Bilik Pustaka

Virtual Library: Perpustakaan Berbasis ICT (Information and Communication Technology) sebagai Solusi Peningkatan Literasi di Indonesia di Era Digital

Globalisasi adalah proses keterbukaannya manusia, negara, dan bangsa dalam semua sektor kehidupan tanpa adanya sekat waktu dan jarak yang menyebabkan ketergantungan satu sama lain. Globalisasi yang didukung adanya peningkatan teknologi dan ilmu pengetahuan telah mendorong percepatan transfer informasi dari berbagai sudut di bumi. Hal tersebut menjadi salah satu pendorong dalam meningkatkan literasi di Indonesia yang masih rendah. Rata-rata indeks aktivitas literasi membaca (Alibaca) di Indonesia yaitu 37,72 % yang mana masih berada di level yang rendah (Kompas.com, 2020).

Literasi merupakan kegiatan yang menggabungkan kemampuan membaca dan menulis. Literasi juga merupakan salah satu indikator maju atau tidaknya suatu bangsa. Dengan membaca, sesorang akan memperoleh informasi dari berbagai sisi dan perpektif yang akan memperkaya khazanah ilmu seseorang. Selain itu, informasi merupakan nyawa suatu peradaban sehingga siapapun yang dapat menguasai informasi bisa dikatakan ia lebih maju. Sebaliknya jika seseorang ketinggalan bahkan tidak dapat mengakses suatu informasi maka akan mengalami ketertinggalan bahkan kemunduran.

Adanya globalisasi telah membuka harapan untuk memiliki suatu peradaban yang lebih maju. Keterbukaan suatu negara terhadap negara lain yang tanpa sekat telah memberika kesempatan untuk saling berbagi informasi dan teknologi. Adanya globalisasi juga memberikan dampak positif yaitu majunya sistem transfer informasi sehingga memudahkan sesorang untuk dapat mengakses suatu informasi. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan tingkat literasi dengan memanfaatkan jaringan internet yang ada. Virtual library merupakan salah satu cara atau metode yang menggabungkan perpustakaan dengan ICT (Information and Communication Technology). Dengan adanya virtual library memungkinkan sesorang dapat mengakses infromasi kapan pun dan dimana pun dengan mudah tanpa adanya Batasan waktu dan jarak. Hal tersebut dinilai dapat meningkatkan tingkat literasi sesorang, namun perlu adanya dukungan infrastruktur berupa perbaikan dan perluasan jaringan internet di Indonesia. Dengan begitu, semua orang di Indonesia dapat mengakses informasi dengan lebih mudah.

Pentingnya Literasi

Literasi merupakan kegiatan yang tidak hanya menggabungkan kemampuan membaca dan menulis, melainkan juga kemampuan untuk berpikir kritis, melek teknologi, dan peka terhadap lingkungan sekitar (Irianto dan Febrianti, 2017). Literasi juga dapat bermanfaat untuk mengambangkan ilmu pengetahuan yang lebih baik lagi dengan menggunakan kemampuan menggali dan mengembangkan informasi. Kemampuan literasi sangat penting untuk dimiliki karena dengan literasi, otak senantiasa terlatih untuk berpikir kritis dan menyelesaikan suatu masalah.

Menurut Wells (Heryati, 2010 dalam Irianto dan Febrianto, 2017) literasi mempunyai empat tingkatan yaitu tingakatan pertama yang berarti literasi merupakan gabungan antara membaca dan menulis. Literasi tingkatan kedua adalah dapat menggunakan bahasa dengan baik untuk menjalankan kehidupan sehari-hari. Literasi tingkatan ketiga adalah menunjukkan kemampuan untuk mengakses informasi dari berbagai sumber. Sementara literasi tingkatan keempat adalah kemampuan untuk mentransmiskan dan mentransformasikan suatu informasi dan pengetahuan dengan baik.

Literasi merupakan cerminan dari peradaban suatu bangsa dan apresiasi dari suatu budaya. Literasi juga merupakan salah satu pembentukan karakter. Masyarakat yang berbudaya adalah masyarakat yang mempu menanamkan nilai-nilai positif sebagai kegiatan mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Adanya literasi juga membuat manusia dapat bertahan hidup dengan memiliki kemampuan untuk berpikir kritis yang nantinya dapat melahirkan suatu pemikiran untuk memecahkan masalah.

Pentingnya Membaca

Cara sederhana untuk menguasai literasi yaitu dengan menanamkan kebiasaan membaca (Irianto dan Febrianto, 2017). Membaca merupakan salah satu kegiatan yang dinilai oleh banyak orang suatu kegiatan yang membosankan. Padahal, membaca adalah kegiatan yang bermanfaat karena dengan membaca, sesorang dapat mengenal, mengetahui, dan memahami apa yang sebelumnya belum dikenal, diketahui, dan dipahaminya (Saleh, 2014). Dengan kata lain, membaca adalah salah satu surga untuk memperoleh berbagai informasi dan pengetahuan. Kegiatan membaca juga dapat menolong sesorang dalam menyelesaikan masalah dengan bekal pegalaman dan pengetahuan yang dibaca dan diketahui.

Membentuk kegiatan membaca bukanlah hal yang mudah. Apalagi di era digital ini, kegiatan menonton memiliki daya tarik lebih daripada membaca. Kegiatan membaca membutuhkan motivasi untuk melakukannya. Menurut Giehrel (Saleh, 2014) manusia mempunyai motivasi untuk membaca yaitu adanya ransangan atau keinginan untuk memahami akan keberadaan dirinya dan lingkungannya, Hasrat untuk mengatasi atau melonggarkan ketertarikan dirinya, dan mencari ketentuan bentuk dan makna kehidupan. Membaca mengajarkan bagaimana sesorang untuk dapat peka dan memahami fenomena-fenomena yang terjadi di sekelilingnya dan berusaha mencari jawaban dan solusi untuk dapat memecahkan masalah.

Membaca biasanya dilakukan pada saat seseorang memiliki waktu luang, padahal dalam kehidupan nyata waktu biasanya terbuang sia-sia tanpa melakukan sesuatu. Sehingga perlu meluangkan waktu untuk membaca. Menurut Gray dan Roger (Mudjito, 1993 dalam Saleh, 2014) manfaat membaca meliputi mengisi waktu luang, mengetahui hal-hal aktual yang terjadi di lingkungannya, memuaskan pribadi yang bersangkutan, memenuhi tuntutan praktis kehidupan sehari-hari, meningkatkan minat terhadap sesuatu, meningkatkan pengembangan diri, memuaskan tuntutan intelektual, dan memuaskan tuntutan spiritual. Dengan membaca sama dengan membuka jendela dunia dan memiliki kesempatan untuk menjadikan untuk memajukan peradaban lebih baik lagi.

Perpustakaan Berbasis ICT

Perpustakaan merupakan suatu tempat dimana terdapat buku-buku koleksi yang disusun dan diatur sedemikian rupa yang menyediakan berbagai informasi dan pengetahuan. Adanya globalisasi membuka gerbang sesorang untuk lebih mengenal dunia lain. Dengan adanya perpustakaan daring dapat membantu dalam mendapatkan informasi dan pengetahuan.

Perpustakaan daring hadir sebagai solusi dalam menangani hambatan yang diperoleh pada perpustkaan biasa. Hambatan yang dihadapi yaitu berupa hambatan internal yakni kurangnya sumber daya manusia dan manajemen dalam perpustakaan itu sendiri. Sedangkan untuk yang berasal dari luar yaitu adanya celah anatara perpustakaan dengan masyarakat, keterbatasan akses informasi dan komunikasi, respon dan perhatian masyarakat yang relatif rendah, persepsi yang keliru dan tidak lengkap tentang perpustakaan, minat masyarakat terhadap perpustakaan yang relatif rendah, dan tingkat kesibukan atau waktu masyarakat yang terbatas (Sakinah, 2014). Sedangkan ancaman yang harus dihadapai oleh perpustakaan yaitu perkembangan pusat-pusat informasi yang lain, perkembangan tempat-tempat hiburan, acara televisi, status dan kedudukan perpustakaan, dan citra perpustakaan (Sakinah, 2014).

Adanya globalisasi memiliki dampak yang baik dan buruk jika dilihat dari berbagai sisi. Sisi baiknya dengan kemajuan informasi dan teknologi telah menciptakan ruang gerak bagi para pembaca yang tidak memiliki waktu untuk pergi ke perpustakaan secara langsung. Dengan adanya pembanguan berupa perluasan dan perbaikan kualitas dan kuantitas jaringan internet di Indonesia. Dengan lokasi geografis di Indonesia memungkinkan untuk adanya perpustakaan jarak jauh yang dihubungkan oleh jaringan internet walaupun masih banyak pekerjaan rumah mengenai infrastruktur yang harus dibenahi.

Daftar Pustaka:

  • Irianto, P. O., & Febrianti, L. Y. (2017, June). Pentingnya penguasaan literasi bagi generasi muda dalam menghadapi MEA. In Proceedings Education and Language International Conference (Vol. 1, No. 1).
  • Sakinah, Nilna. 2014. Hambatan dan Tantangan Perpustakaan Desa dalam Masyarakat Desa.
  • Saleh, T. (2014). Pentingnya Membaca dan Menggunakan Perpustakaan dalam Mengubah Kehdupan Manusia. JUPITER, 13(1).
  • Tingkat Literasi Indonesia Masih Rendah, Prudential Indonesia Ambil Langkah Nyata (kompas.com)

BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : Ratna Utari
TTL : Wonosobo/19 April 2001
Jurusan/Fakultas : Teknik Kimia/ Teknik
Semester : 3 (tiga)
E-mail : ratnautari837@gmail.com
Alamat : Dusun Sijabung, Pengarengan, Kalibawang, Wonosobo, Jawa Tengah

 

 

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *