menjadi masyarakat yang produktif dan berkontribusi besar bagi kemajuan Desa. Asyik berlama-lama dengan teknologi juga kurang baik, namun antara teknologi dan sumber bacaan harus seimbang agar pengetahuan yang diserap memberikan dampak yang baik bagi kehidupan.

Hadirnya perpustakaan Desa Sumber Jaya yang telah dirintis sejak lama layak untuk didirikan karena masyarakat Sumber Jaya yang sangat gemar membaca berita-berita. Kebiasaan membaca berita sudah lama ada dan membudaya, meskipun hanya sebatas membaca info-info di koran dann media sosial. Perpustakaan Desa Sumber Jaya didirikan dengan alasan yang kuat dan dukungan lembaga dan masyarakat Desa yang tinggi. Banyak masyarakat terutama kalangan pendidik yang banyak menyumbangkan koleksi buku-buku, koran, dan bahkan mendesain ruangan perpustakaan agar lebih bagus dan menarik untuk dikunjungi. Semua kegiatan dalam pendirian perpustakaan Desa Sumber Jaya melibatkan masyarakat Desa untuk semakin berkembang dan dapat hidup lebih bermakna dengan membaca.

Referensi:

  • Asnawi. 2015. Perpustakaan Desa Sebagai Sumber Layanan Informasi Utama. Yogyakarta: Jurnal Media Pustakawan. Vol. 22, No. 3.
  • Bahaudin, Muhammad Syafik & Joko Wisisto. Peran Perpustakaan Desa Dalam pembelajaran Masyarakat (Studi Kualitatif Perpustakaan “Pelita” Desa Muntang). Semarang: Jurnal Ilmu Pustakaan, Vol. 7, No. 2.
  • Internet Antaranews, diakses dari https://www.antaranews.com/berita/1555088/perpusnas-perpustakaan-desa-tingkatkan-produktivitas-masyarakat/ pada 8 Januari 2021 Pukul 09.00 WIB.
  • Perpustakaan Desa Sumber Jaya Kecamatan Sumberharta Kabupaten Musi Rawas
  • Perpustakaan Nasional RI. 2011. Standar Perpustakaan Desa/kelurahan SNP 005:2011. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.
  • Rohman, Asep Saeful & Sukaesih. 2017. Bogor: Transformasi Perpustakaan Desa Untuk Pemberdayaan Masyarakat: Studi Kasus di Desa Margamukti-Pangalengan Bandung. Jurnal Perpustakaan Pertanian, Vol. 26, No. 2.
  • Rohma, Asep Saeful, dkk.2018. Transformasi Perpustakaan Desa Untuk Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Pedesaan di Kabupaten Majalengka. Sumedang: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol. 2, No. 12.
  • Sebagian isi dari tulisan esai ini adalah ide atau pendapat pribadi penulis
  • Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. 2007. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.
  • Widiyawati, Anita Tri. 2020. Model Pengembangan Pemberdayaan Pengetahuan (Studi pada Perpustakaan Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember). Curup: Jurnal Tik Ilmeu, Vol. 4, No. 1.

Biografi Singkat Penulis

Nama : Agus Susilo, M.Pd.
Tempat dan tanggal lahir : Ogan Komering Ulu Timur, 11 Agustus 1990
Domisili : Jalan Hibah Kencana, Kelurahan Majapahit, Kecamatan Lubuklinggau Timur 1, Kota Lubuklinggau
Pendidikan terakhir : S2 Magister Pendidikan Sejarah (M.Pd.)
Pekerjaan : Dosen Tetap Yayasan STKIP PGRI Lubuklinggau

Pengalaman organisasi/jabatan :

  • Anggota PGRI Lubuklinggau,
  • Anggota Perkumpulan Prodi Pendidikan Sejarah Se-Indonesia (P3SI),
  • Anggota Ikatan Guru Indonesia (IGI), dan
  • Anggota Bidang Penelitian dan Pengembangan Ikatan Alumni Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UNSRI
  • Karya/Prestasi : Penulis buku ajar dengan judul:
  • Pangeran Asir dan Kepemimpinan Rupit Rawas (2018),
  • Perkembangan Surulangun Pada Masa Onder Afdeling Rawas (2019),
  • Strategi Pembelajaran Kreatif & Inovatif di Perguruan Tinggi (2019),
  • Covid-19 di Mata Dosen Sebuah Antologi Opini,
  • Kota Tua Punya Banyak Cerita Jilid 4 / Dosen Terbaik Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Lubuklinggau 2017 dan 2019

Kontak Person :
WA : 085609465469,
E-MAIL : [email protected],
FB : Agus Susilo,
IG : @agus1746

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *