Bilik Pustaka

Strategi Baca, Teliti, Tulis (BTT) Berbantuan Media Jurnal Literasi Digital (Julid) sebagai Solusi Penguatan Kesadaran Literasi Masyarakat di Wilayah Pedesaan

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang tinggi dengan ranking keempat terbesar di dunia. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia mencatat pada tahun 2020, jumlah penduduk Indonesia mencapai 270.2 juta jiwa per September 2020. Hal tersebut menandakan bahwa jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia juga tinggi. SDM yang tinggi dan berkualitas merupakan modal dan peluang besar bagi suatu negara untuk maju. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas SDM adalah melalui peningkatan literasi masyarakat.

Pada kenyataannya, literasi masyarakat di Indonesia masih rendah. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2019), Indeks Aktivitas Literasi Membaca (Alibaca) di Indonesia tergolong rendah pada tingkat 37.32%. Sementara berdasarkan data OECD (2018), peringkat nilai PISA Indonesia tahun 2018 dalam tiga aspek literasi yang dinilai yaitu membaca (peringkat 72 dari 77 negara), matematika (peringkat 72 dari 78 negara), dan sains (peringkat 70 dari 78 negara. Hal ini juga didukung oleh penelitian Central Connecticut State University (2019) yang menyatakan bahwa Indonesia masuk peringkat 60 dari 61 negara untuk tingkat literasi secara umum. Berbagai faktor yang dinilai antara lain beberapa variabel, seperti hasil PISA, jumlah perpustakaan, sirkulasi surat kabar, sistem pendidikan, dan ketersediaan komputer.

Tingkat literasi masyarakat di Indonesia dipengaruhi oleh ketersediaan fasilitas. Pada tingkat desa, jumlah perpustakaan umum desa tercatat sejumlah 21.467. Jumlah tersebut hanya dapat memenuhi kebutuhan sebanyak 26% dari jumlah kebutuhan ideal (LAKIP Perpusnas, 2016). Di sisi lain, era digitalisasi menyebabkan jumlah pengguna smartphone di Indonesia meningkat mencapai 338,2 juta pada tahun 2020. Hal ini membawa peluang peningkatan literasi melalui digital. Meskipun peran bahan pustaka fisik tetap diperlukan.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk memberikan solusi atas permasalahan rendahnya literasi masyarakat di Indonesia. Kegiatan literasi akan dipadukan dengan kegiatan ilmiah yang akan melatih masyarakat untuk menyeleksi informasi, mengelola informasi, melakukan proyek sederhana dalam rangka pemecahan masalah, dan evaluasi melalui Jurnal Literasi Digital (JULID). JULID akan merangkum setiap kegiatan yang dilakukan dan melatih keterampilan menulis. Penulis menyarankan penggunaan “Strategi Baca, Teliti, Tulis (BTT) Berbantuan Media Jurnal Literasi Digital (JULID) Sebagai Solusi Penguatan Kesadaran Literasi Masyarakat di Wilayah Pedesaan”.

Strategi Baca, Teliti, Tulis (BTT) merupakan sebuah program edukasi yang dijalankan baik dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat untuk ikut serta terlibat dalam penguatan kesadaran literasi masyarakat di wilayah pedesaan. Strategi BTT dibantu oleh media Jurnal Literasi Digital (JULID) yang mencatat setiap aktivitas dan refleksi masyarakat di wilayah pedesaan. Strategi ini juga mendukung program Gerakan Literasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2016 ebagai bagian dari implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Fokus utama GLN meliputi literasi dasar yang terdiri atas enam aspek, yaitu literasi baca-tulis, numerasi, sains, finansial, digital, dan budaya & kewargaan. GLN memiliki tiga turunan program, yaitu Gerakan Literasi Sekolah, Gerakan Literasi Keluarga, dan Gerakan Literasi Masyarakat.

Strategi BTT merupakan adaptasi sederhana dari pendekatan saintifik (scientific approach) yang telah digunakan dalam pendidikan di Indonesia. Langkah baca diharapkan dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menyeleksi informasi, menangkal HOAX, dan mengolah informasi. Baca merupakan poin penting dalam peningkatan literasi melalui berbagai pustaka. Pada langkah teliti, masyarakat diajak bijak untuk menggunakan informasi yang diperoleh dan menerapkannya dalam proyek kecil dalam upaya pemecahan masalah. Masyarakat dilatih untuk menjadi peneliti dalam skala kecil baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Pada tahap akhir, masyarakat diajak untuk menulis aktivitas yang sudah dilakukan dalam Jurnal Literasi Digital pada tahap baca dan teliti. Hal ini dilakukan untuk melatih kemampuan menulis dan pemahaman mengenai kegiatan yang sudah dilakukan. Tulisan ini dapat diguanakan untuk evaluasi dan refleksi seluruh kegiatan literasi. Langkah yang diterapkan dalam Strategi BTT dibantu oleh media Jurnal Literasi Digital (JULID) dijabarkan dalam Tabel 1 berikut.

 Langkah Penerapan Strategi Baca, Teliti, Tulis (BTT)

Langkah Deskripsi Kegiatan

Baca Awalnya, masyarakat diminta untuk menemukan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan dipilih satu yang paling penting untuk dicari solusinya. Masyarakat diminta untuk mengumpulkan berbagai referensi atau bahan pustaka yang akan digunakan dalam memecahkan masalah tersebut. Referensi yang dapat digunakan meliputi jurnal, buku, majalah, maupun artikel berita, baik secara fisik maupun digital. Selanjutnya, masyarakat diminta menyortir bahan pustaka yang sudah dikumpulkan yang sesuai topik yang dipilih dan dapat digunakan sebagai penunjang.

Masyarakat menulis bahan pustaka awal yang digunakan dalam JULID.

Teliti Pada tahap ini, masyarakat secara aktif mengembangkan langkah untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dibantu dengan bahan pustaka yang sudah tertera di JULID. Masyarakat dibantu instruktur atau pelatih untuk menentukan strategi yang efektif dengan memberikan rekomendasi bahan pustaka dan sesi diskusi.

Tulis Terakhir, masyarakat diminta menulis langkah yang sudah didiskusikan ditulis di JULID sesuai kreativitas masing-masing. Selain itu, masyarakat juga diminta menuliskan kembali bahan Pustaka yang benar-benar digunakan dalam menentukan langkah pemecahan masalah dengan mencoret bahan pustaka awal yang tidak digunakan, menambah bahan pustaka yang belum tertulis, dan menyebutkan alasan penggunaan bahan pustaka tersebut. Langkah ini membantu untuk merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan dan menghayati makna kegiatan yang dilakukan. Masyarakat dibuat sadar bahwa setiap kegiatan akan memberikan dampak pada diri sendiri dan sekitar sehingga masyarakat semakin teliti dan bijak dalam berpikir dan bertindak.

Peran JULID hampir sama dengan fungsi jurnal belajar. JULID akan merangkum setiap kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam BTT dan panduan membuat laporan individu secara sederhana. JULID terdiri dari tiga bagian sesuai strategi yang tertera pada Tabel 1. JULID akan membantu untuk merefleksi aktivitas dan kemampuan diri. Kegiatan positif harus ditingkatkan dan kegiatan yang negatif atau kurang tepat harus dikurangi secara berkelanjutan.

Strategi BTT berbantuan media Jurnal Literasi Digital (JULID) dilaksanakan secara berkelanjutan baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Strategi ini dapat diimplementasikan pada rumah baca, perpustakaan, maupun di berbagai lembaga lainnya. Melalui program yang berkelanjutan dan didukung oleh semua komponen, diharapkan kesadaran literasi masyarakat dapat meningkat dan bermanfaat dalam memecahkan masalah di segala bidang baik kesehatan, pertanian, industri, pendidikan, makanan, dan sebagainya. Selain itu, kegiatan ini dapat melatih masyarakat untuk berpikir kritis melalui kegiatan ilmiah.

Strategi BTT berbantuan media Jurnal Literasi Digital (JULID) merupakan solusi penguatan kesadaran literasi masyarakat di wilayah pedesaan. Tahap yang dilakukan dalam Strategi BTT adalah Baca, Teliti, dan Tulis berbantuan media Jurnal Literasi Digital (JULID) sebagai media refleksi. Masyarakat dilatih untuk semakin bijak dalam mengolah informasi dan menggunakan informasi dalam porsi yang sesuai. Program ini akan berhasil jika didukung oleh semua komponen baik guru, orangtua, masyarakat, dan pemerintah. Teknologi tidak bisa terlepas dari masyarakat di era digital, namun dapat dimaksimalkan untuk belajar dan menyebarluaskan kebaikan.

Referensi:

  • https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2009/02/permendikbud-no-23-tahun-2015-tentang-penanaman-budi-pekerti-pbp.pdf: Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
  • https://www.bps.go.id/publication/2020/04/27/0a44c683a28ef50c7586adee/statistik-indonesia-dalam-infografis-2020.html: Statistik Indonesia dalam Infografis 2020.
  • https://cyberthreat.id/read/5387/Digital-2020-Pengguna-Internet-Indonesia-dalam-Angka: Digital 2020: Pengguna Internet Indonesia dalam Angka.
  • Lukman Solihin, dkk. 2019. Indeks Aktivitas Literasi Membaca 34 Provinsi. Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  • OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development). 2018. PISA 2018 Result. Paris: OECD Publishing.
  • Setiawan, Deni, dan Herawati Susilo. 2015. Peningkatan Keterampilan Metakognitif Mahasiswa Program Studi Biologi Melalui Penerapan Jurnal Belajar Dengan Strategi Jigsaw Dipadu PBL Berbasis Lesson Study Pada Matakuliah Biologi Umum. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.
  • Semua/sebagian isi dari tulisan esai ini adalah ide atau pendapat pribadi penulis.

BIOGRAFI PENULIS

Binti Nuriyati Rahayu lahir pada 31 Agustus 1999 di Kota Tahu, Kota Kediri. Binti, anak keempat dari enam bersaudara dari Bapak Sumani dan Ibu Dwi Ida Mujiati Rahayu. Pendidikan dasar ditempuh di MI Al-Hikmah Ketami, kemudian dilanjutkan pendidikan menengah di MTsN Kediri II dan MAN 3 Kediri yang sekarang berubah nama menjadi MAN 2 Kota Kediri.

Sejak tahun 2017, penulis merupakan Mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Negeri Malang yang aktif di berbagai organisasi. Beberapa organisasi yang diikuti antara lain HMK Oksigen dan FS2T pada tahun 2018, melanjutkan FS2T pada tahun 2019. Penulis juga pernah menjadi Asisten Praktikum Kimia Dasar dan Kimia Organik di Laboratorium Kimia Universitas Negeri Malang. Selain itu, penulis aktif menjadi mentor Bimbingan Baca Quran dan Bina Ibadah selama tahun 2019. Pengalaman mengajar kimia diperoleh ketika Kajian Praktik Lapangan (KPL) di SMAN 3 Malang. Silakan menghubungi kontak berikut untuk mengetahui informasi lebih lanjut:

WA : 085745280209
Email : bintinr31@gmail.com
FB : Binti Nuriyati
IG : @bintinuriyati

Nurul Anisa Rahayu lahir merupakan anak ketiga dari enam bersaudara dari pasangan Bapak Sumani dan Ibu Dwi Ida Mujiati Rahayu. Nurul lahir di Kediri, 29 Mei 1996. Pendidikan dasar ditempuh di MI Al-Hikmah Ketami, kemudian dilanjutkan pendidikan menengah di SMPN 5 Kediri dan MAN 3 Kediri yang sekarang berubah nama menjadi MAN 2 Kota Kediri.

Penulis merupakan Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris IAIN Kediri. Penulis aktif sebagai pengurus IPPNU, salah satu organisasi pelajar di Kediri di berbagai tingkatan. Pertama kali, penulis menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan Ranting Ketami (kelurahan), Sekretaris Pimpinan Anak Cabang Pesantren (kecamatan, dan Wakil Ketua Pimpinan Cabang Kota Kediri (kota). Silakan menghubungi kontak berikut untuk mengetahui informasi lebih lanjut:

WA : 085853238498
Email : ayunisha80@gmail.com
FB : Nurul Nisha
IG : @nurulanisarahayu

Related Posts

One thought on “Strategi Baca, Teliti, Tulis (BTT) Berbantuan Media Jurnal Literasi Digital (Julid) sebagai Solusi Penguatan Kesadaran Literasi Masyarakat di Wilayah Pedesaan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *