Perpustakaan Relasi

Perpustakaan Desa Ceria Sidokumpul, Patean, Kendal, Jawa Tengah

A. SEJARAH

Dusun Cipluk Sidokumpul merupakan sebuah desa yang termasuk desa tertinggal di Kecamatan Patean Kabupaten Kendal. Jauh dari jangkauan pasar tradisional, rumah sakit, sekolah, unit kesehatan dll. Akses jalan yang masih bebatuan dan transportasi yang kurang memadai membuat kami para warga kesulitan untuk pergi keluar dari desa.

Berawal dari keprihatinan melihat anak–anak kecil dilingkungan sekitar kami yang nyaris tidak pernah membaca buku selain buku sekolah. Maka kami berinisiatif untuk menbuat taman baca masyarakat dengan cara mengumpulkan buku bacaan anak–anak dan remaja yang kemudian kami sajikan secara sederhana kepada anak–anak dan remaja yang kami maksudkan tersebut. Keprihatinan lain muncul ketika melihat kenyataan bahwa sebagian besar orang tua disini adalah buruh tani, dengan sumber daya manusia (SDM) yang yang kurang. Membuat para orang tua merasa kurang memperhatikan anak-anaknya didunia pendidikan. Berpenghasilan di bawah pendapatan nasional rata-rata, membuat mereka hanya bisa menyekolahkan anaknya sampai SMP. Masih banyak anak-anak yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di lingkungan kami.

Masyarakat perlu diperhatikan dalam hal pengayaan ilmu pengetahuan karena dengan pengetahuan setidaknya masyarakat akan mengerti dan memahami hal–hal yang selama ini mereka abaikan dan mereka anggap tidak penting menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat untuk memperbaiki taraf hidup mereka. Dengan keberadaan taman baca masyarakat ini, kami berharap bisa memberi warna baru dan tambahan pengetahuan di lingkungan masyarakat desa kami yang masih banyak membutuhkan pembinaan disegala bidang. Terutama pada anak–anak dan remaja yang lebih senang bermain gadjet dari pada membaca, sehingga dengan adanya taman baca masyarakat ini kami berharap bisa memberikan nuansa baru dan berwisata pengetahuan lebih jauh dan bermutu melalui buku.

Berorientasi terhadap keadaan sosial masyarakat dusun Cipluk Sidokumpul yang jarang berpendidikan tinggi dan pola pikir masyarakat yang tidak menganggap penting pendidikan, maupun masih banyaknya warga yang tidak mampu menyekolahkan sampai ke jenjang lebih tinggi. Maka kami menganggap perlu menyajikan menu baru untuk menggugah dan mendekatkan masyarakat dengan jendela ilmu berupa buku.

Proses kami tidaklah mudah, Banyak jalan jalan terjal yang kami hadapi. Berawal dari tiga relawan literasi desa, seiring berjalannya waktu menjadi 10 relawan. Awal mula terkumpulnya buku yaitu kami para relawan menyebar pamflet open donasi buku di media sosial , alhamdulilah respon dari masyarakat sangat baik dan banyak support dari temen temen untuk membantu menyebarluaskan pamflet tersebut. Dan tentunya kami juga mendatangi perpustakan- perpustakaan yang sudah berdiri lama, kami mengunjungi beberapa perpustakaan di Kendal lebih tepatnya di kecamatan Patean, setelah kami tau ternyata ada komunitas perpustakaa desa dan TBM (taman baca masyaraakat) sebanyak 12 anggota, dan sudah di resmikan oleh bupati Kendal.

Pertama kali kami berkunjung di perpustakaan Griya Pustaka yang terletak di desa Curug Sewu kecamatan Patean kabupaten Kendal, banyak hal yang kami dapatkan dari kunjungan ini, berbagai tips dan saran kami dapatkan. Lalu kami lanjut berkunjung ke perpustakaan yang ada di desa Pagersari kecamatan Patean kabupaten Kendal, yang waktu itu pernah mendapatkan penghargaan/ prestasi sebagai “kampung literasi.”

Setelah mengunjungi beberapa perpustakaan yang ada, kemudian kami tergerak dan termotivasi untuk mendirikan perpustakaan didesa kami dengan berbekal tips, saran dan beberapa informasi serta pengetahuan yang kita dapatkan. Tak lupa kami pun mengajukan permohonan buku dari perpustakaan tersebut. Alhamdulilah untuk mengawali niat baik kami para relawan , hari pertama terjun kemasyarakat kami menggelar lapak baca dengan menggunakan buku buku buku donasi seadanya, tidak berhenti disini anak anak yang biasanya bermain kita berusaha mendekati dan membujuk serta mengajari anak anak agar mau membaca, hari kedua kita menggelar lapak baca di dua tempat dengan tujuan mem branding ke masyarakat. Respon masyarakat baik karenanya anaknya bisa belajar diluar jam sekolah dan menambah wawasan.

Awalnya kami hanyalah sebuah komunitas relawan literasi desa, lalu merambat menjadi Taman Baca Masyarakat dan kami bertekat untuk menjadikannya Perpustakaan desa. Mengingat perpustakan kami belum resmi, belum ada surat resmi dari pemerintah desa setempat akhirnya kami memberanikan diri untuk menemui pemerintah desa setempat yaitu kepala desa. Dengan menyampaikan maksut kedatangan kami serta visi misi dan tujuan.

Tak dipungkiri respon kepala desa kurang memuaskan bagi kami, beliau tidak terlalu setuju dengan program kami, dan beberapa yang kami ajukan salah satunya untuk meminta SK Perpustakaan, beliau mengganggap bahwa pembangunan struktur desa jauh lebih penting dibanding pembangunan perpustakaan, dan beliau tidak bersedia menganggarkan dana desa untuk mengsukseskan program kami, yang menurut pandangan saya baik karena mengingat desa kami yang tergolong terpencil jauh dari perkotaan serta tertinggal dan banyak sekali anak-anak yang putus sekolah karna terkendala oleh biaya. Kami sempat beradu argumen dengan beliau selaku kepala desa bahwa program perpustakaan desa memang sudah seharusnya ada di desa, kita tidak menyerah dengan itu, kita tetap mengusahakannya.

Pada saat itu bertepatan ada program dari Perpustakaan Nasional yaitu perpustakaan berbasis inklusi sosial yang dimana semua pesertanya harus sudah ada SK dari desa, karena itu adalah syarat wajib mengikuti lomba tersebut. Akhirnya kami mengusahakan kembali agar perpustakaan ceria mempunya SK resmi dari desa, tidak lah mudah bagi kami memperjuangkan perpustakaan, dari yang mengetik sendiri naskah surat SK, Begitu Susah ditemuinya bapak kepala desa karna jadwal yang begitu padatnya saat itu. Sampai magrib kita menunggu beliau menyelesaikan kesibukannya hari itu, Dengan kerendahan hati beliau akhirnya menandatangani SK tersebut. Dengan perasaan ragu kepada kami, dan menitipkan pesan bahwa “sesuatu organisasi atau pergerakan yang susah itu mempertahankan organisasi tersebut, seseorang dengan mudahnya mengumpulkan masa dan membentuknya”. Alhamdulilah hari itu kami pulang dengan keadaan hati yang gembira dengan SK resmi perpustakaan yang kami beri nama “Perpustakaan Ceria”.

B. SELAYANG PANDANG

Nama Perpustakaan : Perpustakaan Ceria
Alamat Perpustakaan : Cipluk RT 015/ 005 Sidokumpul Kec. Patean, Kab. kendal, Jawa Tengah
Email Perpustakaan : tbmceria23@gmail.com
Nama IG Perpustakaan : Perpus_ceria23
Nama Facebook perpustakaan : perpus ceria sidokumpul
Nama Desa : Sidokumpul
Nama Kecamatan : Patean
Nama Kabupaten/Kota : Kendal
Nama Provinsi : Jawa Tengah
Nama Kepala Desa : Ari Rimbawanto
Nama Ketua/Pengurus Perpustakaan : CINDI LALA
Tahun Berdiri Perpustakaan : 2019
Jumlah Pengelola Perpustakaan : 17 orang
Jumlah judul koleksi buku : .400 judul
Sumber Buku : Donasi / Hibah buku
Jumlah Kunjungan rata-rata perhari : 12 orang

C. VISI & MISI

1. Visi

“Terwujudnya Perpustakaan Desa “ Ceria” Sebagai Pusat Pembelajaran dan Unggul Dalam Pelayanan Perpustakaan Untuk Mewujudkan Masyarakat Gemar Membaca.”

2. Misi

Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya informasi dan pengetahuan melalui perpustakaan
Menumbuhkan minat baca masyarakat dari usia dini.
Mengupayakan terwujutnya perpustakaan yang represif bagi warga Desa sidokumpul dalam memperoleh informasi.
Mewujudkan sarana dan wadah bagi pengembangan potensi SDM kreatifitas warga desa.

D. STRUKTUR ORGANISASI

Penanggungjawab : Kepala Desa Sidokumpul

Penasehat : Ali Nur F

Pengelola :

Ketua : Cindi Lala
Wakil Ketua : Choirudin

Sekretaris :

1. A. Anata
2. Siti Zulfa
3. Eli Septiani

Bendahara :

1. Vika Ariska Amalia
2. Suswanti
3. A. Isrorudin Mubroq

Staff :

Media Informasi :

1. Elfina Rosdiana
2. Riska Mayangsari
3. M. Nur rizki A
4. Nurul Hidayah

Bagian Kearsipan dan pengelolaan :

1. Evi Yuliasari
2. Elikasari
3. Atip
4. Siti Nasikah
5. Annisa S. Putri

Pengabdian Masyarakat :

1. Ahmad Muzaki
2. Awalus Solikhatun
3. Aris Purwanto
4. Zaki Ulinuha

E. PROGRAM KEGIATAN

1. Kegiatan Unggulan

a. Les Grup yang diikuti oleh anak SD dan anak SMP yang diselenggarakan di perpustakaan ceria dan diselenggarakan setiap hari : selasa,rabu, kamis, sabtu,dan minggu. Jam : 13.00- 14.30 WIB
b. Lapak Baca yang diselenggarakan untuk menarik minat baca anak anak yang kami selenggarakan setiap 2 bulan sekali, / belum terjadwal

2. Kegiatan Lainnya

a. Membuat ketrampilan dengan bahan bekas
b. Lomba Menggambar

F. SARANA DAN PRASARANA

1. Sarana

a. Koleksi buku : 400 judul
b. Rak Kayu : 2 Buah

2. Prasarana

Gedung masih menumpang kediaman rumah Bapak Solikhun ( Rumah warga )

G. MITRA DAN JARINGAN KERJA

a. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kendal

H. SUMBER DANA

Belum ada suntikan dana apapun semua buku dari hasil Donasi

I. PRESTASI

Juara Favorit dalam lomba kisah inspiratif Perpustakaan desa tingkat nasional 2020 yang di selenggarakan oleh CV Tirta Buana Medi

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *