Bilik Pustaka

Smart Perpusdes: Inovasi Aplikasi sebagai Penyedia Layanan Perpustakaan Desa untuk Memudahkan Masyarakat Desa dalam Menghadapi Era Digital

Salah satu indikator bangsa yang cerdas adalah tingginya budaya membaca dan menulis. Adapun permasalahan yang masih terjadi dalam masyarakat Indonesia adalah rendahnya budaya literasi informasi. Tingginya minat membaca buku seseorang berpengaruh terhadap mental, perilaku, dan wawasan seseorang. Menciptakan generasi literat membutuhkan sarana yang kondusif dan proses panjang karena tidak ada manusia yang sudah literat sejak lahir. Proses ini dimulai dari kecil yaitu dari lingkungan keluarga, didukung atau dikembangkan di lingkungan sekolah, lingkungan pergaulan, dan lingkungan pekerjaan.

Ada beberapa faktor mengapa literasi masyarakat Indonesia memiliki presentase yang rendah, seperti kebiasaan membaca yang sering dianggap sebagai faktor yang mendasar. Kenyataannya masyarakat masih menganggap bahwa aktivitas membaca hanyalah menghabiskan waktu, bukan mengisi waktu luang. Artinya aktivitas membaca belum menjadi kebiasaan bagi masyarakat. Salah satu upaya peningkatan sumber daya manusia untuk menyesuaikan dengan perkembangan global secara cepat adalah dengan menumbuhkan minat masyarakat terhadap membaca. Ketika melek bacaan sudah menjadi sebuah budaya di Indonesia maka bukanlah hal yang mustahil untuk menjadi bangsa yang berhasil berkembang tetapi juga sebagai bangsa yang maju.

Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah upaya yang dilakukan dalam rangka mengembangkan potensi masyarakat untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada di dalam masyarakat. Sebagai upaya pemberdayaan masyarakat yakni untuk menumbuhkan budaya literasi informasi salah satunya melalui penyelenggaraan perpustakaan desa. Menurut Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 3 Tahun 2001, perpustakaan desa adalah perpustakaan masyarakat sebagai salah satu sarana/media untuk meningkatkan dan mendukung kegiatan pendidikan masyarakat pedesaan, yang merupakan bagian integral dari kegiatan pembangunan desa/ kelurahan. Perpustakaan desa diharapkan mampu menjadi sumber informasi utama masyarakat desa serta dapat mengatasi permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

Apabila dianalisis, ada 3 (tiga) unsur pokok dalam perpustakaan desa, yaitu:

  1. Perpustakaan sebagai sebuah sarana
  2. Perpustakaan sebagai pendukung pendidikan
  3. Perpustakaan desa bersifat terintegrasi dengan pembangunan desa.

Kemajuan suatu bangsa tidak hanya ditinjau dari tingginya budaya literasi, namun juga dilihat dari kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang dikuasai. Dalam hal ini, Indonesia masih tertinggal dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak hanya di wilayah perkotaan, digitalisasi juga menjadi bagian terpenting sebagai upaya untuk mempercepat pembangunan desa karena harus senantiasa berkembang dan melakukan perubahan di mana tuntutan zaman, tuntutan situasi yang mengharuskan terus bergerak menuju pada satu situasi yang disebut zaman digital. Pada abad ke-21, manusia cenderung menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berkembang sangat pesat ini. Informasi dan komunikasi mempengaruhi berbagai kehidupan dan memberikan perubahan pada cara hidup dan kegiatan manusia sehari-hari.

Sebagai upaya pemberdayaan masyarakat yakni untuk menumbuhkan budaya literasi informasi salah satunya melalui penyelenggaraan perpustakaan desa. Penulis telah mengumpulkan informasi dari berbagai kalangan mulai dari siswa yang duduk di bangku TK, SD, SMP, SMA, dan mahasiswa, hingga orang tua di wilayah Jawa Timur. Sebagian besar dari mereka tidak mengetahui keberadaan perpustakaan desa di wilayahnya dan mereka tidak pernah mengunjungi perpustakaan desa. Setelah ditelusuri lebih lanjut, fakta di lapangan mengatakan bahwa benar jika ada beberapa desa yang memiliki perpustakaan desa namun sepi pengunjung. Responden juga mengatakan bahwa mereka lebih sering menggunakan buku elektronik, peramban seperti google, daripada buku cetak sebagai sumber informasi dan media pembelajaran. Namun tidak sedikit juga responden yang lebih suka menggunakan buku cetak untuk belajar. Responden juga mengatakan bahwa alasan mereka jarang mengunjungi perpustakaan desa karena mereka akan membutuhkan waktu yang lama untuk mencari buku yang diinginkan di perpustakaan, hal ini disebabkan karena biasanya tidak adanya pendataan buku secara digital untuk mempercepat proses pencarian.

Di era yang serba modern ini, para generasi muda lebih banyak berinteraksi menggunakan gawai (gadget). Sebenarnya jika mampu memanfaatkan peluang ini dengan baik tentunya akan menghasilkan sebuah terobosan baru yang kreatif dan inovatif di wilayah masyarakat desa. Padahal di beberapa perpustakaan desa sudah menyediakan berbagai buku yang menarik sebagai sumber pengetahuan dan pembelajaran. Tinggal bagaimana untuk menarik perhatian masyarakat desa untuk memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan.

Perpustakaan desa yang sudah berkembang akan lebih menarik jika mempunyai terobosan-terobosan yang kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, penulis mempunyai suatu ide agar perpustakaan desa di seluruh wilayah di Indonesia mempunyai sebuah aplikasi sebagai penyedia layanan perpustakaan desa untuk memudahkan masyarakat desa dalam menghadapi era digital. Aplikasi ini bernama “SMART PERPUSDES”. SMART PERPUSDES adalah aplikasi penyedia layanan perpustakaan desa untuk mengakses informasi mengenai daftar koleksi buku, daftar pengunjung harian perpustakaan, dan dilengkapi dengan fasilitas transaksi peminjaman, transaksi pengembalian, pembayaran denda, serta donasi buku. Aplikasi ini juga dapat memudahkan pengguna untuk mengecek terlebih dahulu apakah buku yang ingin dicari terdapat di perpustakaan desa setempat, sehingga pengguna tidak kesulitan dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk mencari buku satu persatu.

Ada beberapa fitur yang tersedia pada aplikasi ini. Pertama, pengguna dapat mengetahui daftar buku yang tersedia di perpustakaan desa setempat. Hal ini bertujuan agar pengguna dapat mengetahui daftar buku yang tersedia di perpustakaan desa untuk menyesuaikan buku yang sedang dicari oleh pengguna. Kedua, pengguna dapat melakukan pencarian buku yang dibutuhkan dengan cara mengetik judul atau kata kunci pada tombol pencarian, hal ini untuk mempercepat pengguna dalam melakukan pencarian buku yang dibutuhkan. Ketiga, pengguna dapat mengecek daftar buku yang sedang atau yang telah dipinjam beserta keterangan waktu peminjaman dan waktu pengembalian. Selain itu, pengguna dapat mengetahui jumlah denda yang harus dibayar apabila terlambat mengembalikan buku ke perpustakaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Keempat, pengguna dapat mendonasikan buku untuk perpustakaan desa melalui aplikasi ini. Pengguna dapat menuliskan deskripsi buku dan mengirim foto buku. Jika buku telah memenuhi persyaratan dan layak untuk didonasikan serta pihak perpustakaan desa menyetujuinya, maka pengguna pergi ke perpustakaan desa untuk langsung menyerahkan buku untuk didonasikan. Donasi ini bertujuan agar koleksi perpustakaan desa bertambah tanpa harus mengeluarkan dana. Kelima, terdapat fitur notifikasi yang dapat memudahkan pengguna untuk mengecek segala pemberitahuan yang didapat. Keenam, terdapat update jumlah pengunjung perpustakaan desa. Pengguna bisa mengetahui dan memantau jumlah pengunjung perpustakaan desa setiap harinya. Ketujuh, pengguna dapat mengetahui berita terkini atau kegiatan pengembangan masyarakat desa apabila telah diupdate oleh pihak pengelola perpustakaan desa setempat.

Cara mendapatkan aplikasi ini cukup mudah. Pengguna nantinya dapat mengunduh aplikasi ini melalui Play Store atau App Store. Sebelum mengoperasikan aplikasi tersebut, pengguna diminta untuk log in terlebih dahulu dengan mengisi email dan password. Apabila belum memiliki akun, pengguna harus mendaftar terlebih dahulu dengan mengisi data diri yang meliputi seperti nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, nomor telepon, email, dan password. Kemudian pengguna dapat memilih daerah perpustakaan desanya. Selanjutnya pengguna dapat memenikmati fitur-fitur yang tersedia dalam aplikasi ini. Harapannya aplikasi ini tersedia secara gratis baik melalui Play Store maupun App Store. Berikut adalah mockup aplikasi SMART PERPUSDES yang telah didesain oleh penulis dengan beberapa fitur yang tersedia.

Sebelum peluncuran aplikasi ini sebaiknya ada sosialisasi penggunaan aplikasi terlebih dahulu agar masyarakat memahami dan dapat mengoperasikan aplikasi dengan baik. Tentunya sasaran utama aplikasi ini adalah seluruh pengunjung perpustakaan desa, baik yang masih menempuh pendidikan maupun yang sudah tidak menempuh pendidikan karena usia bukan menjadi penghalang seseorang untuk terus belajar. Apabila pengguna aplikasi masih anak-anak, sebaiknya harus dengan pengawasan orang tua, jika diperlukan orang tua harus bertindak sebagai pemegang akun.

Selain itu, peran dan perhatian Kepala Desa atau Lurah sangat berpengaruh terhadap perkembangan perpustakaan desa. Artinya, tanpa peran Kepala Desa atau Lurah perpustakaan desa sulit berjalan sebagaimana yang diharapkan. Oleh karena itu, dalam susunan kepengurusan harus melibatkan unsur kepala desa, perangkat desa, PKK, karang taruna dan stake holder lain di desa yang bersangkutan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menarik perhatian masyarakat agar berkunjung ke perpustakaan desa, antara lain pihak perpustakaan desa menyediakan koleksi buku yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitarnya agar semakin banyak masyarakat yang datang ke perpustakaan, baik untuk membaca buku di tempat maupun untuk meminjam di bawa pulang ke rumah. Pengelola perpustakaan desa juga bisa memberikan reward berupa hadiah sederhana sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat yang sering berkunjung ke perpustakaan desa. Selain itu, pemerintah desa bisa menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan menarik untuk masyarakat desa. Hal ini bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat agar sering mengunjungi perpustakaan desa.

Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan dapat membantu masyarakat desa untuk mengenal teknologi guna memudahkan menghadapi era digital sehingga masyarakat desa dapat teredukasi. Apabila aplikasi ini dapat terealisasikan dengan baik, maka perlu adanya pengembangan lebih lanjut. Pada akhirnya, kita harus memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya karena pada era digital ini teknologi baru bermunculan dan berkembang semakin pesat. Jika teknologi dapat dimanfaatkan dengan baik untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada, maka akan membantu memudahkan kehidupan masyarakat. Aplikasi ini bukan hanya sekadar mengikuti tren global, namun merupakan sebuah langkah strategis dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia dan menyejahterakan masyarakat desa agar tidak tertinggal jauh dari teknologi digital yang berkembang semakin pesat.

Referensi:

  • Asnawi. 2015. Perpustakaan Desa Sebagai Sumber Layanan Informasi Utama. E-Jurnal Perpustakaan Nasional, Vol. 22 No. 3
  • Winoto, Yunus dan Sukaesih. 2019. Studi Tentang Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penyelenggaraan Perpustakaan Desa dan Taman Bacaan Masyarakat. Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia Edulib Vol. 9 (1) 79-94
  • Sebagian isi dari tulisan esai ini adalah ide atau pendapat pribadi penulis.

BIODATA PENULIS

Nama : Farisabila Hadi Kusumawardani
TTL: Lumajang, 15 Desember 2000
Alamat : Dusun Margomulyo, RT 05, RW 01, Desa Munder, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

Riwayat Pendidikan :

  • SMA Negeri 1 Yosowilangun (2016-2019)
  • Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya (2019-sekarang)

Pengalaman Organisasi :

  • Sekretaris – Ambalan SMA Negeri 1 Yosowilangun 2016/2017
  • Sekretaris – OSIS SMA Negeri 1 Yosowilangun 2017/2018
  • Ketua – Kelompok Ilmiah Remaja 2018/2019
  • KASYMA 2019 – sekarang

Prestasi :

  • Juara 2 Lomba Orasi Kehutanan Kabupaten Lumajang 2016
  • Mahasiswa Berprestasi dan Teladan SMA Negeri 1 Yosowilangun 2019
  • Finalis Business Plan Competition & Virtual Festival, Universitas Katolik Parahyangan 2020

Email : farisabila15@gmail.com
Instagram : farisabila_

 

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *