Pejuang Literasi

Sanggar Anak Hebat: Nyalakan Lentera Literasi di Tengah Perkembangan Teknologi yang Semakin Pesat

“Terpujilah mereka yang gigih sebarkan bahan bacaan, kepada mereka yang haus ilmu pengetahuan. Merekalah yang menyodorkan jendela dunia, agar anak-anak bangsa dapat berpikir seluas cakrawala.” (Najwa Shihab, Duta Baca Indonesia)

Siang itu di penghujung pekan, suasana di sebuah hunian tampak riuh dengan celoteh keriangan anak-anak. Di sudut ruangan, seorang perempuan muda berjilbab biru tengah menata alat-alat peraga edukatif dan buku-buku ke dalam sebuah rak susun. Sesekali pandangan matanya berkeliling mengawasi anak-anak yang terlihat asyik menikmati aktivitasnya.

Namanya Ceskha Nur Rina, S.Pd, biasa dipanggil dengan sebutan Mbak Ceskha. Beliau adalah seorang pendidik di TK Al-Irsyad 02 Cilacap sekaligus perintis Taman Belajar Masyarakat Sanggar Baca Ceskha dan Sanggar Anak Hebat. Walaupun sebenarnya dia tidak pernah mengkhususkan sanggarnya pada jenjang usia tertentu, profesinya sebagai seorang guru TK membuat orang-orang yang berkunjung ke sanggarnya sebagian besar adalah anak-anak usia sekolah.

Bermula dari kegelisahan terhadap minat baca anak-anak yang rendah dan juga sebagai bentuk kepedulian pada anak-anak yang ingin memperoleh ilmu dengan membaca tetapi tidak mampu membeli buku, Mbak Ceskha mempunyai mimpi untuk mendirikan sebuah wadah literasi bagi masyarakat, utamanya menyasar pada target anak-anak.

Mengapa anak-anak? Dia menjelaskan secara detil bahwa literasi menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam persaingan di era teknologi yang semakin maju. Tujuan akhirnya tidak sekadar mencetak generasi yang cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir logis dan kritis.

Dengan kerjasama yang baik dari segenap praktisi pendidikan termasuk orang tua, berpotensi menjadikan budaya literasi akan lebih maksimal. Pembiasaan literasi dapat dimulai sejak dini dan dari lingkungan terdekat. Oleh sebab itu, anak-anak adalah subjek yang tepat dalam mewujudkan generasi bangsa yang berbudaya literasi dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak ibarat selembar kertas putih yang masih kosong, maka tangan-tangan penulislah yang akan mengubahnya menjadi lebih berwarna.

Mbak Ceskha menempuh jenjang pendidikan S1 di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang angkatan 2005. Sejak awal kuliah dia berusaha menyisihkan uang saku setiap bulan untuk membeli buku-buku. Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Begitu prinsipnya waktu itu. Seiring berjalannya waktu, koleksi buku yang dimilikinya semakin bertambah. Kurang lebih 200 judul buku telah menghuni Sanggar Anak Hebat sampai saat ini. Setelah menikah, impian lawasnya memajukan literasi pun tak berubah. Dan dia berharap bisa segera mewujudkannya.

Akhirnya, dengan izin dan dukungan kuat yang diberikan sang suami tercinta, pada awal bulan Desember 2019 berdirilah taman bacaan yang diberi nama Sanggar Baca Ceskha. Dinamakan demikian karena pada saat itu, program sanggar masih berfokus pada seputar cara menumbuhkan minat baca anak-anak.

Awal pendirian, sanggar ini terkendala pada tidak tersedianya tempat yang memadai. Mbak Ceskha saat itu belum mempunyai tempat tinggal sendiri dan masih mengontrak rumah. Setelah akhirnya menempati rumah pribadi, kegiatan Sanggar Baca Ceskha lalu dipusatkan di ruang tamu kediamannya yang disulap sedemikian rupa menjadi base camp. Hingga kini, sanggar masih menempati ruangan berukuran 3×4 meter persegi tersebut.

Dalam proses perjalanan ke depannya, Sanggar Baca Ceskha tidak hanya mewadahi minat baca anak-anak tetapi berkembang lebih luas salah satunya mengajak mereka berkreasi dengan alat peraga edukatif yang berhubungan dengan literasi, misalnya puzzle angka, puzzle huruf, flash card dan lain-lain. Kemudian ditambahkanlah nama Sanggar Anak Hebat yang diharapkan dapat lebih merepresentasi visi, misi dan program-program yang dicetuskan oleh beliau. Kami sempat bertanya apa sebenarnya visi misi dari Sanggar Anak Hebat? Mbak Ceskha menyebutkan bahwa visi Sanggar Anak Hebat adalah mewujudkan generasi literasi yang cerdas, aktif, kreatif, inovatif dan gemar membaca. Visi tersebut diimplementasikan ke dalam beberapa misi sebagai berikut;

  1. Memberikan kesempatan bagi masyarakat, khususnya anak-anak untuk mendapatkan kemudahan dalam memperoleh bahan bacaan bermutu.
  2. Menumbuhkan dan meningkatkan budaya membaca serta kreativitas di kalangan anak-anak.

Di era perkembangan teknologi yang luar biasa pesat saat ini, anak-anak begitu mudahnya mendapatkan informasi dan pengetahuan lewat dunia maya. Alhasil, eksistensi buku fisik pun mulai terlupakan, meskipun tidak sepenuhnya bergeser. Sebagian besar anak-anak akan tetap lebih memilih gawai sebagai sumber informasi dan sarana belajar mereka. Apalagi sejak masa pandemi, pembelajaran di sekolah murni dilakukan lewat daring. Mau tidak mau, suka tidak suka, orang tua pun terpaksa mengizinkan kepemilikan telepon seluler berpindah sementara ke tangan anak-anak. Hal ini menimbulkan keprihatinan yang mendalam dari Mbak Ceskha selaku seorang pendidik. Salah satu hal yang menjadi keyakinannya, mendorong perilaku gemar membaca dan berkreasi akan menjauhkan atau meminimalisir kecanduan anak-anak terhadap penggunaan gawai.

Di masa pandemi ini pula jumlah pengunjung di Sanggar Anak Hebat mengerucut. Demi mematuhi aturan dari pemerintah yang melarang mengadakan kegiatan kelompok dalam jumlah banyak, maka taman-taman bacaan dan perpustakaan-perpustakaan praktis membatasi layanan kunjungannya.

Sebelum pandemi, Sanggar Anak Hebat rutin mengadakan event tiap liburan sekolah untuk anak-anak yang berminat mengikuti. Sayangnya, kegiatan positif ini mesti terhenti akibat wabah Covid-19 yang melanda hampir di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Dalam event tersebut, selain membaca, ada juga kegiatan story telling atau menceritakan kembali buku-buku kesukaan yang bisa dipilih dari koleksi Sanggar Anak Hebat . Tidak melulu berhubungan dengan membaca, agar anak-anak tidak jenuh, ada juga cooking class atau berkreasi membuat kerajinan tangan dengan bahan-bahan yang telah disiapkan. Anak yang sudah berani tampil dan berkreasi akan mendapatkan apresiasi berupa kalimat pujian atau pemberian tanda bintang di tangan mereka.

Selain pandemi, kendala lain yang muncul adalah keterbatasan sumber daya manusia. Selama ini Mbak Ceskha mengelola sendiri sanggar yang didirikan bersama saudari kembarnya. Karena pagi hari dia bekerja dan baru pulang ke rumah pada siangnya, kegiatan Sanggar Anak Hebat pun baru bisa dimulai setelahnya.

Tentu saja dia harus pandai-pandai mengelola dan memanfaatkan waktu yang terbatas. Terkadang rasa lelah masih menggelayut di raut wajahnya. Namun, demi melihat semangat anak-anak yang berpijar, kepenatan itu menjelma rasa gembira dan haru. Tak putus-putus doa yang dirapalkannya agar pandemi ini lekas berlalu dan seluruh kegiatan dalam rangka mencerdaskan anak bangsa di Sanggar Anak Hebat bisa berjalan kembali seperti sediakala.

Harapan di masa depan, Mbak Ceskha ingin mengembangkan Sanggar Anak Hebat menjadi sebuah lembaga nirlaba yang terdepan dalam menumbuhkembangkan minat membaca dan kreativitas anak-anak di Kabupaten Cilacap. Ada mimpi yang lebih besar tengah menantinya di ujung jalan sana, tinggal bagaimana caranya menapaki satu-satu kerikil tajam yang menghambat di sepanjang perjalanan.

Mengutip kalimat bijak dari Esther Meynell, seorang penulis berkebangsaan Inggris, “Buku, bagi seorang anak yang membaca, lebih dari sekadar buku. Ia adalah impian sekaligus pengetahuan, masa depan sekaligus masa silam.”

Maka, sejalan dengan visi dan misinya, melalui Sanggar Anak Hebat Mbak Ceskha ingin terus menyalakan lentera literasi di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat. Generasi anak bangsa seharusnya menjadi generasi melek literasi, bukannya generasi merunduk yang diperbudak oleh teknologi. Tidak ada cita-cita dan mimpi yang mustahil untuk digapai selama ada niat, tekad dan kemauan yang kuat.

Maju terus Mbak Ceskha dan Sanggar Anak Hebat! Jangan patah arang dalam menyalakan lentera kata-kata demi menuju generasi Indonesia yang berbudaya literasi.

Biografi Singkat Tokoh

Nama : Ceskha Nur Rina, S.Pd
TTL : Cilacap, 26 Februari 1987
Domisili : Jalan Sutomo Gang Nias RT 01 RW 03 Kelurahan
Gunung Simping Kabupaten Cilacap
Pendidikan Terakhir : S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unnes
Pengalaman Organisasi :
– KAGUM (Komunitas Guru Menulis) Bagian Pengabdian Masyarakat Kabupaten Cilacap Tahun 2020
– Pendiri Sanggar Baca Ceskha dan Sanggar Anak Hebat Cilacap

Karya/Prestasi :
– Buku Antologi Puisi (Dersik Bait Cinta, Kidung Ramadan)
– Buku Antologi Quotes (Rinai Cinta dalam Diksi, Senandika Hati, Anargya)
– Buku Antologi Non-Fiksi (Mengawal Mimpi 2020, L.O.S.T)
– Buku Antologi Kisah Inspiratif (Kepadamu Kulabuhkan Cinta, Menjemput Maaf Membasuh Luka, Risalah Samudera Cinta, Serenade of Love, Enigma, Askara, Cinta Tak Pernah Salah)
Email : [email protected]
Facebook : Asma Ummu Abdillah
Instagram : ceskha_rina26
Nomor WA : 082299008187

Biografi Singkat Penulis

Nama : Henny Widyaning Fatmasari
TTL : Cilacap, 14 Maret 1985
Domisili : Jalan Beo Timur nomor 71 RT 08 RW 06 Tegalreja Cilacap 53214
Pendidikan Terakhir : S1 Pendidikan Bahasa Prancis Unnes
Pengalaman Organisasi :
Karya/Prestasi :
– 20 Penulis Favorit Lomba Menulis Kisah Inspiratif Aku dan Perpustakaan Perpusnas.press
– Juara 2 Lomba Menulis Puisi Tema Harapan Rekanmedia Publisher
– Juara Favorit Lomba Menulis Puisi Keybelle Media
– Juara Favorit Lomba Menulis Cerpen Keybelle Media
– 34 Nominator Lomba Menulis Cerpen Tema Hari Terindah Bersama Ibu Writerpreneur Academy
– 30 Nominator Lomba Menulis Cerpen Remaja Tema Cita dan Cinta Masa Remaja Writerpreneur Academy
– 20 Besar Lomba Menulis Cerpen Tema Patah Hati Inspirasipena
– Nusantara Bertutur Kompas Edisi 30 Agustus 2020 Judul “Siapa yang Bersuara Paling Merdu?”
– Nusantara Bertutur Kompas Edisi 29 November 2020 Judul “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”
– Majalah Adzkia Rubrik Kisah Berhikmah Edisi Bulan Oktober Judul “Senangnya Mempunyai Adik Baru”
– Solo Pos Rubrik Ah Tenane Edisi 21 September 2020 Judul “Lele Terbang”
– Koran Minggu Pagi Cerpen Remaja Edisi 29 Agustus 2020 Judul “Kliping”
Email : [email protected]
Facebook : Henny Widya
Instagram : green_h3ny
Nomor WA : 08562606020

Related Posts

9 thoughts on “Sanggar Anak Hebat: Nyalakan Lentera Literasi di Tengah Perkembangan Teknologi yang Semakin Pesat

  1. Wahyu Nurhalim berkata:

    Mantap sangat menginspirasi.

    1. Tirta Buana Media berkata:

      Alhamdulillah kak. Terimakasih atas komentarnya. Salam!

  2. Ceskha berkata:

    Masya Allah… Jazakumullah khayran katsiran. Tulisan yang benar-benar membuat haru. Terima kasih atas doa dan semangatnya 🙏🥰

    1. Tirta Buana Media berkata:

      Sama sama kak. Terimakasih sudah berpartisipasi. Salam!

  3. Maedah berkata:

    MaasyaAlloh. Luar biasa, inspiratif. Terimakaih sudah berbagi

    1. Tirta Buana Media berkata:

      Alhamdulillah kak. Terimakasih atas komentarnya. Salam!

  4. Tri hartati berkata:

    Selalu semangat berprestasi,

  5. yusuf ali putro berkata:

    Karya yang keren bu.

Tinggalkan Balasan ke Maedah Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *