Bilik Pustaka

“Pulsa Gratis” Masa Pandemi di Banjar Selat

Perpustakaan Desa atau Pojok Baca sangat penting keberadaannya bagi masyarakat desa. Maka, sesuai tujuan nasional yang termuat dalam Pembukaan UUD Negara Republik Tahun 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, perlu ditindaklanjuti dengan upaya nyata tidak hanya di sekolah tetapi di masyarakat khususnya Banjar Selat Desa Belega dengan mendirikan Pojok Baca yang bisa dikunjungi pada masa pandemi, dan aktivitas lebih banyak di rumah mentaati protokol kesehatan.

Banjar atau dusun adalah lembaga desa terkecil dalam tatanan kehidupan adat istiadat dan keagamaan masyarakat Bali. Setiap desa adat di Bali umumnya memiliki Balai Banjar sebagai wahana berbagai kegiatan masyarakatnya. Lokasi Balai Banjar berada di tengah-tengah pemukiman sehingga fungsinya menjadi sangat sentral. Desa Belega memiliki wilayah 7 Banjar atau dusun, salah satunya adalah Banjar Selat yang beranggotakan 236 KK. Banjar Selat terletak di wilayah Desa Belega Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar Propinsi Bali. Rutinitas sehari-hari masyarakat Banjar Selat desa Belega seperti pada umumnya, yakni bekerja di sawah, kebun tradisional, nelayan, kerajinan, berdagang dan pertukangan. Beberapa diantaranya ada yang bekerja di kantor pemerintah ataupun swasta, dan lainnya sebagai pelaku usaha kecil, tukang, buruh dan serabutan. Sementara anak-anak usia sekolah disibukkan dengan tugas sekolahnya, sehingga mereka memiliki rutinitas masing-masing.

Kondisi saat ini (masa pandemi) mewajibkan anak-anak belajar secara online di rumah memanfaatkan tekhnologi informasi (Smartphone, lap top, jaringan internet, kuota) menyebabkan membuat tugas lebih gampang karena didampingi orang tua/keluarganya. Namun kenyataan orang tua kewalahan untuk mendampingi putra –putrinya belajar terutama dalam membuat tugas, karena harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga terutama sandang (harus punya uang untuk beli paket data, hp), pangan (makan). Dilain pihak anak-anak tanpa pengawasan orang tua hampir setiap hari pada saat-saat tertentu ramai mencari wifi di Balai Banjar namun lebih banyak memanfaatkan untuk chat bercanda/lucu-lucuan, main game, nonton film, youtube, atau browshing yang lain. Sampai saat ini Banjar Selat belum memiliki tempat/ruang baca untuk menampung aktivitas baca tulis warga. Dengan kondisi yang demikian, penulis tertarik mengangkat karya yang berjudul “PULSA GRATIS” MASA PANDEMI DI BANJAR SELAT, Arti dari akronim judul diatas adalah Perpustakaan Untuk Literasi deSA melalui Gerakan RemajA Tingkatkan Inovasi dan Sosialisasi pada Masa Pandemi di Banjar Selat Desa Belega.

Apa manfaat perpustakaan desa (Pojok Baca)? Bagaimana upaya untuk mendirikan perpustakaan desa (Pojok Baca)?

Tulisan ini secara khusus bertujuan mendirikan Pojok Baca di Balai Banjar dalam rangka membantu pembangunan masyarakat seutuhnya dimulai dari literasi desa (Permen Desa PDTT no.17 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa). Serta membudayakan kegemaran membaca pada masyarakat di wilayah pedesaan. Sedangkan secara umum bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat pedesaan terhadap pentingnya membaca sebagai kebutuhan, serta meningkatkan wawasan dan pengetahuan masyarakat pedesaan.

Manfaat tulisan ini memaksimalkan fungsi Balai Banjar serta membudayakan kemandirian warga khususnya dalam hal membaca. Disamping itu, Pojok Baca dapat meningkatkan wawasan bacaan masyarakat pedesaan, meningkatkan diskusi hasil bacaan masyarakat pedesaan, meningkatkan pengetahuan masyarakat pedesaan, memupuk semangat kebersamaan, kekeluargaan dan gotong royong di masyarakat.

Sebelumnya penulis paparkan beberapa istilah terkait judul di atas. Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.

Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial-ekonomi.

Perpustakaan diselenggarakan berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan, keprofesionalan, keterbukaan, keterukuran, dan kemitraan. Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
Perpustakaan Desa/Kelurahan adalah Perpustakaan yang diselenggarakan oleh pemerintah desa/kelurahan yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan perpustakaan di wilayah desa/kelurahan serta melaksanakan layanan perpustakaan kepada masyarakat umum yang tidak membedakan usia, ras, agama, status sosial ekonomi dan gender.
Jadi dapat diketahui bahwa perpustakaan memiliki peran penting yang bermuara untuk mencerdasan kehidupan bangsa, sangat diperlukan keberadaannya bagi masyarakat pedesaan terutama di Banjar/dusun Selat desa Belega.

Desa adalah Desa dan Desa Adat atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional. Terkait dengan pengertian di atas, Banjar Selat merupakan desa adat memiliki aturan lokal (awig-awig desa adat) namun tetap sinergi dengan desa dinas.

Secara umum, literasi dapat diartikan sebagai keberaksaraan, yaitu kemampuan seseorang membaca dan menulis. Budaya membaca seharusnya ditanamkan sejak dini, karena melalui membaca , cakrawala berpikir seseorang akan terbuka dan menyerap banyak ilmu pengetahuan. Minat baca akan mempengaruhi individu dan bangsa pada masa yang akan datang, juga pemahaman ekonomi untuk menentukan masa depan global.

Education Development Center (EDC) menyatakan bahwa literasi lebih dari sekedar kemampuan membaca dan menulis, namun lebih dari itu literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan kemampuan yang dimiliki dalam hidupnya. Kemampuan membaca kata dan membaca dunia adalah seni literasi.

Terkait dengan pengertian literasi di atas, untuk mendukung gerakan literasi sekolah pada masa pandemi perlu adanya Pojok Baca di Banjar Selat Desa Belega.

Di setiap Banjar pada desa di Bali memiliki organisasi anak remaja yang disebut Sekeha Teruna teruni dengan anggota anak remaja yang berusia 15 Tahun sampai mahasisawa atau belum menikah. Remaja merupakan masa dimana peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, yang telah meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Masa tersebut berlangsung dari usia 12 tahun sampai 21 tahun (Dewi 2012)

Inovasi adalah pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru atau pembaharuan. Pengertian lainnya adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya (KBBI).

Dalam hal ini inovasi yang penulis maksud adalah upaya mendirikan Pojok Baca yang dipelopori, dikelola oleh anak remaja, dengan memanfaatkan ruangan yang ada yang sebelumnya berfungsi sebagai gudang yang terkesan agak kumuh. Dengan mengubah fungsi menjadikan Pojok Baca, secara langsung kebersihannya terjaga, dapat menampung atau mewadahi aktivitas remaja sehingga menjadi lebih produktif.

Dalam buku Dasar-Dasar Sosialisasi (2004) karya Sutaryo, Sosialisasi merupakan suatu proses bagaimana memperkenalkan sistem pada seseorang. Serta bagaimana orang tersebut menetukan tanggapan serta reaksinya. Sosialisasi ditentukan oleh lingkungan sosial, ekonomi dan kebudayaan di mana individu tersebut berada. Selain itu sosialisasi juga ditentukan dari interaksi pengalaman-pengalaman serta kepribadiannya. Dengan sosialisasi manusia sebagai makhluk biologis menjadi manusia yang berbudaya, cakap menjalankan fungsinya dengan tepat sebagai individu dan anggota kelompok. Dengan demikian berarti adanya Pojok Baca di Balai Banjar akan terjadi interaksi, komunikasi, tukar informasi, antar warga dengan latar belakang yang berbeda baik dari segi kemampuan ekonomi, keluarga, sekolah dengan tingkat dan jenis yang berbeda sehingga dapat memupuk rasa kebersamaan, bekerjasama/gotong royong, mempererat kekeluargaan, dan yang terpenting membuka wawasan, menambah pengetahuan.

Beberapa manfaat Pojok Baca Balai Banjar pada masa pandemi adalah:

  • Untuk membantu menambah wawasan saat membuat tugas-tugas sekolah memenuhi tuntutan intelektual, memupuk kegemaran membaca, meningkatkan pengembangan diri dengan tetap mentaati protokol kesehatan
  • Memenuhi kepentingan hidup, mengetahui hal-hal yang aktual, membuka cakrawala
  • Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada seseorang (si pelajar), misalnya berkunjung ke objek-objek tertentu.
  • Menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat secara langsung dan konkret, misalnya denah.
  • Memperluas dan menambah cakrawala sajian yang ada di dalam kelas, misalnya majalah atau narasumber.
  • Memberikan informasi yang akurat dan terbaru, misalnya; buku bacaan, ensiklopedia.

Manfaaat Perpustakaan/Pojok Baca Balai Banjar menampung aktivitas warga yang kondusif dengan mengubah fungsi gudang menjadi Pojok Baca yang bersih tertata rapi sehingga lebih menarik, jarak tempuh sasaran lebih dekat, masyarakat di wilayah Banjar yang datang membaca dapat lebih sering berdiskusi dan bertukar informasi atau bertukar pendapat, menambah pengetahuan dan wawasan, mempererat ikatan kekeluargaan, menemukan kiat-kiat usaha rumah tangga baru yang memungkinkan dicoba untuk lakoni, dapat dijadikan tempat anak sekolah membuat sekolah, arena bermain paud, tempat bercengkrama dan senda gurau lansia, dan lain sebagainya.

Dengan mendirikan perpustakaan/Pojok Baca ada beberapa hal positif :

  • Ada beberapa orang yang mengawasi kegiatan/aktivitas anak-anak sehingga terkontrol (mengurangi main game juga browshing hal-hal yang tidak baik)
  • Yang mengawasi/mengelola diutamakan warga setempat supaya dapat penghasilan (dari dana desa atau bisa diusulkan pada pemerintah) dengan sendirinya menambah kesejahteraan (karena membuka lapangan kerja baru sehingga mengurangi pengangguran)
  • Dengan kemajuan tekhnologi informasi mengarah pada literasi digital

Pendirian Pojok Baca di Balai Banjar

Pendirian Pojok Baca di Balai Banjar, sepenuhnya adalah gagasan penulis yang mengacu pada sub tema ‘Pendirian Perpustakaan di Wilayah Pedesaan’, penulis mencoba mengemukakan gagasan mengenai pemanfaatan Balai Banjar sebagai Pojok Baca bagi warganya. Pendiriannya dapat memanfaatkan ruangan yang sudah ada dengan menatanya sedemikian rupa sehingga dapat difungsikan sebagai Pojok Baca.

Bila rencana pendirian Pojok Baca Banjar sudah mendapat kesepakatan bersama masyarakat Banjar setempat, maka rencana penataan ruangan sudah dapat mulai dilaksanakan sesuai waktu yang disepakati. Penataan ruangan yang tersedia dapat tetap tanpa mengesampingkan fungsi utama Balai Banjar. Penataan baik untuk tempat penyimpanan bahan bacaan maupun untuk area baca dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama masyarakat . Bahan bacaan dapat berupa buku-buku terkait pelajaran, literatur, majalah, komik dan sebagainya yang dikumpulkan secara sukarela atau kemungkinan adanya sumbangan dari donatur atau kampanye balon-balon pejabat atau wakil rakyat, dan sebagainya ataupun menggunakan anggaran dana desa. Area baca dapat dijadikan dengan sedikit menata area terbuka yang ada dengan tetap memperhatikan fungsi utamanya sehingga tidak saling menggangu. Sementara pengelolaan dapat mengikut sertakan peran masyarakat setempat. Hal ini dapat menghidupkan kembali jiwa gotong royong dan kebersamaan yang semakin menipis.

Pemilihan Balai Banjar sebagai tempatnya, karena paling menyentuh dan lokasinya paling dekat dengan masyarakat pedesaan. Balai Banjar adalah tempat berkumpul terdekat di lingkungan masyarakat Bali di luar pekarangan perumahan. Semula Balai Banjar digunakan untuk berbagai kegiatan terkait adat/keagamaan. Namun seiring dengan perkembangan jaman, Balai Banjar juga digunakan sebagai kegiatan non keagamaan, seperti misalnya, Pilkadus, Pilkades, Pemilu, kegiatan penyuluhan, posyandu, dan sebagainya.

Pada umumnya, setiap Balai Banjar memiliki satu bangunan dengan bagian ruangan terbuka yang prosentasenya lebih luas dari bagian ruangan tertutup. Ruangan terbuka adalah ruangan yang digunakan untuk tempat melakukan berbagai kegiatan. Sementara ruangan tertutup biasanya digunakan untuk menyimpan berbagai peralatan atau perlengkapan milik komunitas di wilayah Banjar tersebut. Menurut penulis istilah Pojok Baca memberikan kesan yang lebih merakyat dan lebih familiar dibandingkan perpustakaan yang masih belum terlalu populer dikalangan masyarakat pedesaan.

Untuk sebuah Pojok Baca yang sederhana saja tetap dibutuhkan ruangan yang memadai. Ruangan memadai yang dimaksud dalam hal ini tidaklah harus mewah, melainkan mampu menjadi wadah atau wahana yang aman dan nyaman, baik bagi bahan bacaannya maupun bagi pemustaka.

Sarana dan prasarana minimal yang dibutuhkan, di antaranya yaitu; rak buku, buku dan bahan bacaan lainnya, buku pengunjung dan alat tulis, area baca, serta penjaga/pengelola/penanggungjawab Pojok Baca.

Penataan Rak Buku dan Ruang Baca

Penataan rak buku dilakukan sesuai dengan luas ruangan yang ada. Usahakan agar menempatkan rak buku sedemikian rupa agar tidak menelantarkan perlengkapan milik Banjar serta tidak menggangu kegiatan utama Banjar. Sementara ruang baca dapat menggunakan ruang terbuka yang ada atau sesuai dengan kesepakatan hasil sangkep/rapat Banjar.

Beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan dalam menata buku-buku pada rak buku, di antaranya adalah:

  • Pemberian kode pada buku sesuai katagorinya. Sama seperti layaknya perpustakaan pada umumnya, pemberian kode pada buku dimaksudkan agar lebih mudah mengambil dan menyusun kembali. Misalnya untuk kategori buku tentang kesehatan diberi kode KES#001-dst, buku-buku tentang resep masakan diberi kode RMAS#0001-dst, atau sesuai kesepakatan bersama.
  • Pemberian kategori pada rak buku sesuai kategori dan kode buku. Misalnya, kategori sejarah kode S#0001-S#0010, Babad dengan kode B#0001-B#00015, dst.
  • Memisahkan susunan buku-buku yang masuk kategori umum, wirausaha, hiburan, literatur, anak-anak, filsafat, dst.
  • Pemberian sampul plastik pada buku-buku, majalah, dan bahan bacaan lainnya. Bila memungkinkan pemberian sampul plastik untuk menjaga kebersihan buku atau bahan bacaan lainnya. Namun hal tersebut sudah tentu bergantung pada ketersediaan dana.

Untuk penataan ruang baca juga sesuai dengan desain yang telah disepakati, yakni menyesuaikan dengan situasi dan kondisi tata ruang Banjar.Bila sedang tidak ada acara Banjar, kemungkinan untuk menggunakan semua area terbuka dengan atau tanpa kursi/bangku (lesehan), tetapi bila sedang ada acara mungkin harus dilakukan musyawarah untuk memperoleh kesepakatan.

Sasaran Pendirian Pojok Baca Balai Banjar

Walaupun anak usia sekolah sudah mengenal perpustakaan di lingkungan sekolah, namun karena belajar dari rumah maka melalui Pojok Baca dapat mewadahi aktivitas baca tulisnya. Di tengah pandemi (belajar dari rumah) justru Pojok Baca Balai Banjar sangat bermanfaat untuk membantu menambah wawasan saat membuat tugas-tugas sekolah, juga memupuk kegemaran membaca dengan tetap mentaati protokol kesehatan. Selanjutnya remaja/teruna teruni memberikan motivasi dan mengajak rekan-rekan untuk membaca.

Pada awalnya diselingi dengan permainan untuk menarik minat warga ke Balai Banjar melihat Pojok Baca. Kemudian giliran membaca dan saling menceritakan tentang isi bacaan. Suatu saat diadakan lomba menyimak buku membuat ringkasan dengan memberi hadiah untuk memotivasi sehingga semakin giat untuk membaca daan menulis.

Disamping sesama remaja juga memberikan motivasi kepada warga diluar usia sekolah dan lansia agar memanfaaatkan Pojok Baca dalam mencari informasi, bertukar pikiran, pengalaman. Sehingga lansia yang produktivitasnya sudah mulai menurun akan jadi prioritas utama karena kebutuhan akan aktivitas rutin yang seimbang dan memadai. Semakin bertambah usia bukan berarti semangat hidup harus meredup. Meskipun tidak mungkin seenergik di masa muda, akan tetapi menikmati hari tua yang bahagia adalah hak semua lansia. Yang menjadi pusat perhatian dalam menjaga tubuh lansia tetap sehat adalah dengan menjaga kesehatan otak sebagai motor penggerak organ lainnya agar tetap berfungsi maksimal. Salah satu cara untuk merangsang agar otak tetap berfungsi dengan baik adalah dengan cara banyak membaca, bisa juga mengurangi kepikunan dengan sosialisasi, komunikasi/interaksi dengan warga sambil bercanda ria.

Petugas Jaga dan Administrasi Pojok Baca Balai Banjar

Sesuai dengan lingkup jangkauan Pojok Baca Balai Banjar yang tidak terlalu luas, petugas yang jaga mungkin cukup satu orang dengan memberikan imbalan (gaji) sesuai kemampuan Banjar. Jika memungkinkan supaya diusulkan agar mendapat honor dari pemerintah. Sekeha Teruna Teruni di sini memegang peranan, jika ada yang dengan sukarela mau menemani, di samping itu bisa secara bergilir membantu membersihkan ruangan sehingga kebersihan tetap terjaga.

Meskipun bukan merupakan suatu usaha yang mencari laba (non profit), pembukuan tetap harus dibuat secermat dan selengkap mungkin.admistrasi Pojok Baca meliputi pembukuan pembiayaan, iuran anggota bila memungkinkan, inventaris dan buku bacaan, dsb.

Dari uraian di atas dapat ditarik simpulan bahwa Pojok Baca sangat besar manfaatnya bagi remaja untuk bisa berinovasi dan bersosialisasi sehingga dapat membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca bukan saja untuk memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga untuk merangsang sel-sel otak tetap berfungsi sebagai mana mestinya.

Keberadaan Pojok Baca sangat diperlukan. Mendirikan Pojok Baca di Balai Banjar dapat memanfaatkan ruangan yang sudah ada dan menyesuiakan dengan tata ruang Banjar, besarnya biaya atau anggaran yang tersedia, kenyamanan dan keamanan serta singkronisasi dengan kegiatan dan fungsi utama Banjar.

Untuk para remaja disarankan selalu berinovasi dalam mengembangkan Pojok Baca. Dengan demikian keberlanjutan Pojok Baca Balai Banjar dapat berkembang menjadi perpustakaan yang lebih lengkap baik dari segi isi maupun penampilannya yang mengarah pada perpustakaan digital.

Referensi:

  • Sekretariat Jendral MPR RI Januari 2011, Buku UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Pembukaan alenia 4 tujuan Negara : mencerdaskan kehidupan bangsa)
  • https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/UUD/1945/UUDTAHUN-1945
  • https://library.usu.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/UU-Nomor-43-Tahun-2007-Tentang-Perpustakaan.pdfUndang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan 27 Nopember 2019
  • http://dinasperpusarsip.bojonegorokab.go.id/index.php/berita/baca/37 Perka PNRI Nomor 6 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan Desa/Kelurahan2 Nopember2019
  • https://www.kompasiana.com/ademesti/5c1d6c736ddcae06dd645766/membangun-kesadaran-literasi-anak-muda-mengapa
  • Gln.kemdikbud.go.id Pedoman GLNB-2016-2019
  • www.myprotection.id(Manfaat rajin membaca:mulai dari kesehatan otak hingga mental! Jakarta, 17 Pebruari 2020)
  • www.halodoc.com(artikel 6 manfaat membaca buku untuk otak, ditinjau oeh dr. Fadhli Rizal Makarim 18 Mei 2020)
  • www.jogloabang.comPermen Desa PDTT no.6 Thn 2020 ttg Perubahan atas Permen DesaPDTT No. 11 Tahun 2019 ttg Prioritas Penggunaan Dana Desa 4 Mei 2020
  • Infodesa.co.idPermen Desa Pembangunan Daerah Tertinggalno. 17 Tahun 2019/21 thn 2020(www.insandesa.web.id) tentang Pedoman Umum Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa 10 Oktober 2020
  • Sutaryo, Buku Dasar-Dasar Sosialisasi (2004)
  • Balai pustaka, Departemen pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga tahun 2005
  • Sebagian isi dari tulisan esai ini adalah ide atau pedapat pribadi penulis

BIODATA TOKOH

Nama : Dra. I Gusti Ayu Menaka
TTL : Klungkung, 21 Pebruari 1968
Domisili : Dusun Selat, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali
Pendidikan Terakhir : S1
Unit Kerja : SMP N 3 Semarapura

Kontak Person :
WA : 087861583555
E-MAIL : menakagustiayu @gmail.com
FB : Gusti Ayu Menaka
IG : Gustimenaka

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *