Bilik Pustaka

Kibaran Literasi dan Implementasi dari Gerakan Desa Menuju Prestasi

Desa merupakan kesatuan masyarakat yang ikut melahirkan dan mengembangkan pranata Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan pendidikan. Tak heran, jika sebuah Desa selalu menjadi landasan bagi kegiatan pembangunan terkait pendidikan seperti halnya dengan kegiatan Literasi. Membangun budaya literasi perlu dilakukan dengan gerakan-gerakan yang memicu adanya minat baca ataupun menulis serta menganalisis data. Membaca maupun menulis itu merupakan hal yang sangat berpengaruh bagi budaya literasi begitu pun pada tingkatan prestasi.

Sayangnya, prestasi literasi yang ada di Indonesia masih belum menjadi sebuah budaya yang lestari, bahkan budaya Literasi juga di alami para generasi muda yang masih menuntut proses pendidikan yang hanya tingkat membaca buku dalam sebuah proses diharapkan dapat memiliki kemampuan Literasi tinggi dan mewujudkan bahasa sebagai penumbuh budi pekerti. Kegiatan Literasi di desa tentu harus didukung oleh pihak dalam mewujudkan berkembangnya budaya baca tulis.

Hal itu tentu menjadi keprihatinan masyarakat Desa karena generasi muda yang diharapkan mesti mampu menjadi penggerak yang unggul akan tetapi tidak memiliki budaya Literasi yang baik dan belum mampu mengangkat Literasi untuk berprestasi dan perbaikan bagi diri sendiri maupun masyarakat Desa di masa era New normal.

Peningkatan mutu individu melalui pendidikan sangat berkaitan erat dengan minat baca yang dimiliki saat ini. Minat baca masyarakat Indonesia dibandingkan negara Asia lainya masih di bawah rata-rata. Kondisi terus berjalan dengan fakta di mana masa sekarang perkembangan teknologi informasi berkembang secara pesat dan dapat dengan mudah mengakses segala informasi-informasi terkini menjadikan turunnya minat budaya Literasi serta lingkungan yang belum mendukung dalam meningkatkan budaya baca maupun menulis seperti gambar di bawah.

Adapun Desa yang diamati yaitu Desa Kamasan. Desa Kamasan terletak di Kabupaten Klungkung, Kecamatan Klungkung, Provinsi Bali. Desa Kamasan dikenal dalam dunia seni lukis tradisional Bali, karena berbagai lukisan tradisional Bali di lihat dari corak Kamasan, yang terinspirasi dari budaya jawa. Desa Kamasan terbagi dari 4 dusun yakni Dusun Tabanan, Dusun Peken, Dusun Kacang Dawa, dan Dusun Siku. Jumlah sekolah yang terletak di Desa yaitu 1 Sekolah Dasar (SD Negeri 1 Kamasan). Sedangkan SMP terletak di Desa sebelah yakni Desa Gelgel. Sebagian besar mata pencaharian Desa ini ialah pelukis, petani, buruh, dan seorang guru. Kini penyusun mengamati di SD NEGERI 1 Kamasan, Desa Kamasan.

Berdasarkan hasil pengamatan gerakan desa ini membangun Literasi di setiap sekolah namun belum meningkatkan masyarakatnya. Literasi wadahi para pegiat desa untuk menciptakan sistem belajar yang kreatif dalam implementasi perpustakaan dan tata kelola sumber daya desa dan inisiatif serta kemampuan desa dalam mengelola kegiatan tersebut di wilayah desa yang menjadikan modal dasar untuk mewujudkan desa yang mandiri, sebagai penggerak literasi desa dan para generasi yang cerdas, kreatif, dan inovatif yang penuh akan generasi muda dalam prestasi-prestasi mereka, serta menjadikan desa yang maju dalam gerakan Literasi baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

Adapun gerakan-gerakan yang belum bisa meningkatkan adanya Literasi seperti gerakan Literasi di wilayah desa yang di lakukan di setiap sekolah yang mendirikan pojok baca, melaksanakan wajib baca dan melakukan kegiatan baca tulis pada waktu luang itu belum tercapai sempurna, dan belum adanya prestasi-prestasi yang mendukung adanya literasi oleh karena itu penyusun ingin membangkitkan kembangnya Literasi dari Desa Kamasan hingga bisa meraih impian-impian para generasi muda dengan jiwa penuh kebahasaan.

Dampak gerakan Desa Kamasan yang telah dilakukan adalah kurangnya peran-peran aktif dan motivasi Masyarakat Desa dalam mengembangkan atau membangun perpustakaan maupun implementasi. Oleh karena itu, peran masyarakat dan para generasi muda terdepan sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan dengan ketersediaan sarana dan prasarana pada kegiatan tersebut. Selain itu kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung serta dukungan dari masyarakat-masyarakat.

Alasan penyusun mengambil judul “Kibaran Literasi Dan Implementasi Dari Gerakan Desa Menuju Prestasi yaitu memberikan solusi atau mengajak masyarakat Desa Kamasan untuk membangkitkan kembali budaya Literasi agar tetap lestari dengan sebuah gerakan-gerakan yang dapat memicu dan membantu terbentuknya prestasi-prestasi dan tingginya tingkat membaca dan memperkaya dengan kreativitas dan inovatif dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan masyarakat Desa. Selain itu, memberikan penjabaran usaha-usaha yang mendukung pencapaian yang di harapkan dan dipergunakan dengan baik.

Program Gerakan Desa Dalam Berliterasi Menuju Prestasi akan dilaksanakan dengan serempak di Desa Kamasan, literasi baca tulis adalah adanya kemampuan dalam menganalisis informasi-informasi ,mencari ,dan juga menelusuri data-data. Adapun faktor-faktor yang terjadi setelah adanya gerakan-gerakan yang dilakukan di Desa Kamasan adalah sebagai berikut:

Faktor Pendukung Berkembangnya Literasi dalam Prestasi

Adanya bakat minat baca dalam diri individu.
Jika sudah adanya bakat dan rasa ingin tahu tentang informasi-informasi dalam diri individu akan sangat mudah untuk menjunjung tingginya prestasi.

Saran dan prasarana yang sesuai dengan standar pendidikan.

Faktor ini merupakan hal yang penting karena dimana sarana dan prasarana yang sesuai akan menumbuhkan minat baca seseorang.

Faktor Penghambat Berkembangnya Literasi

Faktor-faktor yang menghambat berkembangnya literasi yaitu sebagai berikut:

  • Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
    Rendahnya minat baca di kalangan Desa Kamasan dapat disebabkan oleh kondisi hubungan masyarakat yang tidak saling mendukung sehingga tidak mungkin mencontohkan kegemaran membaca kepada anak-anak mereka, serta kurangnya perhatian. Hal tersebut mestinya dipahami orangtuanya karena merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, pemerintah, dan masyarakat.
  • Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat.
    Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat dapat menjadi faktor penghambat berkembangnya literasi maka masyarakat ketinggalan informasi.
  • Gizi yang terhambat dengan kekurangan gizi dan tubuh pendek (Stunting).
    Kurangnya gizi menjadi faktor dalam berkembangnya literasi karena jika kekurangan gizi maka sedikit nya kita menyerap informasi dalam berliterasi.
  • Rendahnya minat membaca masyarakat Indonesia.
    Rendahnya minat baca masyarakat desa karena kurangnya kesadaran masyarakat akan manfaat literasi.

Alasan Literasi yang Harus Dikembangkan

  • Pentingnya penguasaan literasi bagi masyarakat dan para generasi muda
  • Penguasaan literasi merupakan hal yang penting untuk meningkatkan prestasi generasi kuda dalam mencapai kesuksesan.
  • Generasi muda dapat memiliki kepribadian unggul dan mampu memahami pengetahuan serta teknologi untuk bersaing secara global.
  • Menjadikan generasi muda memiliki semangat juang yang tinggi dengan solusi yang kreatif dan inovatif.
  • Menjadikan kemampuan dalam menyerap ilmu yang kemudian dikembangkan dan diimplementasikan.
  • Meningkatkan kemampuan dalam memberikan penilaian kritis terhadap karya tulis.
  • Menumbuh dan mengembangkan Budi pekerti yang baik.
  • Dapat meningkatkan kualitas penggunaan waktu luang.

Solusi dari Permasalahan Berkembangnya Literasi

Penerapan Kemampuan Literasi Awal yang Dilakukan Masyarakat di Rumah

  • Dimulai sejak usia dini mungkin.
  • Dilakukan terus menerus.
  • Selalu menyediakan sumber bacaan.
  • Dirasakan memperoleh manfaat dalam prestasi belajar.
  • Dilakukan secara bertahap.

Penerapan Gerakan Masyarakat Desa dalam Berliterasi Serta Implementasi

  • Menyediakan layanan informasi pada jalur pendidikan non-formal kepada masyarakat berupa buku ataupun non-buku seperti membangun taman baca masyarakat, pojok baca yang dilengkapi dengan implementasi dan teknologi.
  • Mencari dan menyalurkan informasi dari luar ke dalam melalui proses belajar-mengajar
  • Mengajak masyarakat untuk membangun gerakan literasi di setiap sekolah.
  • Mengadakan kegiatan lomba-lomba membaca dan menulis untuk meraih prestasi.
  • Menyediakan berbagai jenis koleksi perpustakaan yang digemari sebagai bahan bacaan sesuai kebutuhan.
  • Melaksanakan gerakan literasi di sekolah masyarakat desa.

Peran dan Motivasi Masyarakat Desa dalam Mendukung Literasi sebagai Prestasi

  • Gerakan literasi tidak akan pernah berhasil tanpa dukungan keluarga, masyarakat, dan sekolah. Oleh karena itu sudah semestinya masyarakat dapat memberikan peranan dan motivasi kepada anak-anaknya.
  • Berikut adalah peran dan motivasi masyarakat desa dalam mendukung adanya Literasi sebagai prestasi:
  • Melalui gerakan dukungan dengan bantuan alat dan sarana untuk menjalankan program Literasi yang dapat berbuah prestasi.
  • Terus memberikan semangat dan nasehat kepada para generasi muda menjalankan Literasi agar tercapainya kesuksesan mereka.

Keunggulan

Keunggulan yang sudah tercapai dari gerakan tersebut yaitu:

  • Masyarakat yang ada di Desa Kamasan kabupaten Klungkung provinsi Bali telah membangun dan memiliki Taman Pojok Baca di sekolah.
  • Melakukan kegiatan wajib baca kemudian mempresentasikannya ke depan apa yang telah di baca..
  • Di Desa Kamasan kabupaten Klungkung provinsi Bali telah mengajarkan anak-anaknya untuk mulai belajar membaca hingga menulis sampai pada saat mereka mulai sekolah tingkat TK mereka bisa membaca dan menulis.
  • Desa Kamasan mulai membangun gerakan Literasi di setiap sekolah maupun dimasyarakat.
  • Masyarakat juga mendukung sarana dan prasarana seperti anak-anak mereka menyumbang buku-buku untuk diletakan dan dibaca.
  • Sudah berkembangnya etika Budi pekerti di suatu Desa tepatnya di Desa Kamasan.
  • Serta telah melakukan desain-desain atau Implementasi yang mendukung adanya literasi.
  • Sudah terwujudnya semangat literasi dan sudah adanya prestasi yang meningkat di desa Kamasan seperti yang unggul pada prestasi lomba baca puisi pada gambar di bawah.

Kelemahan

Maka, adapun kelemahan yang diperoleh dari gerakan desa yang telah di laksanakan yaitu sebagai berikut:

  • Adapun beberapa masyarakat dalam pandangan orang tua, yang menganggap urusan pendidikan anak adalah urusan sekolah.
  • Sebagian besar warga masyarakat terlihat kurang memiliki pengetahuan.
  • Dan mungkin ada dari mereka yang masih kekurangan gizi.
  • Adanya minat baca tetapi kurangnya mental untuk berprestasi

Penutup

Dari hasil dan pembahasan mengenai gerakan masyarakat terhadap literasi, maka penyusun menarik kesimpulan sebagai berikut:

  • Gerakan tersebut dilakukan untuk menambah minat baca generasi muda.
  • Ada beberapa kendala yang dialami saat pelaksanaan kegiatan literasi yaitu, terbatasnya buku-buku yang dimiliki.
  • Kemampuan dalam membaca dan menulis akan menjadikan para generasi muda maupun masyarakat bisa berprestasi.
  • Meningkatkan hasil belajar.
  • Kemampuan mengevaluasi informasi dan sumbernya dengan partisipasi yang baik.
  • Kesadaran dalam berpartisipasi tentang belajar yang bermanfaat seumur hidup.
  • Mendapatkan hasil berupa tanda baca seperti tanda tanya (?)yang digunakan untuk mendapatkan informasi.
  • Menjadikan lingkungan masyarakat yaitu lingkungan belajar yang terinspirasi dan aktif dalam sebuah informasi.
  • Dapat mengatasi faktor-faktor hambatan yang dirasakan.
  • Menjadikan masyarakat yang memiliki etika.

Saran

Saran-saran yang perlu dilakukan oleh pihak yang berkaitan adalah:
Di masa pandemi agar anak-anak,juga masyarakat memanfaatkan waktu luang untuk berliterasi (bwoshing hal-hal positif, membaca, menulis, dan berkarya), serta bisa mengembangkan sikap percaya diri dan dapat membangkitkan kembali target Literasi agar dapat menimbulkan komitmen terhadap Literasi di lingkungan masyarakat desa dan agar tetap mengembangkan prestasi-prestasi.

Daftar Pustaka:

  • AIDA RIFA.2018.”LITERASI DILINGKUNGAN KU” http://dispusarda-metro.com/?page=detail_artikel&&id=124#.YAjQKqX7PqB,diakses pada 15.05
  • Sebagian isi dari tulisan esai ini adalah ide atau pendapat pribadi penulis.
  • DEWI ANDRIANI.2020.”KENAPA LITERASI DI INDONESIA MASIH RENDAH”
  • https://m.bisnis.com/lifestyle/read/20200520/220/1242989/kenapa-literasi-di-indonesia-masih-rendah, diakses pada 16.58.

BIODATA PENULIS

Nama : Ni Made Yuni Indrayani
Tempat dan tanggal lahir : Tangkas, 22 November 2006
Domisili : Dusun Tusan Desa Tangkas
Karya/prestasi : Artikel dengan judul “Guruku Pahlawanku”.
Kontak whatsapp (WA) : 08814732850
Nama Instagram : gexyuniee_

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *