Bilik Pustaka

Strategi Penggerak Membangun Kreativitas di Taman Baca Masyarakat (Studi di Taman Baca Sigupai Mambaco Aceh Barat Daya)

Taman Baca masyarakat efektif digunakan sebagai sarana untuk menumbuhkan minat baca. Hal ini disebabkan karena taman baca dekat dengan masyarakat akar rumput. Taman baca juga memenuhi fungsi rekreasi perpustakaan. Melalui pendekatan ini, harusnya taman baca punya penggerak yang kreatif sehingga bisa menggerakkan masyarakat untuk datang dan berpartisipasi dalam meningkatkan minat baca.

Taman Baca yang Dekat dengan Masyarakat

Definisi TBM (Taman Baca Masyarakat) menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2006) adalah sebuah tempat atau wadah yang didirikan dan dikelola baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memberikan akses layanan bahan bacaan bagi masyarakat sekitar sebagai sarana pembelajaran seumur hidup dalam rangka peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar TBM. Salah satu intrumen untuk membangkitkan budaya gemar belajar melalui masyarakat gemar, membaca adalah dengan tersedianya Taman Bacaan Masyarakat (TBM). TBM adalah suatu lembaga/tempat yang menyediakan bahan bacaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan sebagai tempat penyelenggaraan program pembinaan kemampuan membaca dan belajar masyarakat, (Kusnadi, 2005). Diselenggarakannya taman bacaan selain untuk mewujudkan masyarakat gemar membaca, juga dimaksudkan untuk mendukung pendidikan keaksaraan. (Depdiknas, 2005).

Program Taman Bacaan Masyarakat (TBM) telah dimulai sejak tahun 1992/1993. Kehadiran TBM merupakan pembaharuan dari Taman Pustaka Rakyat (TPR) yang didirikan oleh Pendidikan Masyarakat pada tahun lima puluhan. Program TBM ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan budaya baca masyarakat. Oleh karena itu keberaadaan TBM sangat penting sebagai sarana belajar masyarakat. Untuk itu kemampuan, keterampilan dan kinerja pengelola harus ditingkatkan sehingga dapat mengelola TBM sebagaimana mestinya. TBM adalah sebuah lembaga yang menyediakan bahan bacaan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sebagai tempat penyelengaraan pembinaan kemampuan membaca dan belajar, sekaligus sebagai tempat untuk mendapatkan informasi bagi masyarakat. Pengelola TBM adalah mereka yang memiliki dedikasi dan kemampuan teknis dalam mengelola dan melaksanakan layanan kepustakaan kepada masyarakat.

Jalur pendidikan nonformal dan dekat dengan masyarakat ini, TBM bisa jadi menyebarkan informasi terkait dengan kekerasan terhadap anak. Jika TBM masuk melalui pengetahuan lokal dan dekat dengan masyarakat tentu akan lebih mudah dipahami. Maka oleh sebab itu, pengelolaan taman baca bisa dari berbagai latar belakang sehingga bisa menciptakan ruang-ruang baru untuk pengembangan pengetahuan masyarakat.

Secara garis besar setelah membuat pendekatan dengan masyarakat akan lebih baik jika pengurus TBM memiliki kemampuan untuk mendeteksi kebutuhan masyarakat, melakukan kerjasama dengan ahli yang dibutuhkan oleh masyarakat, terbuka dengan masyarakat sekitar, melibatkan masyarakat sebagai pengelolanya.

TBM tentu mempunyai penggeraknya baik secara swadaya atau di bawah pemerintah, atau secara umum dikenal dengan Pustakawan. Pendapat umum tentang Pustakawan adalah penjaga buku yang pekerjaannya hanya menjaga buku, mendata buku dan segala sesuatu tentang buku. Maka dalam tulisan ini, yang bertugas mengurusi buku dan membuat pergerakan untuk literasi disebut dengan penggerak. Keadaan ini diperparah dengan perkembangan dunia digital yang tidak bisa dihindari sehingga perpustakaan menjadi salah satu bangunan yang akan ditinggalkan oleh pengunjungnya jika tidak berinovasi.

Keahlian Penggerak Menggerakkan Taman Baca

Penggerak yang punya kreativitas tentu mengundang orang untuk datang membaca, meminjam bahkan tertarik dengan semua kegiatan literasi. Selain fasilitas, suasana yang nyaman adalah daya jual yang cukup tinggi agar orang tertarik dengan buku. Kreatif dan inovatif harus ditamankan dalam jiwa setiap orang yang memutuskan untuk bergerak dalam mengembangkan perpustakaan di perdesaan.

Untuk dapat memenuhi peran pustakwan masa kini kita dapat mempertimbangkan pendapat Coghill, Jeffrey G., and Roger G. Russell (2016) yang menyaranakn agar pustakawan memiliki keterampilan secara umum berikut:

  1. Adaptasi- dengan perubahan yang terus terjadi terus menerus.
  2. Fleksibilitas-Tidak lagi pustakawan duduk di meja referensi menunggu pelanggan mereka untuk datang ke mereka. Sebaliknya, kita harus bertemu pelanggan di mana mereka bekerja atau tinggal.
  3. Kemampuan untuk multitasking- Begitu banyak perangkat teknologi yang harus dikuasai. hubungan interpersonal yang harus dibangun dan dipelihara.
  4. Kreativitas-Dapatkah Anda menemukan cara baru untuk melayani pemustaka perpustakaan Anda? Apakah ada cara baru dan program di perpustakaan Anda yang dapat menarik lebih banyak pengguna? menjadi pustakawan yang lebih akrab melalui iklan atau promosi yang bisa menyenangkan pustaka.

Di samping memiliki empat kompetensi tersebut di atas sejatinya pustakwan abad 21 juga harus memeiliki kompetensi essensial sebagai berikut: kepemimpinan (leadership), kemampuan bisnis (business acumen), negosiasi (negotiation), penggalangan dana (fund-raising), kemampuan beradaptasi (adaptability).

Dalam konteks keahlian profesi pustakawan Komisi Pengetahuan Nasional India mengemukakan 7 keterampilan yang yang harus dimiliki adalah yaitu:

  1. Keterampilan penanganan perpustakaan dan informasi.
  2. Orientasi layanan.
  3. Keterampilan pengetahuan ICT.
  4. Komunikasi dan pelatihan keterampilan.
  5. Pemasaran dan kemampuan presentasi.
  6. Memahami keragaman budaya.
  7. Keterampilan pemetaan Pengetahuan

Pendapat yang yang hampir sama dikemukan oleh Martin, Elaine R (2014) bahwa pustakawan memiliki keahlian sebagai berikut:

  1. Keahlian dalam perpustakaan dan informasi ilmu pengetahuan dan bidang studi;
  2. Kemampuan untuk mengantisipasi pertanyaan;
  3. Kemampuan untuk mengakses informasi dari berbagai sumber;
  4. Keterampilan dalam pencarian informasi;
  5. Kemampuan untuk mengevaluasi dan menganalisa informasi; dan
  6. Keterampilan dalam layanan informasi penawaran yang disesuaikan dan kemampuan untuk memenuhi pengguna di mana mereka berada.

Pendidikan adalah tanggung jawab semua yang terdidik, berangkat dari hal itu ada beberapa program inovasi yang terus dikembang di Sigupai Mambaco sebagai taman baca satu-satunya di Aceh Barat Daya yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca sekitar Aceh Barat Daya.

Buku Keliling (BukLing)

Kegiatan ini merupakan membawa buku keliling Aceh Barat Daya, khususnya di pantai-pantai di kabupaten Aceh Barat Daya agar masyarakat dekat dengan literasi. Kegiatan ini dilakukan minimal setiap minggu sebanyak dua kali setiap bulannya. Hal ini berhubungan dengan menarik minat baca masyarakat dengan dibuka di tempat terbuka dan sering diakses masyarakat. Hal ini juga termaksud ke dalam meningkatkan literasi bidang minat baca. Namun, bukunya hanya boleh dibaca di tempat. Ketika buku keliling bisa juga dibuat kegiatan berupa senam bersama atau games sebelum membaca dan mengajarkan hal-hal yang dikira penting untuk wilayah yang dikunjungi.

Layanan Pinjam Berbatas Waktu (Lapibewa)

Setiap pengunjung boleh meminjam maksimal dua buku dan pengurus memberikan batasan waktu ketika melakukan peminjaman, hanya saja jika tidak dikembalikan pada waktu sesuai perjanjian maka dendanya adalah tidak boleh meminjam buku sebanyak waktu telat pengambilan.

Minggu Inspirasi

Program ini mengundang teman-teman yang mau menjadi relawan di Sigupai Mambaco dengan mengajarkan apapun yang diketahui, jika memungkinkan memang ahlinya. Misalnya guru bahasa indonesia mengajarkan berdogeng, dokter gigi mengajarkan seputar kesehatan gigi dan mulut.

Kelas Warna

Kelas warna diperuntukkan untuk anak-anak yang berminat pada gambar atau lukisan. Tujuannya adalah agar anak-anak ahli dalam memadukan warna dan percaya diri dengan hasilnya sendiri.

Kelas Menulis

Kelas ini bertujuan agar anak-anak mempunyai kebiasaan menulis dan gampang mengungkapkan perasaan melalui tulisan. Tujuan dari kegiatan ini melahirkan penulis anak-anak di kabupaten Aceh Barat Daya. Saat ini, ada beberapa anak yang tulisannya sudah dimuat di Media Online begitu juga dengan mahasiswa yang ikut kelas menulis.

Kelas Lingkungan

Salah satu cabang dari literasi adalah Budaya dan Kewargaan. Budaya terbentuk dari kebiasaan dilingkungan maka kelas lingkungan bertujuan agar anak mengetahui lebih banyak tentang lingkungan yang ditinggali, mulai dari pengenalan cara pengelolaan sampah yang menjadi budaya masyarakat lalu diajarkan mengelola sampah dengan benar misalnya pengenalan ecobrick untuk sampah anorganik berupa plastik dan kompos untuk organik serta pembuatan peptisida alami, mengajarkan daur ulang dan lain-lain.

Kelas Sehat

Untuk tetap bisa menjalankan kegiatan literasi tentu dibutuhkan tubuh yang cukup sehat sehingga diperlukan pengenalan terhadap kesehatan tubuh seperti mengajarkan cuci tangan pakai sabun, gosok gigi, mengkonsumsi makanan sehat dan kebiasaan baik lainnya.

Kelas Karya

Kelas karya merupakan kelas yang akan mengisi tentang cara menulis puisi, cerpen atau tulisan pendek lainnya yang akan menggunakan laptop untuk mengetik karya tersebut, menggunakan desain sederhana untuk karya, cara mengirimkan melalui email. Kelas karya terfokus pada menghasilkan karya dan memanfaatkan teknologi sebagai hasil akhir dari karya tersebut.

Mahota Buku (MaBuk)

Mahota dalam bahasa Aneuk jamee, suku Aceh disebut dengan mengobrol atau dengan kata lain program ini mengulas buku-buku koleksi Sigupai mambaco melalui instagram live atau review di Youtube.

BiSik (Bincang Asik)

Program ini menggunakan flatflom online untuk menyampaikan kabar baik ke masyarakat tentang gerakan literasi atau diskusi bagaimana budaya literasi dengan narasumber yang mumpuni dibidangnya. Misalnya, membicarakan tentang budaya baca di polandia bersama mahasiswa polandia, membicarakan menulis dasar melalui surat cinta. Kegiatan ini menumbuhkan minat masyarakat terhadap literasi.

Kegiatan tersebut tentu tidak lahir jika penggerak sebagai jantung dari Taman Baca tidak mau berbuat dan berfikir demi kemajuan masyarakat. Semua kegiatan tersebut dijalankan secara swadaya oleh penggerak taman baca, tidak ada alasan untuk berhenti bergerak. Terus menjadi bermanfaat untuk banyak orang di desa, bergerak di desa untuk perubahan desa.

Daftar Pustaka:

  • Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Pedoman Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Jakarta: Depdiknas
  • Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Naskah Akademik Pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Jakarta : Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Nonformal.
  • Coghill, Jeffrey G., and Roger G. Russell, eds. 2016. Developing Librarian Competencies for the Digital Age. London: Rowman & Littlefield. Academic Librarianship
  • https://www.ngdata.com/what-is-datamanagement/ data
  • https://en.wikipedia.org/wiki/Informationist
  • Sebagian isi essay ini adalah praktek yang sudah dijalankan di Sigupai Mambaco

BIODATA PENULIS

Nama : Nita Juniarti
Tempat dan tanggal lahir : Desa Tangah, 09 Juni 1993
Domisili : Desa Tangah Rawa Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya, Aceh
Pendidikan terakhir : S1 Sejarah Kebudayaan Islam

Pengalaman :

  • Sigupai Mambaco : Ketua
  • 2014-2018 : Sekretaris komunitas Aceh Let’s Do it : Pustaka Ransel
  • 2018 : Koordinator Kelas Inspirasi Aceh Barat Daya
  • Ketua Panitia Lokal Ruang berbagi ilmu kolaborasi Pijar Ilmu Astra Asuransi dalam pelatihan guru di Aceh Barat Daya
  • Ketua Panitia Lokal Ruang Berbagi Ilmu (RuBI) ABDYA
  • 2019 : Koordinator Olimpiade Sains Kuark untuk OSK Center ABDYA
  • Sekretaris pelatihan untuk pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru SD dan SMP Kabupaten Aceh Barat Daya (ABDYA) dari K3S se Aceh Barat Daya
  • Relawan Pengajar Kelas Inspirasi Malang 7 Provinsi Jawa Timur
  • 2020 : Relawan Pengajar Kelas Inspirasi Lumajang 6 Provinsi Jatim

Karya/prestasi selama ada di Sigupai Mambaco:

  • Penerima Kado Tahun baru BIP 2019
  • Pemenang Beki Bagi-Bagi Buku dari Toleransi.id
  • Pemenang Lomba Foto Kreatif Literasi 2019 dari Kompas Gramedia
  • Pemenang 10 Karya terbaik lomba Menulis kisah Inspiratif perpustakaan desa
  • Salah satu dari 18 PF Muda pertamina Foundation dengan project sosial Sigupai Mambaco
  • Pemenang salah satu dari 6 Proposan Terbaik PF Muda Pertamina Foundation
  • Pemenang lomba menulis bulan bahasa di Perpustakaan Bergerak Indonesia
  • Salah satu pemenang 15 karya terbaik “Pejuang Literasi” 2021
  • Perempuan Inisiator Juara 3 Se Provinsi Aceh 2020

WA : 085260069856
E-Maill : Nitajuniarti@rocketmail.com
FB : Nita Juniarti
IG : Nitajuniarti_

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *