Bilik Pustaka

Peran Perpustakaan dalam Gerakan Literasi Baca untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di MIN 5 Demak

Era globalisasi merupakan hal yang sangat mempengaruhi kehidupan bagi manusia, khususnya warga negara Indonesia. Baik dari segi ilmu pengetahuan, teknologi, sosial maupun budaya. Seiring berjalannya waktu pengaruh tersebut tentu membawa hal yang positif maupun negatif. Pesatnya teknologi selain membawa dampak yang baik dengan memudahkan manusia menyelesaikan pekerjaan tentu saja menjadikan manusia memiliki pola pikir yang praktis. Melalui munculnya produk teknologi di genggaman tangan atau gadget yang saat ini menjadi prioritas di semua kalangan mereka lebih banyak menghabiskan waktunya dengan HP/gadget.

Melihat kenyataan yang miris seperti ini tentulah hal yang paling membahayakan adalah ketika kita menjadi memiliki sifat kecanduan atau ketergantungan akan dunia maya yang bebas kita akses pada masa ini. Kehidupan manusia menjadi lebih asyik dengan dunia maya, ditambah lagi hadirnya game online yang disajikan melalui audio dan visual yang akan mengikis mental dan konsentrasi anak di dunia nyata sehingga mulailah melupakan hal-hal yang lebih bermanfaat untuk dilakukan. Salah satunya yaitu membaca.

Mengapa kita harus membaca? Membaca merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ilmu atau informasi yang telah ditulis ataupun dikarang oleh seseorang. Membaca menjadikan kita untuk memperoleh dan menganalisis informasi yang kita dapat sehingga bermanfaat untuk kehidupan. Minimnya budaya membaca dari kalangan anak-anak, remaja dan dewasa di bangsa ini harus diperhatikan. Permasalahan ini jangan dianggap remeh, karena kualitas seseorang pun ditentukan dari minat bacanya. Di dunia pendidikan pun sangat mustahil jika tujuan pembelajaran tanpa melalui metode membaca, karena pada dasarnya keterampilan membaca adalah pondasi awal untuk mengembangkan potensi pada diri manusia.

Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam dunia pendidikan dapat dilihat dari meleknya aksara masyarakat. Berdasarkan informasi dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjelaskan bahwa hasil dari United Nations Lieracy Decade (unlade) pada tahun 2003, tercatat terdapat 15,41 juta orang buta aksara di Indonesia. Sedangkan pada tahun 2010, jumlah tersebut menyusut menjadi 7,54 juta orang. Artinya bangsa indonesia telah melampaui target yang menyepakati penurunan 50% tingkat buta aksara pada tahun 2015. Akan tetapi ironisnya pencapaian yang membanggakan tersebut belum diiringi pemahaman yang luas tentang sadar aksara itu sendiri

Dalam hal inilah pemerintah menerapkan kebijakan khususnya dalam pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan informasi bagi semua masyarakat Indonesia. Hal ini diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa serta meningkatkan kemampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan. Perpustakaan adalah salah satu trobosan edukasi publik dari pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan pendidikan masyarakat. Sesuai dengan UU Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 3 tentang Perpustakaan bertujuan untuk memberikan layanan kepada para pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan, dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Menyadari bahwa budaya membaca mulai memudar di kalangan Sekolah dasar oleh karena itu pustakawan MIN 5 Demak menggencarkan beberapa program dan kegiatan. Hal ini bertujuan supaya siswa di MIN 5 Demak dapat melestarikan budaya membaca dan mampu memanfaatkan waktu luang dengan optimal. Kehadiran perpustakaan sangat dibutuhkan sekali bagi madrasah, lebih-lebih bagi setiap lembaga atau instansi pendidikan, karena dengan adanya perpustakaan para pelajar dapat dengan mudah mencari referensi dari setiap materi kurikulum yang disajikan oleh gurunya untuk lebih memperluas wawasan dari pelajaran yang didapatkannya. Selain itu dengan perpustakaan, peserta lebih mudah untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai macam ilmu asalkan perpustakaan tersebut memadai sesuai standart dan ideal, artinya dapat menyediakan buku-buku sesuai dengan lingkungan belajar lembaga tersebut.

Pengertian, Fungsi dan Tujuan Perpustakaan

Perpustakaan merupakan suatu bentuk organisasi dengan memberikan sumber belajar yang menghimpun berbagai informasi dalam bentuk buku dan mengupayakan untuk mengembangkan kemampuan dan kecakapannya. Menurut Wiryokusumo (dalam Darmono, 2004) dengan memanfaatkan perpustakaan dapat memperoleh informasi untuk memecahkan masalah, kebutuhan data atau sumber untuk menentukan kebijakan tertentu, serta berbagai hal yang sangat penting untuk keperluan belajar. Perpustakaan bisa dikatakan merupakan sumber dari seluruh kegiatan akademik di madrasah, sekolah maupun di perguruan tinggi (kampus), di sanalah sumber pengetahuan dalam pengertian literatur berada, yang didalamnya menyediakan media, ruang, dan sumber bacaan yang akan kaya pengetahuan dan wawasan untuk membantu aktivitas akademi masyarakat umum yang berhubungan dengan perpustakaan tersebut.

Jika dilihat dari pengertian tersebut, perpustakaan adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi pemakainya. Berdasarkan pasal 1 Undang-undang No.43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, dijelaskan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelolaan sebuah karya tulis, karya rekam dan karya cetak secara profesional dengan sistem yang baku guna untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, memenuhi informasi, serta rekreasi para pengunjung perpustakaan. Secara umum, tujuan dari perpustakaan (UU No.43 tahun 2007 pada pasal 4) yaitu untuk memberikan layanan kepada pemustaka atau pengunjung perpustakaan, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Adapun Fungsi Perpustakaan, perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar, karena kegiatan yang paling tampak pada setiap kunjungan siswa adalah belajar, baik belajar masalah-masalah yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran yang diberikan di kelas. Berikut merupakan fungsi perpustakaan sekolah menurut (Bafadal 2009):

  1. Sarana Edukatif: Segala fasilitas dan sarana yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu para siswa sekolah untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan, sehingga di kemudian hari para siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut.
  2. Untuk Informatif: hal ini Penyediaan koleksi buku diperpustakaan yang bersifat memberikan informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru.
  3. Sebagai Rekreasi: Fungsi ini bukan merupakan fungsi utama dari dibangunnya perpustakaan sekolah, namun hanya sebagai pelengkap saja guna memenuhi kebutuhan sebagian anggota masyarakat sekolaj akan hiburan intelektual.
  4. Sebagai Riset dan Penelitian: Tidak jarang Koleksi perpustakaan sekolah dapat dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana dan bahan pertimbangan oleh guuru maupun siswa sebagai sumber pengetahuan

Adapun tujuan perpustakaan di sekolah adalah sebagai berikut:

  1. Merangsang minat membaca untuk guru dan siswa. Karena membaca merupakan sumber dari pengetahuan yang paling besar. Melalui membaca seseorang akan mendapatkan informasi yang barangkali belum pernah dilihat atau didengarnya secara lengkap dan faktual.
  2. Untuk pencapaian proses belajar mengajar di sekolah serta memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berpikir dan berkomunikasi.
  3. Memenuhi sumber ilmu pengetahuan bagi guru dan siswa dalam menunjang kualitas
  4. Sebagai refrensi guru dan siswa pada materi pelajaran dan perbandingan ilmu pengetahuan sesuai kebutuhanya.

Peran perpustakaan MIN 5 Demak Dalam Gerakan Literasi Baca

Perpustakaan sekolah berperan sebagai sumber informasi baik untuk kepentingan pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini begitu pesat, maka peranan perpustakaan sebagai penyedia informasi atau sumber informasi harus semakin kuat. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar dan sarana bagi siswa untuk memiliki jiwa literasi informasi. Melalui belajar mencari informasi dan menemukan sumber pokok informasi kemudian mampu memanfaatkan informasi atau pengetahuan tersebut. Maka manusia yang seperti inlah yang akan unggul di masa yang akan mendatang karena dia siap bersaing di era kehidupan yang kelak mengandalkan teknologi berbasis informasi.

Seperti halnya perpustakaan di MIN 5 Demak, sekolah tersebut menciptakan pojok baca di setiap kelas. Berkat sinergi Pustakawan dan guru kegiatan kreativitas ini menumbuhkan agar siswa memiliki minat baca. Pojok baca merupakan sudut tempat para siswa membaca, tempat sudut tersebut disediakan buku tentang pendidikan, ilmu pengetahuan serta buku fiksi kisah dongeng sebagai hiburan mereka.

Pada tingkat SD/MI pustakawan sudah seharusnya berkolaborasi dengan guru berupaya semaksimal mungkin untuk menciptakan suasana minat baca yang nyaman, karena rendahnya minat baca siswa akan mempengaruhi kualiatas bangsa indonesia dan sebaliknya dengan membaca akan menciptakan generasi yang lebih unggul serta akan memupuk pola pikir yang matang. Oleh karena itu melalui pojok baca akan membantu perpustakaan dalam menciptakan suasana budaya baca serta mendekatkan siswa dengan buku.

Keberadaan pojok baca ini merupakan progam dari perpustakaan MIN 5 Demak yang diharapkan agar mendorong siswa untuk menjadikan kegiatan rutin membaca sebagai kebutuhan siswa. Serta pendampingan oleh guru atau wali kelas yang telah menerapkan pembiasaan membaca. Hal ini menunjukan respon positif dari warga sekolah yang terbukti dari ide kreatif untuk memperindah dan mendekorasi pojok bacanya di setiap kelas.

Tidak hanya program pojok baca saja, peran perpustakaan MIN 5 Demak juga menghadirkan progam lainya, yang melibatkan guru atau wali kelas dalam menerapkan program tersebut. Adapun sistem kegiatannya yaitu wajib baca 10 menit sebelum pembelajaran dimulai. Dengan bertujuan untuk membiasakan siswa dalam kritis dan memahami materi pelajaran.

Karena guru merupakan faktor utama dan berpengaruh besar terhadap proses belajar siswa, dalam pandangan siswa, guru memiliki otoritas, bukan hanya otoritas dalam bidang akademis, melainkan juga dalam bidang non akademis, karena itu pengaruh guru terhadap siswa sangat besar perannya dan sangat menentukan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.

Melalui program ini diharapkan siswa atau peserta didik mampu ada perubahan baik meningkatnya kualitas kognitif, afektif maupun psikomotorik dan tumbuh menjadi generasi yang lebih unggul untuk menghadapi tantangan zaman.

Selain program-program diatas, perpustakaan MIN 5 Demak juga sebagai sarana edukasi, untuk tempat belajar bagi siswa dan guru selain didalam kelas yang mampu memberikan suasana belajar dengan tema berbeda, serta dapat melatih siswa mandiri dalam memperoleh informasi secara langsung dari perpustakaan sesuai kebutuhan belajar yang di inginkan. dengan demikian maka siswa maupun guru akan lebih mudah mengikuti perkembngan ilmu pengetahuan yang ada.

Pustakawan juga membuat jadwal kunjungan perpustakaan salah satu alternatif sebagai upaya meningkatkan minat baca siswa. Harapanya terbukanya cakrawala pemikiran para peserta didik agar peserta didik terbiasa mencari informasi dengan tujuan terencana.

Melihat akan pentingnya peran perpustakaan, maka dari itu perpustakaan di MIN 5 Demak tidak hanya menyediakan buku sebagai tempat baca dikala siswa bosan bermain diluar, akan tetapi perpustakaan menjadi sumber, tempat, alat dan sarana pembelajaran yang dimana sebagai mutu peningkatan kualitas siswa. Dan diperpustakaan pun sebagai tempat diskusi, ajang bertukar pikiran serta sarana pencarian pengetahuan dan informasi guna memperdalam wawasan pada siswa. Dengan demikian upaya aktifitas kreatif ini akan membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Karena pada dasarnya sasaran kegiatan ini adalah seluruh masyarakat MIN 5 Demak baik siswa, guru maupun pihak lainnya yang bersangkutan dalam pemanfaatan perrpustakaan di MIN 5 Demak.

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Perpustakaan di MIN 5 Demak

Keberadaan perpustakaan Merupakan jantungnya akademik bagi madrasah maupun sekolah oleh karena itu kegiatan perpustkaan menjadi penting dan elementer bagi siswa maupun guru yang bergelut dibidang ilmu pengetahuan. Diantara yang masuk dalam kegiatan keperpustakaan adalah pengelolaan perpustakaan oleh lembaga sekolah atau madrasah, pemanfaatan sebagai media belajar siswa dan sumber pengkayaan bahan bacaan maupun refrensi, serta kegiatan-kegiatan akademis lainnya.

Melihat ketatnya kompetisi dalam berbagai bidang pada saat ini, telah mempengaruhi sudut pandang dalam dunia pendidikan dan proses pembelajaran, oleh karena itu seorang pendidik atau guru dituntut untuk melaksanakan proses pembelajaran yang kreatif, salah satu model pembelajaran yang baru adalah dengan mengoptimalkan perpustakaan. Karena selama dalam proses pembelajaran pendidik tidak bisa terlepas dari komponen penting di sekolah yaitu perpustakaan. Seperti halnya di MIN 5 Demak, pustakawan bersinergi dengan elemen lainya untuk memperkenalkan perpustakaan di MIN 5 Demak kepada siswa-siswi di madrasah sejak dini.

Sesuai observasi penulis, pustakawan dan guru telah bekerja sama melakukan sosialisasi dalam rangka memperkenalkan akan pentingnya perpustakaan di MIN 5 Demak kepada siswa dengan tujuan:

  1. Siswa dapat memanfaatkan koleksi buku di perpustakaan di MIN 5 Demak untuk kepentingan belajarnya
  2. Siswa MIN 5 Demak mampu mengetahui prosedur layanan peprustakaan dan tata tertibnya.
  3. Melatih dan mendidik siswa MIN 5 Demak untuk lebih kreatif dan inspiratif dalam melakukan eksplorasi bacaan dan pengayaan literasi atas kesadaran dan kebutuhannya.
  4. Memotivasi siswa MIN 5 Demak untuk memperdalam pengetahuanya melalui perpustakaan sehingga akan menjadi tradisi untuk berkunjung dan belajar di perpustakaan.

Kepedulian semua pihak terhadap fungsi dan tujuan perpustakaan sangat dinantikan agar perpustakaan sebagai jantung di sekolah dapat berjalan dengan semestinya, guna meningkatkan dan mengembangkan potensi siswa. Karena eksistensi perpustakaan sekolah telah diamanhkan dalam Undang-undang Sisdiknas dan Undang-undang perpustakaan.

Melihat uraian diatas begitu besar fungsi dan tujuan perpustakaan dalam membangun siswa, diantaranya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Prestasi adalah hasil suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik individu maupun kelompok. Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar dan untuk mendapatkan kesan dari hasil yang dipelajari. Maka dapat dipahami prestasi belajar adalah pencapaian yang diperoleh peserta didik atau siswa setelah melakukan aktivitas belajar.

Pada intinya, prestasi belajar merupakan sesuatu yang harus di raih para peserta didik. Seperti halnya melalui rajin belajar, pantang menyerah, giat membaca dan disertai dengan doa. Sudah dipastikan media yang murah dan menjadi standart berdirinya sekolah adalah perpustakaan. Mengapa harus diperpustakaan? Karena didalam perpustakaan terdapat segudang ilmu yang di jadikan refrensi, selain buku mata pelajaran, juga terdapat buku lainnya seperti buku fiksi sebagai hiburan dikala pikiran penuh penat. Bukan hanya itu, disana juga terdapat buku motivasi yang mampu membantu pembaca terinspirasi dari pengalaman orang lain. Dan masih banyak lagi fasilitas lainya didalam perpustakaan guna untuk pendukung prestasi belajar siswa.

Pada hakikatnya dari adanya perpustakaan kita bisa mengambil sisi positif dan mengambil manfaat dengan sebaik-baiknya, karena prestasi belajar siswa sebenarnya berasal dari kerasnya usaha dalam meraih tersebut, salah satunya dengan giat membaca di perpustakaan. Oleh karena itu dapat dibuktikan bahwa perpustakaan telah memberikan banyak sumbangsih kepada kita dalam meunujang prestasi blajar siswa yang berupa wawasan lebih luas, ilmu pengetahuan dan informasi yang faktual.

Berdasarkan Uraian diatas bahwa menumbuhkan kesadaran untuk semua pihak bahwa proses belajar berlaku di segala tempat dan masa (waktu). Artinya, bahwa proses belajar tidak terbatas dan tidak hanya selesai diruang formal kelas saja, melainkan juga di dukung dengan kegiatan lain pada prinsip giat membaca dan pengkayaan pengatahuan. Untuk memperluas wawasan serta menjadikan siswa yang cendekiawan dan unggul untuk di masa depannya.

Perpustakaan merupakan suatu bentuk organisasi dengan memberikan sumber belajar yang menghimpun berbagai informasi dalam bentuk buku dan mengupayakan untuk mengembangkan kemampuan dan kecakapannya. Adapun Fungsi Perpustakaan Sebagai: Sarana Edukatif, Informatif, tempat rekreasi, serta Riset dan Penelitian.

Adapun tujuan perpustakaan di sekolah Merangsang minat membaca untuk guru dan siswa, untuk pencapaian proses belajar mengajar, memenuhi sumber ilmu pengetahuan, sebagai refrensi guru dan siswa sesuai kebutuhanya.

Peran perpustakaan MIN 5 Demak Dalam Gerakan Literasi Baca menciptakan pojok baca di setiap kelas, menerapkan program baca 10 menit sebelum pembelajaran, sarana edukasi untuk tempat belajar bagi siswa dan guru, Serta Membuat jadwal kunjungan perpustakaan untuk setiap kelas. Dengan harapan tumbuhnya minat baca siswa dan terbukanya cakrawala pemikiran para peserta didik.

Hadirnya perpustakaan MIN 5 Demak upaya dalam meningkatkan Prestasi belajar siswa yakni dengan cara mengoptimalkan kolaborasi kinerja pustakawan dan guru untuk menyakinkan siswa akan pentingnya pepustakaan, baik melalui sosialisai, memotivasi, serta Edukasi di perpustakaan dll. karena pada hakikatnya dari adanya perpustakaan kita bisa mengambil sisi positif dan mengambil manfaat dengan sebaik-baiknya untuk menunjang keberhasilan dan mencetak generasi yang cendekiawan.

Daftar Pustaka:

  • Darmono, 2004. Manajemen dan Tatakerja perpustakaan , Jakarta, grasindo.
  • Departemen Agama RI, 2004. Kegiatan Ekstrakurikuler pada sekolah umum dan madrasah, Jakarta.
  • Ibrahim Bafadal, 2009. Pengelolaan perpustakaan sekolah, jakarta, Bumi Aksara.
  • Muhsin, 2014. Gerakan Literasi Mencerdaskan Negeri. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
  • Suyanto, Asep jihad, 2013. Calon guru dan guru profesional, yogyakarta, Multi pressindo.
  • Syaiful Bahri Djamarah,2018. Prestasi belajar dan kompetensi guru, Malang, CV literasi Nusantara abadi.
  • Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007, Perpustakaan, Pasal 3. Lihat juga Fuad Riyadi, “Menggagas Perpustakaan yang Terakreditasi di Perguruan Tinggi Islam”, Jurnal Libaria, (Vol. 4, No. 2, tahun 2016).

BIODATA PENULIS

Nama : Abu Khoir Tri Utomo, S.Pd
Tempat, Tanggal Lahir : Demak, 25 Desember 1995
Alamat : Ngelowetan RT/RW 01/03, Kecamatan Mijen Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Indonesia

Pendidikan :

  • Sekolah di IAIN kudus, fakultas pendidikan agam islam (PAI) tahun 2014 dan lulus di tahun 2018 adapun tempat mengabdi di MIN 5 Demak sebagai
  • Tenaga kependidikan / Pustakawan MIN 5 Demak.

Pengalaman Organisasi :

  • Ditahun 2012-2013 menjadi ketua osis di MA darul Ulum kudus, di tahun 2014-2018 menjadi sekretaris pesantren darul ulum kudus (IG
  • @ponpes_darululumkudus) saat ini menjabat menjadi Ketua Karangtaruna Lokajaya Desa Ngelowetan (IG ; @kt_lokajaya), menjadi ketua santri sekabupaten demak (IG @sanindokabdemak) dan menjadi penasehat IPNU dan IPPNU Ranting Desa Ngelowetan.

Related Posts

One thought on “Peran Perpustakaan dalam Gerakan Literasi Baca untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di MIN 5 Demak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *