Pejuang Literasi

Menggapai Asa “Melek Berliterasi” di Tanah Demak

Sinopsis

Saya terlahir di sebuah desa kecil bernama Pulosari, terletak di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Sebagai sebuah kota, Demak adalah kota kecil yang acapkali dikenal dengan sebutan Kota Wali. Demak memiliki 14 kecamatan yang berbatasan dengan 3 kota lainnya yaitu Semarang, Kudus dan Jepara. Karena keluarga besar Alm Bapak berada di Kota Semarang, biasanya dalam sebulan sekali kami mengagendakan untuk silaturahim sekaligus terkadang mampir pergi ke Mall. Bagi saya, seorang anak kecil saat itu yang terlahir dari keluarga sederhana, pergi ke Mall adalah hal yang mewah sekali. Dan itupun biasanya saya gunakan untuk ritual khusus, yaitu membeli buku/majalah, alat tulis, dan keperluan sekolah lainnya.

Bagi keluarga kami, ilmu adalah sesuatu yang wajib diperjuangkan bagi sebuah keluarga. Tak heran Alm Bapak saat itu pun memiliki alokasi budget khusus untuk membeli buku, hal ini sama pentingnya dengan menyisihkan budget untuk Zakat Mal, tabungan pendidikan, tabungan haji dan kurban. Impian kecil keluarga kami saat itu adalah memiliki sebuah perpustakaan keluarga yang bisa dinikmati oleh masyarakat banyak. Dan Alhamdulillah di tahun 2019 cita-cita Alm Bapak telah berhasil kami wujudkan dengan mendirikan Taman Baca Masyarakat (TBM) Pustaka Mafaza Demak. Arti Mafaza sendiri adalah nama belakang putri kami, yang diambil dari Qur’an Surat An-Naba yang artinya keberuntungan. Semoga ikhtiar untuk mendirikan TBM Pustaka Mafaza dan RP Spirit Nabawiyah ini menjadikan kami termasuk golongan orang-orang yang beruntung kelak di sisi Allah SWT. Aamiin.

Niat Awal Mendirikan Taman Baca Masyarakat

“Setiap Orang menjadi guru, Setiap Rumah Menjadi Sekolah” Ki Hajar Dewantoro.
Al Ummu Madrasah Al Ula (Ibu adalah madrasah (sekolah) pertama bagi anak-anaknya).

Awal niat saya mendirikan sebuah taman baca adalah ketika; bertepatan beberapa saat pasca kelahiran putri kedua di pertengahan tahun 2018. Di akhir tahun 2019 saya memutuskan untuk resign dari dunia kerja. Profesi terakhir saya sebagai Accounting Supervisor di Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama Kota Demak yang telah saya tekuni selama 6 tahun (2013 – 2019). Bukan perkara yang mudah awalnya bagi saya memutuskan untuk resign bekerja setelah berkarir sekian lama. Namun dengan niat baik, Biidznillah (ijin Allah SWT), keputusan ini saya ambil agar lebih fokus dalam membersamai dan mendidik putra putri kami. Ternyata, sungguh ini adalah pilihan terbaik dalam hidup yang pernah saya ambil. Menjalani takdir, sesuai kodrat saya sebagai seorang wanita, istri, dan ibu yang terbaik dan InsyaAllah menjadi seseorang yang bermanfaat untuk masyarakat luas.

Sambil mengisi kegiatan pasca resign bekerja sekaligus keinginan untuk turut berkontribusi membangun generasi khairu ummah, saya mulai mendirikan taman baca masyarakat hasil ketekunan yang sudah saya rintis sejak 2018. Bak gayung bersambut betapa bahagianya kami mendapatkan penghargaan dan bantuan donasi dari Bapak Wakil Bupati dan BAZNAS Kabupaten Demak di Pendopo Kabupaten Demak akhir Tahun 2019. Meskipun sekarang menjadi ibu rumah tangga penuh dengan aktivitas sosial kemasyarakatan literasi non-profit, saya berusaha untuk mengamalkan pengalaman luar biasa yang pernah saya rasakan saat bekerja dan mengamalkan Sunnah Rasul untuk tetap bersikap amanah dan profesional. Justru banyak hikmah yang saya ambil pasca resign bekerja untuk lebih optimal mengelola TBM ini, diantaranya adalah:

  1. Koleksi buku kami yang awalnya belum diinventaris dengan baik, dengan kuantitas yang belum diketahui pasti. Setelah belajar tentang ilmu literasi dan menjadi pustakawan, sekarang mengerti bagaimana caranya menginventarisir buku, menstempel masing-masing buku, memberi stiker, mensortir buku yang layak baca untuk anak-anak dan tak kalah penting merawat buku baru maupun buku lama yang layak baca untuk distaples, disolasi, dihapus apabila ada coretan-coretan baru. Seperti petuah dari Bapak Wakil Bupati saat itu, bahwasanya resiko mengelola TBM adalah resiko buku dipinjam dan kapan entah akan dikembalikan dan juga resiko buku menjadi rusak. Namun hal yang terpenting adalah bahwa buku kita bisa bermanfaat untuk dibaca dan bisa menambah wawasan bagi masyarakat merupakan suatu karunia yang akan menjadi ilmu yang bermanfaat sekaligus amal jariyah bagi kita.
  2. Bisa menyiapkan berbagai keperluan pengunjung TBM seperti daftar hadir kunjungan, kartu tanda anggota TBM atau RP menyimpan fotocopy kartu tanda pengenal yang masih berlaku (KTP, KK, Akte) sebagai jaminan bagi peminjam buku.
  3. Menginventarisir buku atau mainan edukasi yang digemari anak-anak pengunjung, contohnya adalah menanyai mereka yang dibutuhkan apa saja, alat olahraga badminton, shuttle cock, catur, lego, tali temali, alat peraga susunan tata surya, poster-poster pendukung pembelajaran seperti susunan tata surya, siroh nabawi, sebisa mungkin kami usahakan terpenuhi dan juga dibingkai agar menambah semangat belajar mengajar anak-anak pengunjung TBM.
  4. Ikhtiar mencarikan sponsor untuk pengajuan proposal, pengajuan wakaf buku, atau wakaf uang ke berbagai perusahaan penerbit buku, organisasi literasi, BUMN, perusahaan-perusahaan dan juga ke perorangan melalui media sosial Whatsapp dan juga Instagram. Sehingga bisa menambah silaturahim dengan berbagai pihak stakeholder yang ada. Dan Alhamdulillah Biidznillah mulai jalan.
  5. Membuat program dan kegiaan untuk anak-anak pengunjung, terutama pasca pandemi Covid-19 sejak Maret 2020, di mana anak-anak usia sekolah telah diliburkan. Sehingga TBM kami menjadi ramai dikunjungi. Utamanya adalah mengisi kegiatan anak-anak dengan kegiatan berkisah tentang ilmu agama dan ilmu duniawi yang sederhana dari buku-buku bacaan yang kami punya agar mereka mengurangi aktivitas bermain yang tidak bermanfaat dan memegang gadget.. Sebuah PR besar bagi kami adalah untuk melanjutkan perjuangan mengurus perijinan Taman Belajar Masyarakat (TBM ) kami di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Demak.
  6. Hikmah terbesar dalam mengelola TBM/RP ini adalah bisa mendapatkan kebahagiaan ruhani bagi diri pribadi dan keluarga saya. Karena bisa beribadah memfasilitasi literasi bagi warga setempat, khususnya pengunjung terbanyak kami, yaitu anak-anak. Karena anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Apalagi kita tahu ada 3 perkara yang tidak akan putus ketika manusia meninggal, yaitu shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholih yang mendoakan.
    Karena bagi kami warga masyarakat di Desa Pulosari Kecamatan Karang Tengah, hiburan membaca buku-buku dan mainan edukasi secara gratis merupakan anugerah dan juga hiburan yang murah, meriah, mengingat kota kami jauh dari keramaian Mall/tempat hiburan lainnya yang mendapat predikat sebagai Kota Wali. Semoga Allah SWT meridloi jejak kecil langkah kaki ini. Aamiin Ya Rabb.

***

Di Tengah tahun 2018, pasca saya melahirkan putri kedua, saya sudah mempersiapkan diri untuk resign kerja dan fokus untuk menjadi ibu rumah tangga bagi kedua balita kami, saya mulai merintis mendirikan Taman Baca Masyarakat (TBM) Pustaka Mafaza Demak di Desa Pulosari RT 3 RW 2 No 16 Kecamatan Karang Tengah Kode Pos (59561) Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah. TBM Kami adalah TBM yang dikelola mandiri sehingga koleksi bukunya awalnya adalah milik sendiri. Setelah belajar otodidak dari petugas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Demak, sembari mengurus perijinan TBM, saya bisa mulai mengajukan proposal permohonan donasi buku ke berbagai penerbit, penulis buku, organisasi literasi dan Instansi-Instansi. Saya teringat kembali dengan pertemanan saya dengan Mba Dian selaku penulis lokal yang sudah go Nasional, Mba Dian Nafi. Biidznillah (dengan ijin Allah SWT), alhamdulillah Beliau merespon niat baik kami mengajukan permohonan donasi buku karya-karya beliau yang berjumlah 10 buku. Padahal waktu itu saya hanya menghubungi beliau lewat pesan singkat Whatsaap. Belum mengirim proposal maupun bersilaturahim ke rumah Beliau.

Buat kami para penggiat literasi yang pengelolaan operasionalnya masih mandiri. Kami harus berfikir kreatif dan inovatif untuk mencari tambahan koleksi buku bagi para pemustaka (pembaca) di TBM kami. Kami sebagai pengelola TBM merasa memiliki amanah, tanggungjawab harus mengenalkan sosok-sosok penulis lokal asli Demak yang telah berpretasi di kancah Nasional, kepada para pemustaka (pembaca) yang mayoritas adalah anak-anak usia sekolah. Selain Mba Dian Nafi, ada penulis muda lainnya yang telah men-support TBM kami, adalah Dek Dzawata Afna, biasa kami panggil Dek Tata, karena dari segi usia beliau lebih muda dari usia saya dan juga masih single. Dek Tata juga adalah sosok inspiratif kami, karena beliau juga termasuk penggiat literasi pendiri Komunitas Book On Wheel Demak (BOWDEM) dan juga aktivis di Komunitas Omah Harapan Demak (KOHD).

BOWDEM adalah sebuah komunitas literasi yang mengisi proses pembelajaran bagi anak-anak di pesisir pantai di Desa Tambak Bulusan, Kecamatan Karang Tengah, dan juga setiap akhir pekan menggelar lapak membaca di Alun-Alun Kabupaten Demak. Sedangkan Komunitas Omah Harapan Demak (KOHD) adalah sebuah kumunitas sosial untuk menyantuni anak-anak yatim, dhuafa, Lanjut Usia (Lansia) di kota Demak. Dek Tata juga men-support TB kami dengan menyumbangkan hasil karyanya berupa 2 buah buku kepada TBM kami. Sungguh ucapan terimakasih tak terhingga kami kepada Mba Dian dan juga Dek Tata, yang telah ikut nambah khazanah literasi di Kota Demak Tercinta. Semoga menjadi sosok-sosok literasi inspiratif bagi para pemustaka (pengunjung) di TBM yang mayoritas adalah anak-anak usia sekolah yang masih mencari jati diri dan cita-cita mereka.

Sebuah Cita-Cita Mengadakan Kegiatan Literasi

Seiring berjalannya waktu, saya tetap bersilaturahim dengan Mba Dian Nafi dan juga Dek Tata, meski hanya lewat media sosial Whatsapp maupun Instagram. Mereka dengan senang hati bersedia men-support kegiatan literasi yang akan kami adakan. Namun takdir berkata lain. Di tahun 2020 ini ada musibah pandemi Covid-19. Padahal sebelumnya kami sudah merencanakan akan mengadakan kegiatan literasi sebagai bentuk ucapan syukur untuk menambah minat baca dan belajar bagi warga Desa Pulosari pada khususnya dan warga Demak pada umumnya. Semoga bencana pandemi Covid-19 segera berlalu, dan Kabupaten Demak bisa melakukan aktivitas kegiatan belajar mengajar lagi secara offline. Sehingga TBM kami pun bisa beroperasi secara normal lagi. Karena terus terang, ruangan TBM kami berada di ruang tamu rumah keluarga kami, hanya berukuran 5 x 5 meter, terdiri dari 3 almari dan 4 buah kursi dan meja tamu sangat terasa, ruangannya menjadi kecil dan hanya aman untuk ditempati 5 orang anak dan saya yang terkadang menunggui TBM sesuai dengan arahan protokol kesehatan yang berlaku.

Sehingga ketika banyak pemustaka (pengunjung) yang datang kami meminta untuk tetap menjalankan protokol kesehatan, mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer di halaman rumah, memakai masker dan menjaga jarak baca, mereka harus antri masuk kedalam rumah dengan menunggu di teras rumah, bahkan di halaman rumah kami. Sebuah pemandangan yang sangat mengharukan karena seiring bertambahnya waktu dan kabar yang makin tersiar tentang keberadaan TBM di rumah kami, TBM kami semakin ramai, itu artinya tujuan utama kami untuk menumbuhkembangkan minat baca dan belajar bagi warga setempat telah berhasil. Sesuai visi misi TBM kami adalah mendukung Gerakan Nasional Membaca Buku (Gernas Baku) bagi warga Demak demi mewujudkan Demak sebagai kota yang Berliterasi dan Ramah Anak (BERLIAN). Semoga Niat baik kami dan sedikit langkah kecil kami ini sebagai wasilah (jalan), sebagai ladang pahala dan amal jariyah kami.

Saya sebagai pengelola memiliki harapan dan cita-cita ingin mengadakan program kegiatan literasi yang beraagam bagi para pemustaka (pengunjung) di TBM kami, di antaranya adalah program pengentasan buta huruf bagi warga Lanjut Usia (LANSIA), program Kelas Menulis, membuat blogger yang nantinya bisa diisi oleh Mba Dian Nafi dan juga Dek Tata sebagai aset Sumber Daya Manusia (SDM) yang berprestasi dari Kota Demak, untuk menambah keahlian (skill) kreativitas pemustaka (pengunjung) di era Revolusi Industri 4.0 yang menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Karena sangat ironis sekali ketika musibah pandemi Covid-19 ini berlangsung, anak-anak usia sekolah di jadwal semiggu hanya 3 kali berangkat sekolah, kesehariannya mereka lebih banyak memegang gadget hanya untuk main game atau bermedia sosial tanpa berprestasi. Yang bahkan kami takutkan lebih parah dari itu adalah; gadget digunakan sebagai sarana untuk memonton video dewasa, yang belum saatnya mereka tonton, karena akan merusak moral mereka. Kami para penggiat literasi, berharap banyak uluran tangan dari berbagai pihak untuk lebih care, peduli terhadap nasib anak-anak generasi penerus bangsa ini. Mereka harus cerdas secara Intelektual Question (IQ), Emotional Question (EQ) dan juga Spiritual Question (SQ) karena merekalah yang akan melanjutkan perjuangan bangsa ini ke depannya.
Tentang Penulis/Ucapan Terimakasih

Dengan ucapan Alhamdulillah, kami mengucap syukur yang tak henti-hentinya ke hadirat Allah SWT, atas segala nikmat yang telah diberikan hingga menuntun kami dapat menuliskan kisah ini.

Terima kasih juga untuk kedua Orang Tuaku, Alm. Temu Pangestu yang selalu Optimis akan cita-cita anak gadisnya. Ibuku, H. Sri Hartini sosok wanita karier yang inspiratif bagiku. Adekku Yuneta yang juga sahabatku. Suamiku, Susilo Prasetyo Utomo InsyaAllah ladang pahalaku. Anak-Anakku, Syawqi dan Hisan InsyaAllah

Ladang Amal Jariyahku.

Tak lupa pula ucapan terima kasih untuk seluruh keluarga besar di Demak, teman-teman di PT Murfa Surya Mahardika Jakarta, dan RSI NU Demak yang serasa saudara, InsyaAllah kita semua selalu mendoakan dan bisa bertemu lagi.

Terimakasih masyarakat Demak atas sambutan yang membuat saya termotivasi untuk berliterasi, Terimakasih para muwakif, yang berkenan mewakafkan rejekinya dalam bentuk wakaf uang maupun wakaf buku untuk kemajuan literasi TBM Pustaka Mafaza Demak/Rumah Peradaban (RP) Spirit Nabawi Community (SNC) Karang Tengah Demak. Terima kasih tak terhingga untuk semuanya. Salam Takzhim, salam Silaturahim dan salam Literasi dari kami.

“Entah akan berkarier atau menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi, karena ia akan menjadi ibu-ibu cerdas, yang akan menghasilkan anak-anak yang cerdas” Dian Sastrowardoyo (Aktris)

“Seharusnya hidup tidak hanya sekedar hidup, jadilah hidup sekali dan yang berarti, Menghasilkan senyuman dari sekelilingmu saat kamu masih hidup, Tidak menjadi beban sekitar saat kamu mati. ” Hardita Pangestuti

Semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum wr wb

Demak, 12 Desember 2020.

Biografi Penulis dan Tokoh Cerita

 Hardita Pangestuti, lahir di Demak 23 September 1987. Penulis beralamat di Taman Baca Pustaka Mafaza Sekaligus Hunian Di Desa Pulosari Rt 3 Rw 2 No 16 Kecamatan Karang Tengah (59561) Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah. Penulis bisa dihubungi di No HP (WA) 081325035787.

Pengalaman Berorganisasi;

  1. Ketika Kuliah S1 Akuntansi di UNISSULA 2005-2009 Semarang, pernah menjabat sebagai Bendahara Umum (BENDUM) di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
  2. Kerohanian Islam (ROHIS) Forum Silaturahim Annisa (FSA)
  3. Ketika Kuliah S1 Akuntansi di UNISSULA Semarang 2005 – 2009, pernah menjabat sebagai Sekretaris di Badan Semi Otonom (BSO) Kerohanian Islam (ROHIS)
  4. Fakultas Ekonomi Himpunan Mahasisa Ammanah (HIMMAH)
  5. Ketika Kuliah S1 Akuntansi di UNISSULA Semarang 2005 – 2009, pernah menjabat sebagai Sekretaris di Badan Semi Otonom (BSO) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Marginal Fakultas Ekonomi
  6. Ketika Bekerja di RSI NU Demak 2013 – 2016 mendapat amanah menjadi Bendahara 2 di Asosiasi Rumah Sakit Islam NU (ARSINU) Wilayah Jawa Tengah
  7. Ketua Kelompok Pendukung (KP) Asi Eksklusiv Desa Pulosari Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak Periode 2018 – 2022
  8. Ketua Taman Baca Masyarakat (TBM) Pustaka Mafaza Demak (PMD) Desa Pulosari Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak Periode 2018 – 2022

 

Related Posts

2 thoughts on “Menggapai Asa “Melek Berliterasi” di Tanah Demak

  1. hardita pangestuti berkata:

    Bismillah,.Syukur alhamdulillah saya mewakili TBM Pustaka Mafaza Demak dimampukan untuk mengirimkan 2 karya & semoga keduanya dapat lolos menang bonus hadiah2 & voucher buku untuk support koleksi buku di TBM kami yang masih berjumlah 500 an buku untuk menambah khasanah buku demi meningkatkan minat baca masyarakat di desa pulosari kecamatan karangtengah pada khususnya dan Warga Demak pada umumnya, ditunggu silaturahmi nya ke TBM kami. Terimakasih banyak admin penyelenggara lomba, Perpusdes, Lokajaya media, Tirtabuana media

    1. Tirta Buana Media berkata:

      Amiin. Terimakasih kak sudah ikut berpartisipasi dalam lomba ini. Salam!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *