Bilik Pustaka

Membangun Literasi Perpustakaan Keluarga di Kalangan Pemuda di Wilayah Pedesaan

Latar Belakang

Literasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan dunia perpustakaan dan buku-buku. Manfaat dan tujuan yang banyak menjadikan seolah-olah literasi sangat penting di kalangan masyarakat, khususnya di kalangan keluarga dan pemuda. Sehingga sebagai pemuda yang peduli akan nasib bangsa dan kecerdasan keluarga sudah sepatutnya bergerak bersama sama bergotong royong membangun literasi untuk kegiatan peningkatan baca dan tulis. Literasi yang tepat dapat diawali dari kalangan pedesaan dengan membangun literasi di wilayah keluarga yang biasa dikenal dengan literasi perpustakaan keluarga. Dari situlah nantinya berbagai persiapan dan pelaksanaan terkait pengolahan perpustakaan keluarga yang baik dapat menjadi sebuah wahana literasi pedesaan karena dasar pusat keluarga telah dikembangkan dan lebih diperhatikan oleh para pemuda.

Pembahasan

Literasi identik dengan kegiatan baca dan tulis dalam aktivitas yang melibatkan peran seseorang atau orang lain yang terlibat dan melibatkan penggunaan buku. Tidak jarang orang yang belajar atau mempelajari kegiatan literasi dapat menciptakan karya yang berupa buku dan lainnya, seperti majalah, Koran, dan karya lainnya. Secara umum pemerintah telah menekan kuat membangun semangat dan gelombang arus baca dan tulis di kalangan masyarakat. Hingga tidak jarang baik di sekolah dan di luar sekolah, baik di pemerintahan atau di luar pemerintahan bahkan di dalam lembaga atau di luar lembaga untuk tidak jauh dalam menggunakan waktu luang untuk kegiatan baca dan tulis yang dikenal dengan kegiatan literasi.

Peran literasi di kalangan masyarakat luas sangat penting khususnya bagi para pemuda yaitu mengurangi tingkat kesetresan dalam melakukan aktivitas sehari hari. Tidak dapat dipungkiri persolan yang banyak dan berat para pemuda dapat menimbulkan daya stress yang tinggi. Karena itu para pemuda membutuhkan kegiatan yang dapat mengalihkan hal tersebut kedalam wadah budaya literasi di kalangan masyarakat. Manfaat lain dari terbangunya dunia literasi di kalangan pemuda adalah menambah daya pengetahuan dan keilmuan sehingga para pemua dapat lebih bernilai serta produktif dalam menghasilkan beragam karya dan ketrampilan.

Membangun dunia literasi di kalangan keluarga khususnya para pemuda tidaklah sulit. Hal ini karena setiap pemuda telah memiliki sedikit banyak bekal. Para pemuda telah memiliki kemampuan membaca dan menulis. Hal ini karena sebagian besar pemuda telah mengikuti pendidikan di sekolahnya. Mereka diajarkan banyak cara untuk membaca dan menulis dengan benar. Para pemuda hanya butuh wadah untuk menginspirasikan kemampuan mereka kedalam wadah kegiatan yang jelas dan terukur. Khusus di masa-masa pandemi Covid-19 saat ini, telah banyak ditemukan kalangan pemuda yang memiliki banyak waktu kosong. Hal ini karena sebagian besar dari mereka tidak lagi dapat melakukan kegiatan secara normal seperti biasanya hal ini karena munculnya beberapa aturan terkait kebijakan belajar dari rumah. Kesempatan tersebut jelas sangat tepat apabila digunakan dalam kegiatan yang memiliki manfaat dan hasil yang lebih baik. Yaitu kegiatan budaya litrasi di kalangan keluarga oleh para pemuda yang ada di desa.

Para pemuda di kalangan keluarga dapat menggunakan waktu longgar untuk baca-baca dan menulis sesuai kegemaran dan kecintaan mereka. Hal itu akan menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pemuda di lingkungan keluarga. Sehingga nantinya masyarakat sekitar akan terdampak positif. Sehingga para pemuda di sekelompok keluarga kecil dapat membangun literasi berada di lingkungan pedesaan yang lebih luas.

Melalui kegiatan yang strategis dan termanajemen dengan baik lingkungan perpustakaan di kalangan keluarga yang dapat menarik perhatian wilayah pedesaan sangatlah penting. Dalam ranah membangun literasi di keluarga yang dapat menarik lingkungan pedesaan manajemen dan strategi sangat penting untuk diperhatikan mulai dari bagian yang mendasar hingga bagian puncak. Hadari Nawawi menjelaskan bawasanya manajemen dan stategis merupakan bagaian dari proses dan rangkaian. Oleh sebab itu perpustakaan rumah yang ada di lingkungan pedesaan identik dengan sesuatu yang membutuhkan perhatian dan pengolahan. Atau yang dikenal dengan ilmu manajemen.

Kegiatan dalam mengambil keputusan yang bersifat mendasar sangat perlu diperhatikan dengan mengedepankan ketercapaian tujuan puncak. Melalui system pengolahan atau manajemen dan penggunaan stategi yang tepat diharapkan peran dan fungsi manajemen perpustakaan keluarga di wilayah pedesaan dapat dibangun dengan baik serta berrmanfaat seluas-luasnya untuk kepentingan hajat besar orang banyak. Hal ini karena kemajuan pedesaan berawal dari dasar yaitu pengolahan di lingkungan perpustakaan keluarga. Apabila dalam lingkungan desa terdapat sebuah manajemen pengolahan perpustakaan yang tepat dan baik, maka akan berpengaruh terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga akan menimbulkan dampak positif dengan munculnya berbagai macam perpustakaan keluarga yang beragam. Masyarakat tanpa dipaksa akan dengan sendirinya membangun perpustakaan keluarga secara mandiri sehingga nantinya bermunculan perpustakaan keluarga di lingkungan pedesaan secara umum.

Di Indonesia dikenal dengan system manajemen tiru (mimic management). Seperti contohnya proses pengolahan kampung warna warni di desa, kampung bunga, kampung susu, kampung satwa dan lain lain. Melalui mimic management diharapkan perpustakaan keluarga yang baik dapat mengajak masyarakat sekitarnya untuk ikut membangun perpustakaan secara bersama-sama di lingkungan keluarga masing-masing sehingga akan muncul perpustakaan pedesaan yang tidak hanya ada di satu titik di desa saja atau di lokasi kantor desa saja. Untuk melakukan pengolahan dan stategi yang tepat dalam membangun perpustakaan keluarga oleh pemuda penggerak literasi di lingkungan pedesaan hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah perhatian khusus terkait perencananan, pelaksananan dan evaluasi yang baik. Dalam perencanaan penting untuk memperhatikan system kesatuan komponen terkait unsur unsur visi, misi dan tujuan dibentuknya perpustakaan keluarga.

Membentuk visi, misi dan tujuan dibentuk perpustakaan keluarga dengan visi menumbuhkan Minat Baca Tulis Cetak (MBTC) keluarga kecil yang sederhana dan mudah dari dini hingga tua sampai Cipta Karya (CK). Sedangkan misi perpustakaan keluarga adalah;

  1. Menghimpun bahan bahan bacaan yang bermutu dan berkualitas baik di lingkungan keluarga kecil.
  2. Mendirikan perpustakaan keluarga yang dapat digunakan untuk baca tulis.
  3. Mendirikan perpustakaan di lingkungan pedesaan untuk membangun dunia literasi.
  4. Melengkapi hari hari dengan karya tulis dan pengetahuan baca yang luas serta mengurangi tindak kriminalitas keluarga dan lingkungan sekitar.

Sedangkan tujuan perpustakaan kecil keluarga adalah;

  1. Mengenalkan keluarga untuk melakukan baca tulis.
  2. Menanamkan saling membantu seluruh anggota keluarga dalam proses pembelajaran di rumah.
  3. Menghasilkan karya di lingkungan keluarga.
  4. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan keluarga.
  5. Kebiasaan baik dalam keluarga terbentuk.
  6. Terjadi penataan ruang keluarga yang baik.
  7. Menambah bermacamm macam koleksi bahan baca dan belajar di rumah.
  8. Tempat berkumpullnya keluarga.

Melalui beberapa tujuan tersebut perpustakaan keluarga pada akhirnya dapat membentuk perpustakaan komunitas atau taman baca masyarakat. Sehingga akan muncul perpustakaan pedesaan.

Visi perpustakaan keluarga adalah gambaran kondisi masa depan dari suatu bangunan kerangka yang sedang di kelolah atau rincian apa yang akan dicapai masa depan untuk mencapai tujuan. Sedangkan misi adalah usaha untuk mewujudkan visi tersebut. Dalam melakukan perwujutan visi misi misi aan dilakukan sesuai tujuan dibangunya manajemen dan strategi yang direncanakan sebelumnya melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi nantinya.

Banyak tujuan yang dilibatkan dalam membangun manajemen dan strategi penggerak literasi perpustakaan keluarga di lingkungan pedesaan membutuhkan penanganan yang beragram sesuai situasi kondisi yang ada. Secara khusus tujuan penggerak literasi perpustaakan keluarga adalah mengumpulkan buku, meningkatkan pendidikan anak dalam keluarga, perpustakaan keluarga secara khusus, meningkatkan minat dan keterampilan anak, memberikan peran keluarga dalam dunia literasi.

Mengumpulkan buku adalah tujuan khusus dan prinsip perpustakaan keluarga, hal ini karena setiap buku memiliki pesan dan kesan yang tersurat dan tersirat, sehingga penting untuk dijaga dari berbagai resiko kerusakan yang ada. Baik kerusakan fisik dan non fisik. Kerusakan fisik apabila hancur, sobek basah dan terbakar. Hal ini berdampak hilangnya karya dan nilai suatu pesan yang akan disampaikan. Kerusakan non fisik meliputi merubah isi pesan dan kesan serta informasi terkait pengetahuan yang ada dengan nilai-nilai yang mengandung unsur SARA, hoaks dan pendiskriminalisasi terkait unsur-unsur kekerasan makna dan pesan yang ingin disampaikan sebelumnya.

Akhir-akhir ini banyak di antara kita dirusak dengan informasi yang belum benar dan jelas maksud dan tujuannya sehinggga nilai sesungguhnya lenyap menjadi sebuah pesan yang menyimpang atau berbeda dengan sebelumnya. Buku merupakan jendela dunia. Membaca buku, majalah, Koran, jurnal, dan lain lain di perpustakaan keluarga diyakini mampu menambah pengetahuan terkait isi buku. Semakin banyak buku yang dijaga semakin banyak pula unsur pengetahuan yang dimiliki, semakin besar dan luas wawasan baca berarti besar pengetahuan yang diampuh. Semakin beragam jenis karya berarti semakin terampil dalam menulis dan mencetak hasil.

Buku dapat dipilih dan pilah sesuai kebutuhan dan tujuan. Akan tetapi semua buku adalah satu yaitu warisan ilmu. Karena itu penting dijaga, disimpan, dibaca, dikaji, ditulis dan dipahami. Ilmu akan hilang jika warisan ilmu tidak dijaga. Pengetahuan lenyap dan hilang tanpa jejak karena itu jaga buku seperti menjaga ilmu. Buku yang baik adalah buku yang dijaga dan dibaca. Semakin besar dan banyak buku yang dibaca, semakin besar pengetahuan yang didapat.

Peningkatan pendidikan anak dalam keluarga. Di sekolah tidak jarang anak diajak membaca dan menulis, akan tetapi tanpa adanya perpustakaan keluarga di rumah jelas jarang kita melihat minat baca tulis di rumah berjalan. Anak didik akan lebih tidak memperhatikan keterampilan baca dan tulis di rumah melalui peningkatan perpustakaan keluarga yang baik dan tepat. Dalam mengasuh anak semangat membaca dann menulis harus dibangun sejak dini. Melalui kebiasaan baik dan system yang tepat di perpustakaan keluarga muncul bibit-bibit anak yang memiliki peningkatan pendidikan di keluarga kecil. Dari yang awalnya pendidikan dianggap sekadar mengisi tanggung jawab, menjadi sebuah jalan bahwasanya pendidikan penting hingga sampai puncak tertinggi di perguruan tinggi. Kita tahu banyak ilmu banyak budi, banyak ilmu karena membaca dan menulis setiap hari.

Membentuk perpustakaan keluarga secara khusus adalah cara dan usaha yang tepat untuk mengisi kesibukan kegiatan harian. Kebosanan dan kejenuhan dalam beraktivitas berat di saat jam belajar dan bekerja dapat dikurangi dengan mengalihkan beberapa kebiasaan baru antara lain merenovasi dan menata tata kelola ruangan belajar yaitu mendesain secara indah lokasi belajar baca-tulis atau perpustakaan keluarga secara mandiri dan sederhana namun tampak indah serta menarik. Banyak cara dalam membentuk perpustakaan keluarga antara lain dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Menyiapkan ruang khusus yang tidak begitu luas, misalnya di sebagian ruang tamu.
  2. Mendesain tata kelolah dengan meberi tata hias yang menarik misal: akuarium, foto, banner audio suara, AC dan lain lain.
  3. Menyiapkan beberapa alat pembersih tangan di depan misalnya kran dan sabun serta pengering atau lab.
  4. Menyedikan banyak koleksi buku bacaan yang beragam jenis.
  5. Menyediakan tempat baca yang nyaman dengan lokasi yang santai dan bersih.
  6. Memberikan suasana tenang tanpa kegaduan dan suara keras.

Melalui unsur-unsur tersebut sehingga suasana belajar dapat dibentuk di lingkungan keluarga yang sesuai dengan kebutuhan bersama. Sehingga belajar aman, nyaman dan tenang. Tidak jarang nantinya dapat menjadikan betah baca bahkan betah menulis. Tanpa banyak biaya dengan tata kelola ruangan yang baik insyaallah kegiatan baca akan terasa lebih nyaman dan tenang. Waktu harian keluarga akan terisi dengan beragam kesibukan tambahan dengan agenda yang lebih baik dan bermanfaat banyak. Serta dengan baca tulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan anggota keluarga.

Usaha meningkatan minat dan keterampilan anak sangat penting untuk diperhatikan hal ini karena apa yang terkadang harus kita lakukan adalah bagian kebutuhan keluarga. Misalnya banyak minat anak-anak sekarang terkait kontribusi baca sangat rendah. Melalui perpustakan keluarga dengan bersama sama membangun ruang dan waktu untuk belajar berarti telah mengajak anggota keluarga untuk ikut berperan aktif dalam meningkatkan minat baca dan tulis. Selain itu melalui baca tulis pengetahuan bertambah dan keterampilan akan muncul melalui hasil kegiatan baca. Tidak jarang angggota keluarga nantinya akan hobi membaca hingga menulis. Sehingga akan menerbitkan banyak karya yang nantinya bisa dipajang lebih indah di lingkungan keluarga meningkatkan minat baca, tulis dan keterampilan orang lain yang melihatnya.

Peran keluarga dalam berliterasi akan muncul bersama sama sehingga karakter keluarga akan jauh terbentuk. Masing-masing anggota keluarga lebih menghargai waktu dengan disiplin baca dan tulis, kerja keras dalam berkarya, ikhlas dalam meluangkan waktu, terampil dalam bekerja, cerdas dalam menentukan pilihan, kreatif dalam menciptakan karya dan masih banyak karakter yang dapat terbentuk dengan sendirinya. Tanpa harus mencari-cari banyak guru dan motivator belajar maka peran keluarga optimal dalam berliterasi akan muncul dengan sendirinya. Kegiatan harian akan lebih terorganisir dengan baik, keluarga menjalankan kesibukan yang beragam, saling bergotong royong dalam setiap tindakan serta sabar dalam melakukan pekerjaan dan menunggu hasil yang diharapkan. Tidak jarang orang akan memperhatikan kesibukan keluarga menjadi unsur positif di lingkungan masyarakat luas. Keharmonisan keuarga terbentuk sesuai peran kerjasama bersama. Peran keluarga di lingkungan desa banyak. Hal ini adalah memberikan contoh kepada orang lain dengan beragam cara, agar nantinya lingkungan desa dapat berubah menjadi perpustakaan desa melalui peran dan kerja perpustakaan keluarga. Dari keluarga kecil membangun masyarakat luas. Dari desa menuju Indonesia. Tanpa harus berjuang keras pendidikan yang menjadi pondasi bangsa akan terwujud melalui kecerdasan bangsa dan ikut membentuk pembangunan ketertiban dunia yang berlandaskan pancasila. Sesuai motto pendidikan Tut Wuri Handayani pendidikan dapat dimulai dari perpustakaan desa yang membangun perpustakaan di berbagai penjuru Indonesia.

Saat ini peran pemuda dalam menggerakkan masyarakat sangat dibutuhkan hal ini tidak terlepas dengan persoalan-persoalan yang menyelimuti bangsa. Berbagai persoalan salah satunya adalah rendahnya kualitas pendidikan sekolah yang dipengaruhi dengan teknologi digital yang menguasai lingkungan sekolah tanpa batas. Hal tersebut menjadikan masyarakat keluarga, sekolah dan masyarakat umum lebih banyak membaca dan menulis di media sosial tanpa memperhatikan peran besar karya dan pemikiran yang mendalam.

Buku tidak lagi dibaca akan tetap buku menjadi sesuatu kurang diperhatikan masyarakat dan anak-anak lebih memperhatikan internet dan juga handphone sebagai wahana baca dan tulis. Padahal daya kendali dan kontrol media sosial terkadang kurang sehingga ketika terjadi penyimpangan maksud dan tujuan menimbulkan perselisihan paham dan tak jarang menjadi bahan tawuran dan perdebatan panjang. Hal ini karena peran masing-masing kita lemah dalam mengkaji secara mendalam melalui kesabaran dalam membaca dasar hingga puncak. Kita lebih banyak menyimpulkan dari pada mempelajari sesuatu dari dasar. Kekurangan tersebut karena peran baca kita sangat rendah.

Berbagai usaha pemuda dalam menggerakan literasi di desa adalah peran positif yang harus terus dikembangkan hal ini karena tidak mungkin optimal jika semua masyarakat menunggu pertolongan dari pusat. Persoalan pusat yang banyak dan berat justru akan menjadikan bahan penghambat pembangunan nasional sehingga pemuda harus berperan aktif dan cepat dalam melakukan perubahan di lingkungan masing-masing dengan mendirikan dan membangun semangat literasi. Saat ini Negara sedang dilanda bencana besar yaitu kesibukan yang kurang positif sehingga pemuda harus berperan aktif untuk mengajak bersama-sama bergandeng tangan memaksimalkan keluarga kecil tanpa adanya kerjasama para pemuda secara bersama sama peran pemuda di keluarga akan jauh berkurang.

Peran pemuda yang maksimal adalah menggerakkan masyarakat di lingkungan sekitar untuk pro aktif dalam membangun kebersamaan baca dan tulis yang lebih dikenal dengan literasi keluarga dengan membentuk perpustakaan keluarga. Perpustakaan keluarga tersebut identik dengan sarana baca dan tulis yang biasa lebih dikenal dengan “Batu Di Rumah” atau baca tulis di rumah. Dengan melakukan baca tulis di rumah berarti kegiatan lebih efektif dari berbagai tindak kekerasaan yang biasanya bermunculan yang disebabkan golongan pemuda yang mengalami titik di mana kesibukan tidak jelas dan kebutuhan melonjak. Karena itu pemuda yang bergerak di dunia literasi di kalangan keluarga adalah proses awal membangun semangat dan kesibukan para pemuda milenial yang cerdas dan bermanfaat.

Penutup

Pemuda yang bergerak membangun literasi melalui manajemen dan stategi atau cara yang tepat dapat meningkatkan dampak positif di kalangan keluarga. Setiap pemuda dapat belajar banyak untuk menggali masa depan melalui baca dan tulis dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Tidak kecuali pemuda dapat menghindarkan diri kesibukan yang salah mengarah tindak pidana dan kekerasan yang tidak jelas. Akan menjadi keluarga aman serta masyarakat tenang karena pemuda sibuk berkarya dan membaca serta menulis dengan menggeluti dunia literasi keluarga. Rasa perhatian dan pengolahan yang tepat menjadi daya tarik masyarakat luas dan bermanfaat menjadi wadah diskusi keluarga serta berpikir bersama-sama untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. Ketenangan dan kenyamanan keluarga terbentuk, indah bersama keluarga kecil.

Daftar Pustaka:

  • Adnan Sandy Setiawan. 2000.“Manajemen Perguruan Tinggi Di Tengah Perekonomian Pasar dan Pendidikan Yang Demokratis “, “INDONews (s)”indonews@indonews.com. 24 Maret 2006
  • Ani M. Hasan. 2003. “Pengembangan Profesional Guru di Abad Pengetahuan”, Pendidikan Network : 24 Maret 2006
  • Bafadal, Ibrahim. 2001. Pengelolaan Perpustakaann Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara
  • Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana.1998. Total Quality Management (TQM). Yogyakarta Andi Offset.
  • Frietz R Tambunan. 2004. “Mega Tragedi Pendidikan Nasional”, Kompas : 16 Juni 2004
  • Hadari Nawawi. 2005. Manajemen Strategik. Yogyakarta: Gadjah Mada Pers
  • Soedibyo, Nocrhayati. 1987. Pengelolaan perpustakaan. Bandung: PT Alumni.
  • Thomas B. Santoso. 2001. “ Manajemen Sekolah di Masa Kini (1)”, Pendidikan Network : 24 Maret 2006 Siswanto

BIOGRAFI PENULIS

Nama lengkap Mohamad Feri Fadli, lahir di kabupaten Tulungagung pada tanggal 10 Maret 1991 merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Penulis sekarang bertempat tinggal di RT 4 RW 2 Desa Sumberdadi Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung nomer hp/wa: 082140458013. Karya: Belajar Memaknai Proses Kehidupan (buku Analog), Ilmuwan ilmuwan Muslim (Buku Sejarah), Guru Pengerak media Komunikasi pembelajaran Agama Islam terkait (buku Pendidikan).

Penulis menyelesaikan pendidikan formal di SDN Sumberdadi 2 Desa Sumberdadi kecamatan Sumbergempol kabupaten Tulungagung lulus tahun 2004, SMPN 1 Sumbergempol lulus tahun 2007, SMKN 3 Boyolangu di Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung lulus tahun 2010, masuk perguruan tinggi S1 tahun 2013 di IAIN Tulungagung dan lulus tahun 2017 sedangkan lulus S2 tahun 2019. Saat ini sedang bekerja sebagai guru di SMK Ngunut Tulungagung. Belum berkeluarga dan masih satu rumah dengan keluarga.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *