Dinamika masyarakat dunia saat ini memasuki gejala kehidupan, di mana mereka melakukan kecenderungan untuk spesialisasi dan spesifikasi yang lebih fokus dalam hal tertentu. Tidak lain, alasannya karena tuntutan persaingan yang terjadi.
Walau kecenderungan spesialisasi yang terjadi bukan persoalan baru, tetapi sejalan dengan gerak sosial-masyarakat, rupanya spesialisasi dan spesifikasi menjadi lebih menukik lagi, lebih detil, lembih sempit pada sub-sub garapan yang khusus. Sehingga sesuai dinamika sosial yang berkembang maka spesialisasi menjadi mutlak terjadi.
Menguatkan kecenderungan ini, belum lama dilansir oleh WEF (World Economic Forum) ternyata dalam dunia kerja beberapa jenis profesi amat dibutuhkan, mulai saat ini hingga beberapa tahun ke depan. Bahkan diformulasikan mulai sejak tahun 2022 peluang pekerjaan pada bidang konten, marketing, dan sales, diprediksi akan tumbuh pesat. Kesimpulan prakiraan tersebut berdasarkan dari olah data pengguna jejaring sosial LinkedIn. Sebagaimana dikutip oleh pintek.id (13/07/2020).
Tak heran, ketika WEF merinci bahwa profesi terkait bidang tersebut, disebutkan antara lain spesialis konten, copywriting, spesialis analis data, spesialis writer, dan spesialis digital marketing. Sementara untuk menumbuhkan spesialisasi tadi, perlu dukungan utama berupa skill dasar teknologi, media sosial, dan leadership.
Itulah antara lain realitas tantangan perkembangan masyarakat yang terjadi saat ini, yang mesti disikapi dengan upaya literasi yang senada dengan itu untuk menumbuhkembangkan masyarakat menjadi semakin baik di masa yang akan datang.
Dengan bahasa lain dapat dijelaskan bahwa, penyediaan layanan publik pada masalah literasi, menuntut spesialisasi yang lebih spesifik lagi pada konten kebutuhan masyarakat. Artinya, muatan koleksi penyediaan aneka referensi benar-benar menjawab kebutuhan konten pengetahuan spesifik.
Dalam persoalan lain, bila kita memperhatikan realitas tipikal masyarakat dalam pendekatan teritorial dan spasial, dimana sesuai dengan sistem sosial yang terjadi, seolah terjadi juga pengelompokan komunitas pemukiman seperti masyarakat petani, nelayan, pegawai, dan lain-lain.
Setidaknya, dalam pengelompokan sosial masyarakat dalam pendekatan rumah tangga secara tidak langsung masyarakat dikelompokan pada aneka profesi, aktivitas dan pekerjaan pokok yang dominan memiliki kesamaan. Salah satunya kebijakan tentang penyediaan komplek-komplek pemukiman warga yang disediakan oleh berbagai penyedia jasa usaha maupun oleh pemerintah.
Nah, menjawab tantangan seperti ini, maka salah satu upaya untuk pengembangan penyelenggaraan perpustakaan desa dan perpustakaan lainnyapun mempertimbangkan hal-hal spesifikasi dan spesialisasi dalam penyediaan sumber referensial dengan koleksi tematik yang disesuaikan dengan kebutuhan setempat.
Sehingga keberadaan perpustakaan desa dengan spesifikasi dan spesialisasi koleksi tematik tertentu, dapat menjawab kebutuhan sasaran pengguna secara tepat.
Pada gilirannya dalam dimensi lain, upaya ini sebagai bagian dari strategi pengembangan marketing yang menjangkau lebih dekat sasaran pengguna. Tidak hanya menerapkan strategi pemasaran dengan pendekatan kebutuhan, juga dengan pendekatan emosi warga.
Dengan upaya ini diharapkan dapat mendongkrak marwah perpustakaan sebagai bagian dari budaya ilmiah, yang memiliki daya tarik tersendiri menjawab persoalan memudarnya minat masyarakat terhadap masalah pustaka.
Secara khusus kelebihan bidikan pada literasi tematik pada perpustakaan desa tentu saja akan mampu menjawab secara tuntas aneka kebutuhan referensi secara tuntas, mengakar dan mendalam masyarakat setempat sesuai kebutuhan yang dialaminya secara langsung dan powerful.
Jenis perpustakaan tematik yang sudah ada sementara ini, seperti sastra, musik, seni dan lain-lain, layaknya mengharuskan prasyarat seluruh sumber, meliputi digital dan manual. Disertai pula tersedianya staf, konsultan ahli dan personal yang ekspert pada bidangnya.
Gagasan ini tidak selesai pada masalah tematik tertentu saja. Sebagai bentuk pengembangan ke depan, dalam waktu kurun tertentu sesuai dinamika masyarakat yang terjadi, setelah melalui kajian, penelitian, studi dan pengembangan, serta kelayakan, dapat pula dikembangkan dengan menambah tematik lain. Tidak mesti terhenti pada satu tematik. Karena literasi mesti dinamis.
BIODATA SINGKAT PENULIS
Nama : Mansur Asy’arie
Alamat : Surade Kaler Rt. 06/02 Kel. Surade Kec. Surade Kab. Sukabumi 43179.
Tempat Tgl. Lahir : Sukabumi, 13 Mei 1972.
Pekerjaan : Wiraswasta (membina usaha sendiri Reganapoin: lembaga jasa komputer, editorial, batik, madu, adventure dan local product).
Pendidikan Formal:
- SDN 1 Pasiripis lulus tahun 1985
- MTSN Pasiripis lulus tahun 1988
- PGAN Cibadak-Sukabumi lulus tahun 1991
- IAIN SGD Bandung, Fak. Sastra, Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, lulus tahun 1996
- Pascasarjana UIN SGD Bandung, Konsentrasi Masyarakat Muslim (tidak tamat)
- Masih tercatat mengikuti program Pascasarjana Minat Manajemen Administrasi Publik Universitas Terbuka, UPBJJ Bogor.
Lain-Lain:
- Terlibat aktif dalam berberapa lembaga keagamaan BAZ, MUI, ICMI, dll.
- Pernah menerbitkan buku Era Baru Kepanduan Indonesia, Q-Center Bandung, 2003.
- Beberapa tulisan pernah dimuat di HU. Pikiran Rakyat Bandung, HU. Galamedia Bandung, dan beberapa majalah ibu kota.
- Pernah menjadi kontributor pada UCNews.com dan rancah.com
Kontak:
HP. (WA) : 08562269129.
Email : [email protected]
FB : Mansur Asy’arie
IG : @mansurasyarie