Bilik Pustaka

Smart Library: Inovasi Perpustakaan Pintar melalui Kolaborasi Penta-Helix

Pendidikan adalah salah satu ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Taraf hidup masyarakat di suatu negara sangat bergantung pada tingkat kecerdasan warganya. Sementara itu pendidikan yang maju dipengaruhi oleh kemampuan literasi. Di sinilah peran perpustakaan sebagai tonggak harapan untuk meningkatkan literasi masyarakat.

Perpustakaan adalah tempat menampung buku-buku yang bisa dibaca ataupun dipinjam oleh masyarakat. Perkembangan perpustakaan kini sudah meluas sehingga tidak hanya dijadikan tempat membaca buku dalam keheningan, tetapi sudah menjadi sarana bertukar pikiran bagi berbagai lapisan masyarakat. Indonesia telah menorehkan prestasi yang membanggakan dalam hal pembangunan perpustakaan. Menurut Kepala Perpustakaan Nasional menyampaikan bahwa jumlah perpustakaan di Indonesia mencapai 164.610 perpustakaan oada tahun 2019. Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai negara peringkat kedua jumlah perpustakaan terbanyak di dunia. Perpustakaan ini meliputi jenis perpustakaan umum (42.460), perpustakaan perguruan tinggi (6.552) perpustakaan khusus perusahaan (2.057) dan perpustakaan sekolah (113.541) (Sean, 2019).

Di sisi lain, menurut data UNESCO kondisi literasi masyarakat Indonesia sangat mengkhawatirkan, yakni hanya 0,001%. Artinya dari 1000 warga Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. Selain itu, sebuah riset yang bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada tahun 2016 menunjukkan bahwa Indonesia berada pada peringkat ke-60 dari 61 negara yang disurvei. Hal ini tentu kontradiktif dengan peringkat Indonesia dalam hal ketersediaan perpustakaan (KOMINFO, 2017)

Kurangnya minat baca di masyarakat dipengaruhi oleh kurangnya daya tarik fasilitas literasi, salah satunya perpustakaan. Mayoritas perpustakaan masih mepertahankan konsep klasik sehingga kurang menarik minat baca. Maka tantangan terbesar para pegiat literasi adalah pengadaan perpustakaan yang tidak hanya nyaman, namun juga menjawab kebutuhan masyarakat.

Perkembangan dunia yang sangat pesat menimbulkan berbagai perubahan dalam setiap aspek kehidupan. Begitupun denga tata kelola perpustakaan yang harus menyesuaikan diri denga keadaan. Perpustakaan pintar (Smart Library) adalah inovasi perpustakaan yang mengusung nuansa pintar, dalam artian tidak hanya berperan sebagai tempat membaca buku semata. Namun juga menjadi jawaban bagi problematika masyarakat.

Perpustakaan Pintar (Smart Library) merupakan konsep perpustakaan yang menggabungkan lima komponen yakni Smart Book, Smart Minilab, Smart Garden, Smart Room dan Smart Museum.

Masing-masing komponen Smart Library tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Smart Book
    Smart Book adalah tata kelola buku perpustakaan yang didasarkan pada jenis-jenis buku yang ada di perpustakaan, pengadaan buku perpustakaan dan pengelolaan sumber daya buku. Pada penerapannya, pengadaan buku untuk Smart Library dapat dilakukan denga cara yang efisien dan unik. Salah satunya adalah dengan Koin Buku. Dalam konsep ini, perpustakaan menampung sumbangan buku-buku dari masyarakat dan memberikan imbalan berupa koin bagi mereka yang berdonasi. Koin Buku dapat berbentuk voucher belanja swalayan ataupun di tempat-tempat yang menjadi mitra perpustakaan.
  2. Smart Minilab
    Komponen Smart Minilab ini dilakukan sebagai jawaban atas kenyataan bahwa perkembangan IPTEK tidak hanya bisa diimbangi oleh bacaan tekstual semata. Smart Minilab adalah kegiatan penampilan percobaan-percobaan sederhana yang diadakan setiap weekend bagi para pengunjung perpustakaan. Kegiatan ini dilakukan oleh para akademisi, baik pelajar, mahasiswa ataupun relawan lainnya.
  3. Smart Garden
    Smart Garden adalah kebun atau halaman yang ditanami tanaman yang bermanfaat seperti halnya Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Kebun ini tidak harus luas, melainkan hanya cukup untuk menjadi pemandangan perpustakaan yang sejuk dan nyaman. Dengan perasaan nyaman itulah masyarakat akan lebih tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan.
  4. Smart Room
    Smart Room adalah ruangan pintar yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat berkebutuhan khusus. Misalnya penyediaan Audio Book bagi masyarakat tuna rungu.
  5. Smart Museum
    Smart Museum adalah tempat pelestarian benda-benda bersejarah dari daerah setempat. Contohnya tulisan-tulisan bersejarah, dokumentasi sejarah setempat dan sebagainya. Selain itu Smart Museum juga dapat memuat buku-buku bersejarah sebagai koleksi yang tidak dapat dipinjamkan sehingga kelestarian sejarah dapat senantiasa dipertahankan.

Gagasan Smart Library merupakan program berkelanjutan yang tidak bisa diwujudkan dalam hitungan bulan, melainkan dalam hitungan tahun, Demi keberhasilan inovasi Smart Library ini dibutuhkan pola kolaborasi yang komprehensif antar berbagai elemen. Penta-Helix adalah pola kolaborasi yang dipandang cukup optimal dalam tata kelola suatu organisasi ataupun projek. Konsep ini mengaitkan kepentingan dari lima sektor yakni komunitas, pemerintah, akademisi, pelaku bisnis dan media.

Konsep Penta-Helix adalah hasil pengembangan dari Triple-Helix dan Quadruple-Helix. Triple-Helix adalah pola kolaborasi yang mengaitkan tiga golongan yaitu akamedisi, pelaku industri, dan pemerintah .Sementara itu, konsep Quadruple-Helix menambahkan unsur komunitas sebagai pihak kolaborator. Pola ini terus berkembang sehingga menciptakan Penta-Helix yang menambahkan unsur media sebagai pelaku sosialisasi publik (Dudy dkk., 2016).

Konsep ini sangat potensial guna pengelolaan perpustakaan yang lebih optimal. Kelima subsektor tersebut memiliki peranan sebagai berikut:

  1. Akademisi terdiri dari mahasiswa, pelajar, dan pegiat literasi.
    Kalangan akademisi berperan dalam pemetaan gagasan, analisis sumber daya, dan pengarah inovasi dari segi pertimbangan peran perpustakaan. Para akademisi ini juga berperan penting dalam pengelompokkan buku-buku yang bermanfaat serta Smart Minilab.
  2. Pelaku Industri meliputi kalangan yang berperan untuk penguatan peran perpustakaan dari segi materil seperti pengadaan buku bacaan, pelaksanaan Koin Buku dan sebagainya. Pelaku bisnis juga dapat menjadikan peran ini sebagai bagian dari tanggung jawab sosial yang bersangkutan.
  3. Pemerintah berperan sebagai pengendali iklim kondusif antar berbagai pemangku kepentingan, menjamin administrasi dan fungsi pengawasan.
  4. Komunitas (masyarakat) sebagai penyedia SDM jembatan penghubung dari semua pemangku kepentingan.
  5. Media memiliki peran sebagai penunjang publikasi dan edukasi bagi masyarakat serta menjalin interaksi antar setiap komponen yang terlibat.

Denga adanya kolaborasi ini, tata kelola Smart Library dapat terwujud menjadi jawaban tantangan perpustakaan di masa kini. Pelayanan dan fasilitas Smart Library juga menyentuh setiap aspek kebutuhan masyarakat sehingga sangat potensial sebagai sistem tata kelola perpustakaan. Dengan kolaborasi Penta-Helix pembangunan dan pengelolaan perpustakaan dapat terlaksana dengan lebih optimal dan berkelanjutan.

Daftar Pustaka:

  • Dudy, E., Syukri, F., Subiyanto, A.F., dan Utdiyasan, R.N. Smart City Nusantara Development through the Application of Penta Helix Model. International Conference on ICT For Smart Society. Surabaya: 20-21 July 2016
  • KOMINFO, 2017. Teknologi Masyarakat Indonesia: Malas baca Tapi Cerewet di Medsos. URL: https://www.kominfo.go.id/content/detail/10862/teknologi-masyarakat-indonesia-malas-baca-tapi-cerewet-di-medsos/0/sorotan_media. Diakses 25 Januari 2021
  • Sean, I. 2019. Indonesia Dinobatkan Sebagai Negara Ke-2 Dengan Jumlah Perpustakaan Terbanyak di Dunia. URL: https://www.covesia.com/news/baca/78004/indonesia-dinobatkan-sebagai-negara-ke-2-dengan-jumlah-perpustakaan-terbanyak-di-dunia. Diakses 25 Januari 2021
  • Sebagian dari isi penulisan esai adalah ide pendapat pribadi dari penulis.

BIOGRAFI PENULIS

Nama : Enna Hasna Ainun Nuurul Ma’rifah
TTL : Majalengka, 27 November 2000
Domisili : RT 002 RW 001 Ciburuy, Sukaraja Kulon Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka 45454
Pendidikan Terakhir : SMA Negeri 1 Jatiwangi

Pengalaman :

  • Jong Scientist FMIPA UNS/Ketua Umum 2021
  • Studi Ilmiah Mahasiswa/Staff Pengurus Riset dan Teknologi 2021
  • Studi Ilmiah Gabungan Mahasiswa Fisika (SIGMA F)/ staff Pengurus Bidang Internal 2020
  • Jong Scientist FMIPA UNS/Staff Bidang Keilmiahan 2020

Kontak person :

  • ennahasna27@gmail.com (e-mail)
  • hasnaainun,n ( Instagram)

Related Posts

One thought on “Smart Library: Inovasi Perpustakaan Pintar melalui Kolaborasi Penta-Helix

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *