Bilik Pustaka

Integritas Perpustakaan Keliling dan E-Perpus dalam Rangka Meningkatkan Minat Baca Anak Desa

Minat membaca masyarakat Indonesia sangatlah rendah. Menurut data UNESCO dalam riset bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016, Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara dalam hal minat membaca. UNESCO menyebutkan bahwa indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001 yang artinya setiap 1000 penduduk hanya satu yang memiliki minat baca.

Sebanyak 60 juta penduduk Indonesia memiliki gawai. Indonesia berada di urutan kelima dunia terbanyak kepemilikan gadget. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.

Ironisnya, minat baca buku rendah akan tetapi data Wearesocial per Januari 2017 mengungkap orang Indonesia bisa menatap layar gadget kurang lebih 9 jam sehari (Kominfo). Hal itu sangatlah tidak berguna, karena bisa jadi masyarakat Indonesia menatap layar gaway untuk hal-hal yang tidak berpaedah. Rendahnya minat baca siswa dapat berpengaruh terhadap pendidikan sehingga berdampak pada kualitas kelulusan siswa, kurangnya pengetahuan, tidak memiliki kualitas diri dan tidak bisa memajukan peradaban sebab siswa tersebut tidak memiliki keinginan untuk membaca. Salah satu ciri-ciri anak yang tidak memiliki minat membaca yang tinggi (rendah), apabila ada waktu luang anak tersebut akan menggunakan waktu luangnya untuk kegiatan yang lain seperti bermain dan lain sebagainya (Soetminah dalam Meity & Ramadani, 2015: 33).

Membaca pada era globalisasi sekarang ini merupakan suatu keharusan yang mendasar untuk membentuk perilaku seorang siswa. Dengan membaca seseorang dapat menambah informasi dan memperluas ilmu pengetahuan serta kebudayaan. Kegiatan membaca erat hubungannya dengan minat membaca itu sendiri, tanpa adanya minat siswa tidak akan tertarik untuk membaca. Minat merupakan faktor yang sangat penting yang ada dalam diri setiap manusia. Meskipun motivasinya sangat kuat, tetapi jika minat tidak ada tentu kita tidak akan melakukan sesuatu yang dimotivasikan pada kita. Begitu pula halnya kedudukan minat dalam membaca menduduki tingkat teratas, karena tanpa minat seseorang sukar akan melakukan kegiatan membaca (Tarigan: 1986).

Untuk meningkatkan minat baca di Indonesia, maka harus dimulai dengan edukasi dari tiap-tiap desa di Indonesia. Pemerintah, masyarakat dan semua elemen harus terlibat dalam tujuan meningkatkan minat baca. Perpustakaan muncul menjadi suatu bagian penting sebagai pusat informasi dan data. Menjadi tempat bagi publik mengisi dan mengasah otak. Maka sangat perlu ada perpustakan yang spesifik untuk menangani masalah tertentu. Melalui perpustakaan keliling dari desa kedesa diharapkan masyarakat Indonesia lebih gemar membaca karena perpustakaan keliling memiliki kelebihan seperti Sifatnya yang fleksibel karena dapat berpindah-pindah, menyediakan layanan perpustakaan secara lebih informal, menyediakan pergantian koleksi secara tetap, menghubungkan pemakai dengan layanan perpustakaan menetap secara terus menerus , memungkinkan pemakai menerima layanan profesional dari perpustakaan wilayahnya, mecara aktif mempromosikan layanan perpustakaan karena selalu kelihatan berkeliling di masyarakat (The Australian Librarian’s Manual, 1982:592).

Namun pada era saat ini sedang terjadi pandemi COVID-19 masyarakat dilarang untuk berkerumun bahkan sekolahpun di rumah. Maka untuk meningkatkan minat baca masyarakat beralih melalui e-perpustakaan. Chapman dan Kenney dalam Sismanto 2008, berpendapat bahwa perpustakaan digital lebih menguntungkan karena memiliki empat alasan yaitu: Institusi dapat berbagi koleksi digital, Koleksi digital dapat mengurangi kebutuhan terhadap bahan cetak pada tingkat lokal, Penggunaannya akan meningkatkan akses elektronik, Nilai jangka panjang koleksi digital akan mengurangi biaya yang berkaitan dengan pemeliharaannya dan penyampaiannya. Selain itu, Gatot Subrata 2009 mengatakan keunggulan perpustakaan digital yaitu: Commit To User 19,1 Long Distance Sercice, artinya dengan perpustakaan digital, pengguna bisa menikmati layanan sepuasnya, kapanpun dan dimanapun, 2 akses yang mudah. Akses perpustakaan Akses pepustakaan digital lebih mudah dibanding dengan perpustakaan konvensional, karena pengguna tidak perlu dipusingkan dengan mencari di katalog dengan waktu yang lama, 3 Murah cost efective. Perpustakan digital tidak memerlukan banyak biaya.

Mendigitalkan koleksi perpustakaan lebih murah dibandingkan dengan membeli buku. 4 Mencegah duplikasi dan plagiat. Perpustakaan digital lebih aman, sehingga tidak akan mudah untuk diplagiat. Bila penyimpanan koleksi perpustakaan menggunakan format PDF, koleksi perpustakaan hanya bisa dibaca oleh pengguna, tanpa bisa mengeditnya. 5 Publikasi karya secara global. Dengan adanya perpustakaan digital, karya-karya dapat dipublikasikan secara global ke seluruh dunia dengan bantuan internet.

Gatot Subrata 2009 menambahkan bahwa bukan hanya kelebihan ataupun keunggulan yang dimiliki oleh perpustakaan digital, namun perpustakaan digital juga memiliki kelemahan, yaitu: 1 Tidak semua pengarang mengizinkan karyanya didigitalkan. Pastinya, pengarang akan berpikir-pikir tentang royalti yang akan diterima bila karyanya didigitalkan. 2 Masih banyak masyarakat Indonesia yang buta akan teknologi. Apalagi, bila perpustakaan digital ini dikembangkan dalam perpustakaan di pedesaan. 3 Masih sedikit pustakawan yang belum mengerti tentang tata cara mendigitalkan perpustakaan. Itu artinya butuh sosialisasi dan penyuluhan tentang perpustakaan digital.

Intergrasi antara perpustakaan keliling dan e-perpus akan menghasilkan dampak yang baik dalam menumbuhkan minat baca. Pada saat pandemi e-perpus hadir sebagai solusi menjadi media untuk kegiatan membaca. Sebelum diterapkannya perpustakaan keliling dan e-perpus terlebih dahulu dilakukan sosialisasi dalam penggunaan e-perpus karena tidak semua masyarakat desa mengerti baik dalam hal penggunaan teknologi.

Pemerintah desa harus berperan aktif dalam melakukan sosialisasi. Jika sosialisasi telah dilakukan dan pengetahuan masyarakat desa akan teknologi cukup mumpuni, maka e-perpus dapat diintegrasikan dengan perpustakaan keliling. E-perpus menjadi pengganti perpus keliling saat cuaca tidak memungkinkan terlebih saat pandemi seperti sekarang. Jika pandemi berakhir maka dapat dilakukan pengoprasian perpustakaan keliling di setiap desa. Terlebih dahulu dilakukan jadwal pepustakaan keliling untuk setiap kampung yang ada di desa.

Sasaran utama perpustakaan keliling yaitu anak-anak, dengan tujuan meningkatkan minat baca anak-anak di desa. Namun, orang tua berperan cukup besar dalam terwujudnya tujuan ini. Orang tua harus senantiasa mendukung dan mendampingi anaknya jika mengunjungi perpustakaan keliling. Dalam praktiknya petugas perpustakaan keliling harus menciptakan susana yang menyenangkan untuk anak-anak, salah satunya dengan diadakannya pembacaan dongeng untuk anak-anak. Dalam hal ini petugas perpustakaan keliling harus mempunyai skill dalam mencairkan suasana. Karena setiap kampung di desa memiliki jadwal perpustakaan keliling masing-masing, maka akan terbatas oleh waktu. Tidak setiap hari anak-anak dikampung dapat menikmati fasilitas perpustakaan keliling oleh sebab itu anak-anak dapat diarahkan oleh orang ruanya untuk mengunjungi e-perpus dalam gawainya masing-masing. Jadi tidak ada alasan untuk tidak membaca.

Apabila perpustkaan keliling diintergrasikan dengan e-perpus di desa maka fasiltas membaca menjadi lebih baik lagi. Minat baca anak desa pun akan meningkat,dengan begitu bisa memperbaiki generasi kedepannya menjadi lebih baik.

Daftar Pustaka:

  • Astuti, Yuli dan Nurasmi. 2013. Pengembangan Perpustakaan Digital Universitas Riau Dengan Program Library Management Sistem (SLIMS). Jurnal Gema Pustskawan Vo. 1 No. 1. Mei 2013. Peknbaru, Riau: Perpustakaan UNRI.
  • Dana, Timotius., Desi Herlina Samosir dkk. 2008. Pengembangan Digital Library Perpustakaan Universitas Atmajaya Yogyakarta. Seminar Nasional Informatika 24 Mei 2008. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Atmajaya Yogyakarta: Yogyakarta.
  • Guntur Tarigan, Henry. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Angkasa Bandung.
  • Ibrahim, Ali., Afrina, Mira. 2011. Pengembangan Model Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Kinerja Layanan Perpustakaan dan Mewujudkan Perpustakaan Ideal Berbasis Digital di Dasilkom Unsri. KNTIA. Universitas Sriwijaya.
  • Idris, Meity, H. & Izul Ramdani. (2015). Menumbuhkan Minat Membaca Pada Anak Usia Dini. Jakarta Timur: Redaksi Umar.
  • Indra, Gusman. 2016. Workshop/ Sosialisasi Aplikasi E-Campus Perpustakaan IAIN Batusangkar. Batusangkar: IAIN Batusangkar. 13 Mei 2016 Ruang Pertemuan Dosen Gd K lantai. 4.
  • Jie Sun, Bao Zhong Yuan. 2012. Development and Characteristic Of Digital Library as a Library Branch. Scivrse ScienceDirect Procedia IERI 2 (2012) 12-17 International Conference on Future Computer Supported Education.
  • Komalasari, Rita. 2014. Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Cet.14;Ed.1. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.
  • Yuadi, Imam. 2007. Perpustakaan Digital Paradigma, Konsep dan Teknologi Informasi yang digunakan. Jurnal Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan FISIP Unair: Surabaya

BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : Siti Saadah
NIM : 1187040058
Jurusan : Kimia
Fakultas : Sains dan teknologi
Tempat dan Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 13 Juni 2000
Alamat : Kp. Cimanggu 2 RT 010/RW 005 Ds. Sukamenak Kec. Sukaresik Kab. Tasikmalaya
E-mail : sitisaadah817@gmail.com
Moto hidup : Manjaddawajada

Nama Lengkap : Rina Nurlaelasari
NIM : 1187040058
Jurusan : Kimia
Fakultas : Sains dan teknologi
Tempat dan Tanggal Lahir : Lebak, 27 Juli 1999
Alamat : Kp. Cirompang Ds. Lebaktipar Kec. Cilograng Kab. Lebak Provinsi Banten
E-mail : rinanurlaelasari6542gmail.com
No.Telp/Hp : 083890915846
Moto hidup : Sukses itu butuh proses

 

Nama Lengkap : Widia Sari
NIM : 1187040058
Jurusan : Kimia
Fakultas : Sains dan teknologi
Tempat dan Tanggal Lahir : Bekasi, 14 Januari 2001
Alamat : Kp. Bluwo Brahol Rt 01/03 Ds. Sukalaksana Kec. Sukakarya kab. Bekasi
E-mail : sariwidia574@gmail.com
No. Telp/Hp : 085883433961
Moto hidup : Tidak ada yang menolak takdir kecuali do’a. Dan tidak ada yang dapat menambah umur kecuali kebaikan

 

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *