Di Balik Buku

Semangat Menembus Batas Demi Terjangkaunya Literasi Bagi Masyarakat Pedesaan

Kita akui bahwa membangun perpustakaan desa itu tidaklah mudah. Hanya jiwa-jiwa darah muda pemberani yang gigih menembus segala tantangan, keterbatasan, dan bahkan cibiran yang ada dari masyarakat setempat. Hal itulah yang coba diceritakan oleh Mas Ade Irmanus Soleh dalam kisahnya yang berjudul “Melawan Arus di Tengah Keterbatasan” dalam buku ini.

Mas Ade selaku penulis meletakkan Mas Danto sebagai tokoh perintis dan pejuang berdirinya perpustakaan dalam kisah ini. Mas Danto digambarkan sebagai pemuda karangtaruna desa yang aktif berkegiatan kemasyarakatan, yang suatu ketika memiliki keinginan aneh dan tidak terbayang oleh teman-teman sekitarnya. Hingga kemudian untuk mewujudkan keinginannya itu, dia curhat kepada salah satu teman dekatnya, dan meminta sumbangan buku untuk mulai dikumpulkan sebagai bekal koleksi perpustakaan yang akan segera ia didirikan.

Yang paling menarik dari kisah ini adalah tanggapan masyarakat terhadap upaya Mas Danto yang bahkan menganggapnya sudah gila. Karena masyarakat melihat Mas Danto membuat rak-rak buku yang masih kosong, dan sama sekali rak-rakan seperti itu belum familiar di tengah masyarakat yang masih awam dan primitif. Namun, sebagaimana batu yang sudah mengeras, Mas Danto memegang kuat-kuat keyakinannya untuk membangun perpustakaaan sekalipun tidak ada dana untuk mendirikan gedung dan fasilitas lainnya.

Selanjutnya, Mas Danto mencurahkan segala keinginannya kepada istri dan keluarganya. Dia meminta agar rumahnya dijadikan ruang perpustakaan untuk sementara waktu. Lalu, apa yang terjadi pada diri Mas Danto? Bisakah ia membangun perpustakaan dan bagaimana tanggapan masyarakat sekitar? Baca kisah selengkapnya dalam buku “Dari Desa Membangun Bangsa” yang keren ini!

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *