Pejuang Literasi

Perpusdes Pemali Berprestasi dan Melayani di Tengah Pandemi

Perpustakaan Desa (Perpusdes) di Kabupaten Bangka masih ada yang memberikan pelayanan di tengah pandemi Covid-19. Perpusdes Berlian Pemali adalah satu di antaranya yang buka dan memberikan pelayanan kepada pemustaka.

Adalah Wiwi, Kepala Perpustakaan Berlian yang memutuskan agar perpustakaan tetap buka. Bukannya tidak peduli dengan kondisi pandemi tapi turut serta berupaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 melalui penerapan protokol kesehatan bagi pengunjung perpustakaan. Selain itu Perpustakaan Berlian menunjukkan kepedulian terhadap warga desa, khususnya pelajar, yang membutuhkan pelayanan untuk menyelesaikan tugas dari sekolah yang diberikan guru secara daring.

Selama pandemi pelajar dan mahasiswa belajar dari rumah. Guru memberikan tugas secara daring. Perpusdes Berlian menjadi tempat mereka menyelesaikan tugas. Selain dapat mengirit biaya yang dikeluarkan orang tua untuk membeli kuota internet karena Perpusdes Berlian menyediakan internet gratis, juga beberapa unit komputer yang tersedia di perpustakaan bisa digunakan pemustaka.

“Komputer ini di antaranya merupakan bantuan Perpustakaan Nasional karena kita sebagai penerima manfaat dari program inklusi sosial,” jelas Wiwi.

Membuka pelayanan perpustakaan di tengah pandemi bukannya tidak khawatir dengan virus Covid-19. Namun Wiwi sebagai pengelola dan teman-teman pengelola Perpustakaan Berlian selalu waspada dengan mewajibkan pemustaka mengenakan masker dan sebelum memasuki perpustakaan pemustaka mencuci tangan dengan sabun yang sudah disediakan pengelola perpustakaan serta pemustaka harus menjaga jarak selama berada di perpustakaan.

Pemustaka dengan tertib berada di perpustakaan sambil menikmati internet gratis melalui Wifi yang tersedia. Ketika bulan puasa lalu, di tengah pandemi pelayanan tetap dilakukan seperti biasa.

“Malam hari banyak pelajar yang menyelesaikan tugas sekolah secara online,” kata Wiwi, Kepala Perpustakaan Berlian ketika ditemui saat berada di Perpustakaan Daerah Kabupaten Bangka untuk menyelesaikan persyaratan guna mengikuti Lomba Perpustakaan tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Perpusdes Berlian merupakan utusan Kabupaten Bangka mengikuti Lomba Perpustakaan Tingkat Provinsi untuk kategori perpustakaan desa tahun 2020. Selama pandemi Covid-19, sepanjang tahun 2020 terus disibukkan dengan pelayanan dan membenah diri. Itu dapat terlihat di Gedung Perpustakaan Berlian di Jalan Raya Desa Pemali terletak berdampingan dengan kantor desa selalu saja ada aktifitas di Perpusdes yang berjarak sekitar 12 km dari Kota Sungailiat, Ibu Kota Kabupaten Bangka.

Wiwi bergabung di Perpusdes Berlian pada Januari 2019, bersamaan dengan perpustakaan ini sebagai penerima manfaat perpustakaan desa berinklusi sosial dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI. Hingga sekarang ia menjabat sebagai Kepala Perpustakaan Berlian dan terus melakukan pembenahan dimulai ketika perpustakaan masih menumpang satu atap dengan kantor Desa Pemali hingga memiliki gedung sendiri.

Perpustakaan Berlian selama masa pandemi masih membuka pelayanan seperti hari biasa meliputi pagi hari pukul 08.00 – 15.00 WIB dan pada malam hari pikul 19.00-21.00 Wib. Semangat melayani itulah menjadi modal Wiwi untuk terus melayani di tengah pandemi.

Perpusdes Berlian dalam perjalanannya pernah mengukir prestasi terpilih sebagai Perpustakaan Desa Terbaik dalam Implementasi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Tingkat Nasional tahun 2019. Penghargaan serupa kembali dirahnya akhir tahun 2020. Selama pandemic, Perpustakaan Berlian hanya mengurangi aktifitas yang sering digelar dengan melibatkan banyak pengunjung seperti sosialisasi, bimbingan teknis, kursus ketrampilan, lomba-lomba dan lain-lain guna menghindari terjadinya kerumunan banyak orang untuk mencegah penularan Covid-19.

Perpustakaan yang dana operasional berasal dari Anggaran Dana Desa ini mendapat perhatian penuh dari Pemerintah Desa Pemali. Wiwi dalam menjalankan oprasional perpustakaan selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Pemali khususnya kepala desa dan perangkat desa lainnya. Ketika ditemukan pasien positif Covid-19 pertama di Kabupaten Bangka, pasien tersebut bertempat tinggal sekitar 100 m dari Perpusdes Berlian. Juga tidak mempengaruhi warga beraktifitas termasuk berkunjung ke Perpustakaan Berlian dan Wiwi meminta pertimbangan terlebih dahulu kepala desa untuk tetap memberikan pelayanan.

Lebih dua pekan pasien dari Desa Pemali itu dikarantina di Balai Diklat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Pangkalinang, seluruh keluarganya setelah dilakukan swab test tidak ada yang positif. Anak istrinya negatif. Perpustakaan Berlian memutuskan untuk terus memberikan pelayanan hingga saat ini.

“Kita terus waspada,” kata Wiwi, perempuan kelahiran 14 Agustus 1999 ini.

Untuk itu pihaknya terus mengedukasi warga, khususnya mereka yang berkunjung ke perpustakaan agar selalu menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan sehingga terhindar dari penularan Covid-19.

Upaya Wiwi mengembangkan perpustakaan berinklusi sosial menjadikan Perpusdes Berlian Pemali, Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka terpilih sebagai Perpustakaan Desa Terbaik dalam Implementasi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Tingkat Nasional tahun ini. Tahun 2020 juga meraih Juara 3 Lomba Perpustakan Desa Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

“Di masa Pandemi Covid-19 kami terus melayani, termasuk mempersiapkan Lomba Perpustakaan Tingkat Provinsi, alhamdulillah masih dapat juara,” ungkap anak muda desa ini dengan penuh semangat.

Dari 6 desa yang mengikuti program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial tahun 2019 yang dilaksanakan Perpusnas RI di Kabupaten Bangka selain desa Pemali, juga ada di Desa Rebo, Merawang, Kimak, Kapuk dan desa Kayu Besi. Pada tahun 2020 program tersebut di Kabupaten Bangka Perpusnas RI menambah jumlah desa penerima manfaat sebanyak 4 desa meliputi desa Sempan, Karya Makmur, Penyamun dan Desa Baturusa.

Mengapa Perpusdes Berlian terpilih sebagai Desa Terbaik dalam melaksanakan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial? Karena Perpustakaan Berlian mendapat dukungan dari Pemerintah Desa (Pemdes) Pemali.

Menurut pengelola Perpustakaan Berlian, Wiwi, setiap tahunnya Perpustakaan Berlian mendapatkan dukungan dana melalui Anggaran Dana Desa ( ADD ). Tahun 2019, Perpusdes Berlian melaui ADD mendapat gedung baru. Sebelumnya perustakaan ini menempati bagian ruangan kantor Desa Pemali. Sementara itu berbagai aktifitas, khususnya berbasis inklusi sosial selain dukungan dari Pemdes Pemali juga peran Wiwi yang terus mengadvokasi pemerintah desa.

Sosok Wiwi memiliki peran penting. Berbagai kegiatan telah diselenggarakan di Perpustakaan Berlian, terutama terkait dengan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Perpustakaan berbasis inklusi sosial melaksanakan kegiatan tidak hanya sebagai tempat membaca buku namun juga sebagai tempat aktifitas meningkatkan keterampilan dan menambah pengetahuan masyarakat. Kegiatan itu di antaranya menggelar pelatihan membuat kerajinan, mengelola sampah menjadi benda bernilai ekonomi, sosialisasi bekerjasama dengan instansi terkait, lomba bercerita, lomba menulis cerita rakyat dan lain-lain. Perpusdes Berlian telah menunjukkan diri sebagai perpustakaan yang berbasis inklusi sosial.

Sosok Wiwi, sebagai pemimpin Perpusdes Berlian, menjadi sangat penting. Ia yang setiap hari memberikan pelayanan kepada pemustaka yang berkunjung di perpustakaan. Selain itu Wiwi sempat melayani warga setempat untuk mendapatkan bahan bacaan tidak hanya berlangsung di perpustakaan desa, namun juga dilakukan dengan mendatangi warga. Dengan menggunakan sepeda, Wiwi membawa buku untuk warga di program Perpustakaan Keliling-nya.

“Saya sempat mengayuh sepeda dan membawa buku untuk mendekatkan pelayanan kepada warga desa,” ungkapnya mencoba mengingatkan kembali.

Sebagai Perpusdes Terbaik Tingkat Nasional dalam mengimplementasikan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tahun 2019 dan tahun 2020, akan menjadi panutan bagi Perpusdes yang lain yang ada di Kabupaten Bangka. Termasuk desa yang baru akan mendirikan perpustakaan desa. Karena prestasi itu, Perpustakaan Berlian sering menjadi tempat studi tiru utusan perpustakaan dari beberapa tempat yang berada di Pulau Bangka.

Sejak Perpustakaan Berlian bertransformasi menjadi berbasis inklusi sosial telah merubahnya menjadi tempat belajar dan berkarya masyarakat. Selama ini kita kenal perpustakaan sebagai tempat menyimpan buku yang dikunjungi pemustaka untuk membaca dan meminjam buku. Era perpustakaan berbasis inklusi sosial telah merubah fungsi perpustakaan tidak hanya sebagai tempat membaca buku namun sebagai tempat belajar dan berkarya.

Kegiatan sosialisasi, bimbingan teknis, dan pelatihan lainnya yang digelar di Perpustakaan Berlian selain mencerdaskan masyarakat juga meningkatkan keterampilan serta penghasilan dari sisi ekonomi.

Belajar Kerajinan Tangan

Wiwi mengajak warga setempat, Fatonah (33 tahun). Ibu rumah tangga dengan 2 orang anak ini sebelumnya sebagai guru Pendidikan Usia Dini (PAUD). Namun setelah mengabdi selama 6 tahun diberhentikan pihak sekolah tempatnya mengabdi.

Setelah itu ia berupaya mencari kesibukan untuk mengisi waktu luang setelah tidak lagi mengajar di PAUD. Mengisi waktu luang itu yakni bergabung dengan Perpusdes Berlian yang tidak jauh dari tempatnya tinggal. Fatonah dan warga yang lain mendapat kursus gratis di perpustakaan dalam mengolah barang bekas menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomi.

Fatonah berhasil menyerap ilmu yang didapat, kini ia sudah terampil mengolah barang-barang bekas seperti kardus, kertas koran dan plastik menjadi berbagai bentuk kerajinan seperti tempat tisu, celengan, tempat permen dan lain-lain.

“Sekarang Ibu Fatonah yang menularkan ilmunya kepada warga di perpustakaan,” tambah Wiwi.

Perpustakaan berbasis inklusi sosial menyalurkan bakat Fatonah yang kini telah berhasil memasarkan produknya. Selain itu ia juga mengikuti berbagai pameran dan bazar. Keberhasilan itu juga disampaikannya di hadapan utusan dari daerah lain yang melakukan studi tiru di Perpusdes Berlian di antaranya kepada rombongan dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Bangka Barat.

Keberhasilan Perpustakaan Berlian dan bisa menjadi contoh bagi perpustakaan lainnya hingga ke luar Kabupaten Bangka tidak membuat Wiwi lekas berpuas diri.

“Semoga banyak Fatonah-Fatonah lain di desa ini yang bisa terampil sehingga benar-benar terbukti bahwa perpustakaan inklusi sosial bisa meningkatkan kesejahteraan,” ujar Wiwi.

Perpustakaan Berlian telah membuktikan bahwa kegiatan belajar di perpustakan bisa menguatkan ekonomi keluarga. Selain kegiatan keterampilan juga berbagai sosialisasi seperti tentang bahaya narkoba, perlindungan anak, Posyandu dan lain-lain.

Kepala Perpustakaan Berlian, Wiwi, menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan di perpustakaan berkoordinasi dengan instansi terkait melalui advokasi yang dilakukan. Termasuk advokasi dengan pemerintah Desa Pemali.

“Dukungan sepenuhnya dari pemerintah desa telah membuat perpustakaan ini terus berkembang,” ungkap Wiwi.

Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Pemali, Perpustakaan Berlian menerima kucuran dana setiap tahun untuk operasional dan pengadaan buku. Selain itu tahun 2019 lalu, Perpustakaan Berlian telah memiliki gedung baru yang juga berkat APBDes.

Sementara itu hubungan yang baik antara pengelola perpustakaan dengan pemerintah desa yang membuat perpustakaan desa terus berkembang selalu dijaga Wiwi. Selain pihak desa, dalam hal ini kepala desa, yang memiliki keinginan yang kuat pula dalam membangun perpustakaan.

Keberadaan perpustakaan desa tidak hanya sebagai tempat membaca buku namun juga memberikan pelayanan internet dan juga fasilitas komputer yang dimiliki perpustakaan yang dapat dipergunakan warga, terutama pelajar dan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan dosen. Selama masa pandemi Covid-19, pelajar dan mahasiswa melaksanakan belajar dari rumah, fasilitas di Perpusdes Berlian dapat dipergunakan untuk menyelesaikan tugas.

Perpustakaan desa telah menjadi tempat yang dapat membantu masyarakat tidak hanya terkait dengan mendorong gemar membaca masyarakat. Namun perpustakaan desa telah mengedukasi masyarakat dalam berbagai bidang.

Wiwi menjelaskan, koleksi buku yang ada di perpustakaan juga berdasarkan identifikasi kondisi masyarakat yang bergerak di bidang pertanian dan pertambangan. Selain buku tersebut juga terdapat buku terkait keterampilan yang diajarkan dalam pelatihan yang digelar di Perpustakaan Berlian.

Ribuan koleksi buku di Perpustakaan Berlian juga terdapat buku bacaan anak-anak untuk memenuhi kebutuhan anak-anak yang sebagian besar merupakan pengunjung perpustakaan. Perpustakaan Berlian yang berdiri tahun 2011 telah meraih berbagai prestasi dan menginspirasi perpustakaan desa di Kabupaten Bangka dan juga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Wiwi menjadi sosok perempuan muda yang memiliki semangat yang tinggi membangun literasi di kampungnya sendiri.

Pandemi bukan alasan untuk berhenti berinovasi, justru di tengah pandemi tetap melayani dan berprestasi tidak hanya di tingkat provinsi juga di tingkat nasional.

Biodata Tokoh Cerita

Nama : Wiwi
Tempat/Tanggal Lahir : Pemali, 14 Agustus 1999
Domisili : Jalan Merdeka 1, Desa Pemali 33255-Bangka
Pendidikan Terakhir : SMA
Pengalaman organisasi :

  • Anggota Palang Merah Remaja
  • Anggota Remaja Masjid

Jabatan : Kepala Perpustakaan Berlian (sejak 2019 s/d sekarang)
Prestasi :

  • Perpustakaan Desa Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2019 dan tahun 2020
  • Juara 3 Lomba Perpustakaan Provinsi Babel 2020

Kontak WA : 085758692906
E-mail : awiwi1403@gmail.com
Facebook : Wiwi
IG : awwi03

Biodata Penulis

Nama : Rustian Al’Ansori
Tempat/Tanggal Lahir : Sungailiat, 14 Februari 1965
Domisil : RSS, Jl. Jelutung Blok IV J No.9, Sungailiat 33215-Bangka
Pendidikan : Diploma IV Penyiaran

Organisasi :

  • Jurnalis Radio (RRI) 1991-2012
  • Lembaga Adat Melayu Bangka (2018)
  • dan lain-lain

Jabatan :
Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan di Perpusda Kabupaten Bangka

Prestasi :

  • Juara 1 lomba Cerpen Festival DMDI tahun 2003
  • Juara 2 Lomba Cipta Puisi tahun 2020
  • Juara 3 lomba Cipta Puisi tahun 2020

Karya :

  • Buku Kumpulan Cerpen Suami Istri dan Ayam Kate (2020),
  • Buku Kumpulan Puisi Mimbar Tua (2020)
  • Antologi Puisi Jampi Puisi (2020)
  • Antologi Puisi Arwah Melati (2020)

Related Posts

One thought on “Perpusdes Pemali Berprestasi dan Melayani di Tengah Pandemi

  1. Candra Abdulloh berkata:

    Problem-problem dalam memperjuangkan sebuah perubahan akan terselesaikan ketika dibarengi dengan adanya kesadaran. Untuk itu mari berjuang dan izin mengambil ilmunya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *